Bintang Korea Selatan itu pada mulanya dianggap oleh orang tuanya memiliki fisik yang terlalu lemah untuk bermain sepak bola, olah raga yang amat dicintainya. Dan orang tua pun punya resep jitu untuk memperbaiki kondisi fisik anaknya tersebut.
Ayah pergi ke peternakan katak setempat dan mengambil beberapa ekor yang kemudian direbus dan dijadikan jus oleh sang ibu. Mereka mengatakan kepada kalau nutrisi yang dikandung jus itu akan membantu pertumbuhannya.
"Orang tua saya mengatakan kalau itu bagus untuk kesehatan jadi saya bisa bertambah kuat, dan saya memakan segala yang bisa membantu perkembangan kondisi kesehatan saya," ungkap .
Ayah bahkan sampai mengambil pekerjaan di rumah jagal demi mendapat daging terbaik untuk membangun tubuh anaknya.
Performa yang tak kenal lelah membuatnya dijuluki 'Park Si Tiga Paru-paru' oleh pendukung United. Bahkan rekan setimnya seperti Patrice Evra memuji penampilan gelandang berusia 29 tahun itu.
"Saya tak pernah melihat pemain sebegitu pandai. Saya mengatakan padanya kalau ia harus membuat rekaman video karena pergerakannya merupakan contoh yang baik bagi para pemain muda. Park menunjukkan kalau semuanya untuk tim, bukan individual," tegas .
Namun awal karir tidaklah cemerlang seperti saat ini. Di masa muda, ia ditolak oleh tim kampusnya sebelum akhirnya bermain untuk Myongi University. Bahkan ia harus memperkuat Kyoto Purple Sanga di divisi dua Liga Jepang demi mendapat kesempatan sebagai pemain profesional.
Karirnya berubah ketika ia mendapat kesempatan untuk memperkuat tim nasional Korea Selatan yang sukses mencapai semifinal Piala Dunia tahun 2002, di mana akhirnya ia dibawa mantan pelatih timnas negaranya, Guus Hiddink hijrah ke PSV Eindhoven.
Namun fans PSV pun awalnya mencibir karena dianggap tak cukup bagus untuk memperkuat tim kesayangan mereka, momen di mana mengaku sempat membenci sepak bola.
Kerja kerasnya membawa hasil ketika ia tampil memikat di semifinal Liga Champions 2005 melawan AC Milan, membuat Sir Alex Ferguson yakin untuk memboyongnya ke Old Trafford dengan bandrol 4 juta pound.
Namun tetap saja merasa risih diperlakukan sebagai bintang. Ia merasa lebih tenang di Manchester ketimbang di negaranya sendiri, di mana semua fans menjadikannya idola.
"Fans Asia menjerit dan mengejar saya, jadi mental saya harus cukup kuat karena hal itu sulit diatasi," ujar . "Saya tak ingin jadi terkenal, saya senang di Manchester karena di sini lebih tenang." (sun/row)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Meski Jarang Main, Rodrygo Merasa Lebih Nyaman di Era Xabi Alonso
Liga Spanyol 4 Oktober 2025, 15:25 -
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Indonesia di Mandalika
Otomotif 4 Oktober 2025, 14:34 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 14:34 -
Update Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 14:34 -
Cukai Rokok Bikin Puluhan Ribu Orang Kena PHK, Menkeu Akhirnya Ambil Keputusan Ini
News 4 Oktober 2025, 14:30 -
Inter Kehilangan Thuram, Ancaman Cremonese di Depan Mata
Liga Italia 4 Oktober 2025, 13:55
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR