Sebuah media di Singapura menghimpun sejumlah pendapat dari beberapa pengamat sepak bola di negara tersebut mengenai penyebab kegagalan mereka di ajang Piala AFF ini. Kesimpulannya, para pemain yang merumput di Indonesia cenderung tidak tampil kompetitif saat bergabung di timnas.
Bekas pelatih Tanjong Pagar, Tohari Paijan yang mengaku mengikuti perkembangan ISL itu berpendapat, karena kompetisi negara tetangga mereka (Indonesia) itu tidak dikelola secara profesional. "Terkadang jadwal pertandingan dibatalkan dan tim tidak mengetahui kapan pertandingan berikutnya. Jadi bagaimana pemain bisa berlatih dengan benar?" ujar Paijan.
Alasan kedua, karena para pemain Singapura lebih memilih klub ketimbang timnas. Hal ini berdasarkan pendapat Kadir Yahaya, yang pernah menjadi asisten pelatih Pelita Jaya. "Para pemain takut cedera karena kalau kembali ke klub dengan kondisi cedera, manajemen klub tak segan memulangkan pemain asing," tukasnya.
"Di ISL Anda dapat merekrut dan memecat pemain asing di tengah musim dan ini bisnis yang bergeliat di sana. Banyak agen pemain menanti kesempatan menawarkan pemain asing ke klub-klub."
Alasan terakhir, akibat bermain di Indonesia membuat para pemain Singapura besar kepala dan merasa sudah jadi bintang. "Tentu saya ingin bermain lebih lama. Sehabis latihan segalanya bersih karena saya tidak menenteng sepatu atau pakaian kotor. Saya dikerumuni fans dan benar-benar seperti pesepakbola profesional betulan. Siapa yang tidak mau seperti ini?" ujar salah seorang pemain Singapura, Baihakki Khaizan suatu ketika.
Kompatriotnya, Noh Alam Shah mau menghabiskan 15 menit berfoto bersama fans, sedangkan Ridhuan dikenal sebagai R6 selayaknya Cristiano Ronaldo dengan sebutan terkenalnya, CR7. "Mereka baru bermain di Indonesia, tapi sudah merasa bermain untuk Barcelona," ujar sumber The New Paper.
Sumber lain mengatakan, "Setelah meraih status bintang, mereka pikir mereka pemain besar dan tidak perlu bekerja keras dalam pertandingan."
"Ketika Fandi Ahmad bergabung dengan FC Groningen, ada dampak positif bagi timnas karena dia menjadi pemain yang lebih baik. Saya kira ini tidak terjadi pada mereka yang merumput di Indonesia," tandasnya.
Saat ini, ada delapan pemain timnas Singapura mencari nafkah di Indonesia, Mereka adalah Noh Alam Shah, Muhammad Ridhuan, Baihakki Khaizan, dan Mustafic Fahrudin, Precious Emuejeraye, Shahril Ishak, Khairul Amri, dan Agu Casmir. (kompas/den)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Jeda Internasional Datang di Waktu Tepat untuk Barcelona
Liga Spanyol 6 Oktober 2025, 10:45 -
Kalah Telak dari Sevilla, Flick Justru Apresiasi Reaksi Barcelona!
Liga Spanyol 6 Oktober 2025, 10:30 -
Acungan Jempol Ruben Amorim untuk Benjamin Sesko: Dia Semakin Mantap!
Liga Inggris 6 Oktober 2025, 10:26 -
Bryan Mbeumo Dianggap Masih Belum Penuhi Ekspektasi di Manchester United
Liga Inggris 6 Oktober 2025, 10:19 -
Hansi Flick Blak-blakan Soal Bencana Babak Pertama Barcelona di Kandang Sevilla
Liga Spanyol 6 Oktober 2025, 10:15 -
AC Milan Gagal Menang Lawan Juventus di Turin, Ini Pengakuan Gabbia
Liga Italia 6 Oktober 2025, 10:11 -
Rodri Tumbang, Cedera Kembali Hantui Sang Peraih Ballon dOr
Liga Inggris 6 Oktober 2025, 09:53 -
Reaksi Aneh Hansi Flick Usai Barcelona Dibantai Sevilla 1-4: Saya Justru Suka!
Liga Spanyol 6 Oktober 2025, 09:22
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR