Bola.net - Bola.net - Selebrasi seorang pesepakbola di atas lapangan tak jarang menjadi sangat berkesan dan begitu sulit dilupakan. Memori dari momen itu bahkan sanggup bertahan hingga lama.
Dilansir Gazzetta World, berikut beberapa selebrasi ikonik yang pernah ada. Simak ulasannya.
Bebeto
645x430/iframe>" width="645" height="430" title="Bebeto" alt="Bebeto"/>
Selebrasi ini ditiru beberapa kali di lain kesempatan oleh pemain-pemain lainnya.
Wayne Rooney

Dia merayakan gol ke gawang Tottenham dengan gerakan menjatuhkan diri seolah habis terkena pukulan.
Francesco Totti
645x430/iframe>" width="645" height="430" title="Francesco Totti" alt="Francesco Totti"/>
Meski gagal menang, Totti menandai laga itu dengan sebuah momen tak terlupakan dalam kariernya yang cemerlang. Usai mencetak gol, dia melakukan selfie di depan Curva Sud.
Jimmy Bullard

Setahun berselang, Jimmy Bullard mencetak gol penyama kedudukan dalam skor imbang 1-1. Selebrasi yang dia pilih: Menirukan bosnya, memberi 'ceramah' kepada pemain-pemain The Tigers di atas lapangan.
Stjarnan FC

Salah satunya adalah ketika mereka seolah-olah baru mendapatkan ikan besar hasil memancing dan mengabadikannya dengan kamera (foto atas).
Paul Gascoigne

Setelah mencetak gol lawan Skotlandia di Wembley, Gascoigne merayakannya dengan telentang di atas lapangan. Lalu, sejumlah rekannya menuangkan air ke mulutnya.
Tim Cahill

Usai mencetak gol, Cahill biasanya berlari ke bendera corner dan memeragakan gerakan seperti seorang petinju.
Temuri Ketsbaia

Setelah mencetak gol melawan Bolton di tahun 1998, dia melepas jersey dan berlari ke arah papan iklan di tepi lapangan, lalu menendangnya penuh kemarahan. Dia melakukan itu untuk melampiaskan rasa frustrasi karena hanya dijadikan pemain cadangan.
Jurgen Klinsmann

Klinsmann berselebrasi dengan cara berlari ke arah suporter, lalu melakukan gerakan diving di udara sebelum mendarat di tanah.
Stuart Pearce

Pemain berjuluk 'Psycho' itu mencetak gol dari titik putih dan berselebrasi habis-habisan seperti melepaskan semua rasa frustrasi yang sudah menghantuinya.
Craig Bellamy

Namun, semua itu terlupakan setelah dia mencetak gol di Camp Nou. Dia berselebrasi menirukan seorang pegolf, di depan kapten Steven Gerrard.
Pierre-Emerick Aubameyang

Topeng yang dipilihnya adalah topeng jagoan fiksi Marvel, Spiderman.
Peter Crouch
645x430/iframe>" width="645" height="430" title="Peter Crouch" alt="Peter Crouch"/>
Setelah mencetak gol melawan Hungaria dan Jamaika dalam uji coba sebelum turnamen akbar di Jerman, dia berselebrasi ala Robocrouch.
Robbie Fowler

Fowler kemudian menjelaskan bahwa aksinya itu merupakan respons terhadap tuduhan para suporter Everton, yang mengatakan kalau dia memakai narkoba. Namun sayang, dia tak bisa lepas dari sanksi sebesar €80 ribu.
Mario Balotelli

Melawan sang rival Manchester United di Old Trafford, Balotelli menyampaikan sebuah pesan. Usai mencetak gol, striker Italia itu mengangkat jersey dan menunjukkan kaus bertuliskan 'Why always me?'
Francesco Totti

Totti 'mengambil alih' salah satu kamera TV dan menyorot para tifosi setia Roma yang berada di Curva Sud.
Diego Forlan

Gol itu membawa MU menang 2-1. Namun, selebrasi lepas jersey Forlan menjadi sesuatu yang kocak. Belum sempat Forlan memakai jersey-nya kembali, wasit sudah melanjutkan pertandingan. Forlan pun berlari mengejar lawan, tapi jersey masih berada dalam pegangannya.
Mario Balotelli
645x430/iframe>" width="645" height="430" title="Mario Balotelli" alt="Mario Balotelli"/>
Usai mencetak gol ke gawang Jerman di semifinal, yang membawa Azzurri ke partai puncak, Balotelli melepas jersey yang dipakainya. Dia lalu berpose seperti Hulk, yang waktu itu 'disambut' para netizen dengan sederet meme jenaka di dunia maya.
Eric Cantona

Dengan kerahnya yang berdiri, dia diam di tempat, sambil berputar menikmati aplaus dari seisi stadium.
Marco Tardelli
645x430/iframe>" width="645" height="430" title="Marco Tardelli" alt="Marco Tardelli"/>
Golnya untuk Italia di final Piala Dunia 1982 melawan Jerman sendiri sudah sangat mengesankan. Ditambah selebrasi sepenuh jiwa sambil berteriak dan mengepalkan kedua tangan, momen itu pun menjadi abadi dalam ingatan.
Selebrasi ini dikenal sebagai 'Tardelli cry'.
Azzurri menang 3-1 dan keluar sebagai juara.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dybala: Juventus Pantang Melambat
Liga Italia 18 Januari 2016, 22:31
-
Milan Ingin Datangkan Witsel Musim Depan, Dengan Gratis
Liga Italia 18 Januari 2016, 22:10
-
Jika Inginkan El Ghazi, Milan Wajib Jual Pemain Dulu
Liga Italia 18 Januari 2016, 20:56
-
Milan Tegaskan Tak Ikut Berburu Ranocchia
Liga Italia 18 Januari 2016, 19:25
-
Barcelona Belum Restui Tello ke Serie A
Liga Spanyol 18 Januari 2016, 19:08
LATEST UPDATE
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR