Bola.net - membuktikan reputasi buruk mereka sebagai tim yang sangat kasar. Melawan dalam pertandingan pertama mereka di Grup F Piala Dunia 2014, Honduras kembali menunjukkan mengapa mereka banyak disebut sebagai tim paling kotor di zona CONCACAF.
Pertandingan ini sebenarnya berjalan seperti yang diprediksikan. Prancis yang unggul teknik mendominasi sejak awal pertandingan. Les Bleus menciptakan banyak peluang emas meski baru bisa unggul lewat penalti Karim Benzema pada menit akhir babak pertama.
Honduras mencoba menyiasati kekurangan teknik mereka dengan terus mengajak Prancis beradu fisik. Tindakan kasar pun sering dipakai demi menghentikan gelombang serangan Prancis yang datang tanpa henti.
Kerasnya permainan Honduras membawa korban. Wilson Palacios mendapatkan dua kartu kuning dan harus keluar sebelum babak pertama usai. Prancis lalu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain mereka dengan mencetak dua gol tambahan pada babak kedua.
Laga ini juga menjadi bukti mengapa Goal Line Technology (GLT atau Teknologi Garis Gawang) sangat penting dalam pertandingan. Gol kedua Prancis, gol bunuh diri Noel Valladares hanya bisa dibuktikan oleh rekaman ulang video.
Prancis bisa menang cukup telak tiga gol tanpa balas, namun mereka meraihnya dengan tidak nyaman karena gaya main lawan. Berikut adalah analisis singkat jalannya pertandingan antara Prancis melawan Honduras. (bola/hsw)
Statistik Pertandingan

- Penguasaan Bola: 71%
- Shot: 20
- On Target: 5
- Umpan Sukses: 91%
- Pelanggaran: 13
- Sepak Pojok: 8
- Dribble: 9
- Tekel: 10
- Offside: 1
- Kartu Kuning: 3
- Kartu Merah: 0
Honduras
- Penguasaan Bola: 29%
- Shot: 4
- On Target: 1
- Umpan Sukses: 77%
- Pelanggaran: 14
- Sepak Pojok: o
- Dribble: 1
- Tekel: 14
- Offside: 2
- Kartu Kuning: 4
- Kartu Merah: 1
Penampilan Prancis

Didier Deschamps patut mendapat pujian karena memilih komposisi gelandang yang tepat untuk laga ini. Menghadapi Honduras yang mengandalkan fisik, Deschamps menempatkan Paul Pogba yang tangguh secara fisik, Blaise Matuidi yang mobile, serta Yohan Cabaye yang piawai mendikte permainan. Ketiga gelandang itu juga memiliki teknik yang mumpuni.
Tangguhnya lini tengah Prancis mampu menopang kecepatan dan ketajaman lini depan mereka. Suplai bola dari tengah ke depan seperti tak pernah habis. Lini depan Prancis dikomandoi Karim Benzema, sementara Antoine Griezmann dan Mathieu Valbuena banyak beroperasi di sayap.
Tridente Prancis itu juga bisa bekerja dengan baik dan menciptakan banyak peluang emas. Jika lebih beruntung, Prancis bisa saja unggul dengan lebih banyak gol.
Lini belakang Prancis tak banyak mendapat ujian dari Honduras. Namun ketika ketangguhan mereka diuji, Raphael Varane dan kawan-kawan selalu mampu menunjukkan kesigapannya.
Penampilan Honduras

Jika gagal merebutnya secara legal, maka pemain Honduras tak akan segan untuk menjatuhkan lawan, terutama jika ada potensi bahaya kebobolan.
Wasit Sandro Ricci sebenarnya memimpin dengan cukup permisif. Ada beberapa pelanggaran ringan yang dibiarkan dan ia sebenarnya juga tak mudah mengeluarkan kartu.
Selain bermain keras, tak banyak yang bisa dinilai dari penampilan Honduras. Mereka seperti bermain tanpa rencana. Ketka menguasai bola, mereka cenderung terburu-buru mengirimnya ke depan. Tak ada kreativitas yang ditunjukkan sehingga Honduras sering kehilangan bola saat melakukan umpan.
Hasil Pertandingan

Semua lini Prancis bekerja dengan optimal, namun kunci kemenangan mereka adalah transisi yang mulus dari bertahan ke menyerang. Aliran bola dari tengah ke depan sangat lancar dan kontinyu hingga mereka selalu bisa memberikan ancaman.
Prancis juga sangat rapi dalam membangun permainan. Nyaris tidak ada jarak antar-lini yang bisa dieksploitasi Honduras dalam laga tadi. Disiplin taktik ini juga membuat Honduras kesulitan mengembangkan permainan ketika menguasai bola.
Sementara itu, Honduras lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik semaksimal mungkin. Nyaris tidak ada umpan-umpan menawan yang ditunjukkan Honduras. Mereka lebih banyak mencoba melepas bola ke depan agar para penyerang mereka bisa berduel di udara.
Secara keseluruhan, Prancis layak memenangi pertandingan ini dan Honduras harus mulai memikirkan pendekatan lain jika strategi kasar mereka tidak membawa hasil.
Man of the Match

Penyerang Real Madrid itu terlibat dalam semua gol Prancis. Ia mencetak dua gol dan memaksa Noel Valladares membuat gol bunuh diri.
Akan tetapi kontribusi Benzema tidak hanya berupa gol saja. Ia bekerja keras, mau turun ke tengah saat timnya kehilangan bola dan tidak egois untuk ukuran seorang striker. Pergerakan tanpa bola Benzema juga membuat lini belakang Honduras harus selalu waspada.
Keberadaan Benzema mampu menyedot perhatian lini bertahan Honduras, dan hal ini memudahkan para winger dan gelandang untuk mendapatkan ruang dan berkreasi. Paul Pogba dan Mathieu Valbuena adalah dua pemain yang paling diuntungkan dengan perhatian lawan terhadap Benzema.
Flop of the Match

Palacios menginjak Pogba dua kali hingga kaki Pogba terluka. Lalu ia berguling-guling seperti kesakitan ketika Pogba menendangnya. Ia bahkan minta ditandu keluar lapangan sebelum kemudian berlari lagi begitu laga dilanjutkan.
Namun kesabaran wasit Ricci ternyata juga berbatas. Palacios menjatuhkan Pogba di kotak penalti, mendapat kartu kuning kedua serta membuat timnya dihukum penalti.
Prancis yang sebelumnya nyaris frustrasi karena kesulitan membobol gawang Honduras berhasil mendapatkan semangat yang mereka butuhkan lewat penalti di menit akhir babak pertama itu.
Laga Selanjutnya

Swiss yang dalam lega selanjutnya menang dramatis atas Ekuador tentu bakal memberikan perlawanan keras. Bisa jadi laga ini akan menjadi penentu siapa yang akan keluar sebagai juara grup.
Di sisi lain, Honduras akan menghadapi Ekuador dalam laga kedua. Mereka harus memiliki rencana yang lebih baik jika tak ingin pulang dengan tangan hampa dari turnamen ini.
Taktik mereka yang cenderung brutal tidak akan banyak berguna jika menghadapi lawan yang bisa menguasai bola dengan baik. Untungnya, level Ekuador tak jauh berbeda dari Honduras. Jika bisa memilih taktik yang tepat, laga nanti akan berjalan ketat dan bisa dimenangkan oleh yang tampil lebih ngotot.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pogba Diperingatkan Rekan-Rekannya
Piala Dunia 16 Juni 2014, 20:23
-
Valbuena Bahagia Dengan Kemenangan Prancis
Piala Dunia 16 Juni 2014, 18:26
-
Dahsyat, Brasil 2014 Bisa Gusur Prancis 1998
Piala Dunia 16 Juni 2014, 15:00
-
Galeri Suporter: Prancis vs Honduras
Open Play 16 Juni 2014, 10:30
-
Benzema Bangga Cetak Gol Perdana Piala Dunia
Piala Dunia 16 Juni 2014, 08:20
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55




















KOMENTAR