Bola.net - Kekalahan tiga gol tanpa balas atas tuan rumah Persela Lamongan sepertinya membuat manajemen Persebaya panik. Mereka berniat untuk memperkuat timnya dengan mendatangkan pemain naturalisasi, Stefano Lilipaly.
Lilipaly adalah salah satu pemain naturalisasi yang menjadi bagian dari Timnas Indonesia. Pemain berusia 24 tahun ini dibesarkan oleh klub Eredivisie, FC Utrecht. Saat ini, Lilipaly memperkuat Almere City, klub yang berkiprah di Eerste Divisie atau kompetisi kasta kedua Liga Belanda.
Rencana untuk mendatangkan Lilipaly diungkapkan oleh Direktur Olahraga Persebaya, Dhimam Abror Djuraid. Menurut Abror, karena jendela transfer baru akan ditutup pada 28 Februari nanti, maka Persebaya masih memiliki kesempatan untuk memperkuat diri.
Caranya? Tentu saja dengan menambah pemain. Sosok Lilipaly lah yang kini tengah dikejar oleh juara Divisi Utama 2013 ini. "Mudah-mudahan Lilipaly akan segara datang dalam waktu dekat," tutur pria yang menjabat sebagai Ketua Harian KONI Jawa Timur (Jatim) ini.
Berdasarkan informasi yang diterima wartawan, manager-coach Rahmad Darmawan lah yang turun gunung untuk mendekati pemain setinggi 170 cm tersebut. Ketika dikonfirmasi, Abror tak membantah. "Benar, coach RD sendiri yang berkomunikasi dengan Lilipaly. Kita harus bergerak cepat," tutup Abror.
Keputusan Persebaya untuk mengejar Lilipaly terkesan terburu-buru. Sebab, Persebaya sejatinya sudah memiliki Patrice Nzekou, pemain yang dikontrak dengan nilai Rp 900 juta per musim. Namun, peran Nzekou memang kurang terlihat di tim.
Dari tiga pertandingan, pelatih Rahmad Darmawan selalu mengeluhkan mengenai kekosongan yang terjadi antara lini tengah dan lini depan. (faw/gia)
Lilipaly adalah salah satu pemain naturalisasi yang menjadi bagian dari Timnas Indonesia. Pemain berusia 24 tahun ini dibesarkan oleh klub Eredivisie, FC Utrecht. Saat ini, Lilipaly memperkuat Almere City, klub yang berkiprah di Eerste Divisie atau kompetisi kasta kedua Liga Belanda.
Rencana untuk mendatangkan Lilipaly diungkapkan oleh Direktur Olahraga Persebaya, Dhimam Abror Djuraid. Menurut Abror, karena jendela transfer baru akan ditutup pada 28 Februari nanti, maka Persebaya masih memiliki kesempatan untuk memperkuat diri.
Caranya? Tentu saja dengan menambah pemain. Sosok Lilipaly lah yang kini tengah dikejar oleh juara Divisi Utama 2013 ini. "Mudah-mudahan Lilipaly akan segara datang dalam waktu dekat," tutur pria yang menjabat sebagai Ketua Harian KONI Jawa Timur (Jatim) ini.
Berdasarkan informasi yang diterima wartawan, manager-coach Rahmad Darmawan lah yang turun gunung untuk mendekati pemain setinggi 170 cm tersebut. Ketika dikonfirmasi, Abror tak membantah. "Benar, coach RD sendiri yang berkomunikasi dengan Lilipaly. Kita harus bergerak cepat," tutup Abror.
Keputusan Persebaya untuk mengejar Lilipaly terkesan terburu-buru. Sebab, Persebaya sejatinya sudah memiliki Patrice Nzekou, pemain yang dikontrak dengan nilai Rp 900 juta per musim. Namun, peran Nzekou memang kurang terlihat di tim.
Dari tiga pertandingan, pelatih Rahmad Darmawan selalu mengeluhkan mengenai kekosongan yang terjadi antara lini tengah dan lini depan. (faw/gia)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Terkait Flare, Jakmania Akui Masih Kecolongan di SUGBK
Bola Indonesia 11 Februari 2014, 21:11 -
Bola Indonesia 11 Februari 2014, 21:06
-
Persepam: Tutupi Kelemahan Stamina Dengan Umpan Lambung
Bola Indonesia 11 Februari 2014, 21:03 -
PSSI Berharap Kabar Mundurnya Persiba Bantul Hanya Rumor
Bola Indonesia 11 Februari 2014, 19:14 -
Persija Jakarta Berburu Tandem Ivan Bosnjak
Bola Indonesia 11 Februari 2014, 19:08
LATEST UPDATE
-
Breaking News! Ruben Amorim Mainkan Senne Lammens Jadi Starter Lawan Sunderland!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:05 -
Link Live Streaming Arsenal vs West Ham - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR