
Bola.net - Manajer Liverpool Jurgen Klopp tahu The Reds memiliki sejarah comeback di Liga Champions namun ia menegaskan hal itu tak menjamin timnya akan bisa melakukan hal serupa saat melawan Real Madrid.
Liverpool termasuk salah satu tim elit di level Eropa. Mereka termasuk tiga besar kolektor terbanyak trofi Liga Champions.
Kesuksesan itu sendiri tak lepas dari comeback-comeback sensasional yang pernah mereka raih sebelumnya. Di final Liga Champions 2005 silam misalnya, saat lawan AC Milan.
Lalu di semifinal musim 2019-20 lalu, saat jumpa Barcelona. Meski sempat tertinggal 3-0 di leg pertama, namun di leg kedua mereka berbalik menang 4-0.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Kata Klopp
Liverpool saat ini dalam posisi tertinggal dari Real Madrid di leg pertama perempat final Liga Champions 2020-21. Di Estadio Alfredo Di Stefano, The Reds dipermak dengan skor 3-1.
Peluang Liverpool lolos ke semifinal masih terbuka cukup lebar. Asalkan mereka bisa menang 2-0 di leg kedua di Anfield.
Jelang duel leg kedua, Jurgen Klopp ditanya apakah sejarah comeback Liverpool di Liga Champions bisa menjadi motivasi ekstra bagi pasukannya untuk melawan Madrid. Dijawab oleh Klopp, sejarah itu tak menjamin timnya akan bisa mengulang hal serupa saat jumpa pasukan Zinedine Zidane nanti.
"Kita lihat nanti. Anak-anak tahu itu, beberapa pemain terlibat dalam permainan ini," tuturnya pada situs resmi Liverpool.
"Anda tidak bisa meyia-nyiakannya begitu saja, Anda tidak pernah bisa dan Anda tidak akan pernah bisa melakukan hal itu. Itu saja. Anda tidak bisa melakukan comeback hanya karena Anda pernah comeback di masa lalu," seru Klopp.
Kans untuk Comeback
Meski demikian Jurgen Klopp menegaskan masih ada kans bagi Liverpool untuk bisa melakukan comeback lawan Real Madrid. Syaratnya, mereka harus bermain bagus, lebih bagus dibandingkan leg pertama lalu.
"Anda hanya memiliki peluang jika Anda memainkan sepak bola yang sangat bagus saat ini. Itulah yang harus kita lakukan," tegas Klopp.
"Situasi terbaik adalah jika Anda tidak membawa diri Anda ke situasi di mana Anda perlu melakukan comeback, tetapi jelas itu tidak layak untuk dibicarakan sekarang. Situasinya jelas. Itulah mengapa kompetisi ini sangat menarik - karena Anda memiliki aturan ini, seperti jumlah gol tandang berbeda dan hal-hal semacam ini. Itu membuatnya sangat menarik. Kita lihat nanti," serunya.
Jelang duel lawan Real Madrid, Liverpool mendapat bekal yang bagus. Pasukan Jurgen Klopp berhasil meraih kemenangan sekaligus revans atas Aston Villa dengan skor 2-1 di Premier League.
(Liverpoolfc.com)
Berita Liverpool Lainnya:
- Berpotensi Comeback, 5 Alasan Liverpool Bisa Singkirkan Real Madrid
- Liverpool vs Real Madrid, The Reds tak Akan Suka Prediksi Eks Asisten Benitez Ini
- Ucapan Selamat Puasa dari Klub-klub Top Eropa untuk Umat Muslim di Seluruh Dunia
- Jelang Duel Liverpool vs Real Madrid, Sergio Ramos Positif COVID-19
- 5 Pemain Real Madrid yang Diprediksi Cetak Gol Lawan Liverpool, Siapa Saja?
- Thibaut Courtois, Tembok yang Bisa Bikin Lini Serang Liverpool Tumpul
- 20 Pemain Real Madrid untuk Menantang Liverpool: Siapa Bakal jadi Bek Kanan?
- Data dan Fakta Liga Champions: Liverpool vs Real Madrid
- Prediksi Liverpool vs Real Madrid 15 April 2021
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Respon Modric Soal Gosip Mbappe: Pemain Hebat Selalu Diterima di Madrid
Liga Spanyol 14 April 2021, 18:58
-
Ogah Cari Aman, Madrid Ingin Kejar Kemenangan di Kandang Liverpool
Liga Spanyol 14 April 2021, 18:23
-
Manchester United Lancarkan Operasi Senyap untuk Raphael Varane
Liga Inggris 14 April 2021, 17:40
-
Tinggalkan Real Madrid, Lucas Vazquez Gabung Klub Inggris Ini?
Liga Inggris 14 April 2021, 16:50
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR