Batista memenuhi janjinya, trio Tevez, Messi, dan Lavezzi masih diberikan kesempatan kedua setelah meredup di laga pertama, satu hal yang agak dipertanyakan kembalinya lini tengah dijubeli dengan tipikal pemain berstyle defensif macam Cambiasso dan Banega.
Tango coba tampil agresif demi mendulang dukungan di depan publik mereka sendiri, beberapa kali serangan terus digeber namun tidak ada ancaman yang begitu berarti di awal-awal laga.
Laga berjalan dua arah setelah Kolombia ternyata juga cukup alot memberikan perlawanan, mereka begitu berbahaya dengan sayatan-sayatan dari kedua sisi, skema counter attack bisa menjadi ancaman.
Argentina sempat dibuat tegang ketika sebuah kesalahan Milito yang berniat memberikan back pass begitu lemah diserobot pemain Kolombia. Dayro Moreno yang menyambar bola liar masih gagal. Gawang yang sudah kosong masih belum terjebol berkat aksi tersebut.
Tango memiliki peluang terbaik lewat sodoran umpan terobosan kepada Ezequiel Lavezzi, namun tembakan pemain Napoli tersebut masih sanggup di blok kiper lawan, Luis "Neco" Martinez.
Kolombia nampak lebih dominan dari segi shoot on goal mendekati akhir babak pertama, tercatat dua tembakan jarak jauh yang dilepaskan oleh Falcao dan juga Dayro Moreno membuat Sergio Romero pontang-panting.
Babak pertama ditutup dengan skor 0-0, hasil yang sama sekali tidak bisa membuat pendukung tuan rumah yang memenuhi stadion Santa Fe tersenyum pastinya, Batista dinanti tugas yang perlu membuatnya memutar otak di ruang ganti.
Kombinasi kerja sama yang dibangun Tevez serta Messi sering menemui jalan buntu, sementara Kolombia terus coba melakukan serangan cepat untuk membongkar pertahanan Tango.
Falcao nyaris mencetak gol ketika ia sempat adu sprint dengan Burdisso sebelum melepaskan tembakan yang masih sanggup di tip kiper klub AZ Alkmaar, Sergio Romero.
Dua pergantian sekaligus dilakukan Batista untuk Tangonya, Fernando Gago mengambil tempat dari Esteban Cambiasso sementara Sergio Aguero menggantikan posisi Ezequile Lavezzi.
Serangan tuan rumah masih kerap mentok, nampak para pemain depan Tango seringkali kalah ketika diharuskan adu fisik melawan bek-bek Kolombia yang tangguh dan begitu kokoh.
Masih belum bertajinya lini depan, membuat Batista kembali memasukkan satu orang striker tambahan. Banega harus undur diri untuk memberikan tempat kepada Gonzalo Higuain.
El Pipita sempat mendapatkan peluang dengan tendangannya namun kiper Kolombia juga terus tampil ciamik, sebuah long shoot pun sempat dicoba oleh Javier Mascherano namun lagi -lagi kiper, Luis Martinez melakukan sebuah saved yang prima.
Argentina bahkan bisa dibilang beruntung tidak kalah di laga ini setelah Kolombia sempat mendapatkan peluang matang dari Armero yang masih melebar, serta tekanan bertubi-tubi di masa injury time.
Hasil akhir 0-0 membuat Kolombia masih memimpin Grup A dengan tabungan 4 angka dari dua laga, sementara Argentina di peringkat kedua dengan 2 angka dari dua hasil draw. Laga selanjutnya di Grup ini adalah Bolivia kontra Kosta Rika, Jumat (08/7). [initial]
[polling]391[/polling] (bola/lex)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Drama Penalti di Basra: Irak Kalahkan Uni Emirat Arab 2-1, Jaga Asa ke Piala Dunia 2026
Piala Dunia 19 November 2025, 09:16
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55




















KOMENTAR