
Bola.net - Sejak meresmikan nama baru pada tahun 1992-93 lalu, Premier League telah menjelma jadi salah satu liga sepak bola paling populer di dunia. Sepertinya tidak ada penikmat sepak bola dunia yang tidak mengenal Premier League.
Kini, musim 2019/20 ini adalah edisi ke-27 Premier League. Ada 22 klub yang pernah bersaing di kasta tertinggi untuk merebut trofi bergengsi dan menahbiskan diri jadi raja sepak bola Inggris.
Paling tidak ada enam tim terkuat Premier League di era sekarang yang disebut dengan istilah The Big Six. Keenamnya adalah Manchester City, Liverpool, Chelsea, Manchester United, Arsenal, dan Tottenham.
Kendati demikian, sebenarnya Premier League tidak selalu didominasi enam tim di atas. Bahkan ada dua nama di antara The Big Six yang belum pernah juara -- atau setidaknya sebentar lagi juara.
Sebenarnya siapa saja tim-tim yang pernah menjuarai Premier League? Mengutip Goal internasional. Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Manchester United
13 Trofi: 1992-93, 1993-94, 1995-96, 1996-97, 1998-99, 1999-2000, 2000-01, 2002-03, 2006-07, 2007-08, 2008-09, 2010-11, 2012-13
Manchester United sang raja. Sejak era Premier League dimulai, MU sungguh dominan tanpa lawan. Nama Sir Alex Ferguson adalah alasan di balik dominasi tersebut.
Tidak hanya itu, MU bahkan bisa meraih treble winner -- tentu salah satunya trofi Premier League -- pada musim 1998/1999. Sampai sekarang, MU masih satu-satunya tim Inggris yang pernah meraih prestasi tersebut.
Chelsea
5 trofi: 2004-05, 2005-06, 2009-10, 2014-15, 2016-17
Jika MU harus berterima kasih pada Ferguson, Chelsea harus bersyukur karena dikelola oleh miliarder Rusia, Roman Abramovich. Namanya ada di balik kesuksesan The Blues di era modern.
Abramovich membeli Chelsea pada tahun 2003. Setelah setahun merevolusi klub dan tim, The Blues langsung meraih trofi Premier League pertama mereka di musim 2004/05.
5 trofi yang diraih Chelsea tidak bisa dibilang sedikit. Mungkin rahasianya adalah tangan dingin Abramovich yang tidak segan memecat pelatih jika gagal memenuhi ekspektasi.
Manchester City
4 trofi: 2011-12, 2013-14, 2017-18, 2018-19
Skenario yang sama dengan Chelsea, tapi jauh lebih baru lagi. Man City baru diakuisisi Sheikh Mansour pada tahun 2008 lalu, tapi sejauh ini sudah bisa meraih 4 trofi.
Perkembangan cepat Man City ini tidak lepas dari sokongan dana belanja yang sangat besar. Sudah banyak pemain bintang yang keluar-masuk skuad Man City, bahkan sampai sekarang.
Juga, sejak ditangani Pep Guardiola, Man City bisa mencapai level yang lebih tinggi lagi.
Arsenal
3 trofi: 1997-98, 2001-02, 2003-04
Mungkin saat ini Arsenal merupakan tim terburuk di antara The Big Six, tapi mereka pernah berjaya beberapa tahun silam. Adalah Arsenal yang pertama kali mampu menyela dominasi total MU di bawah Sir Alex.
Ketiga trofi itu diraih di bawah Arsene Wenger, yang pernah menyandang status salah satu pelatih terbaik di Premier League. Sayangnya, karena terpaksa berhemat, Wenger tidak bisa menjaga perkembangan skuad seperti seharusnya.
Leicester City
1 trofi: 2015-16
Salah satu musim ajaib yang mungkin tidak akan pernah dilupakan. Bersama Claudio Ranieri, Leicester membuat kejutan dengan menjuarai Premier League musim 2015/16.
Jika harus mencari alasan, mungkin Leicester bisa jadi juara karena tim-tim kuat lainnya sibuk kesulitan karena kesalahan mereka sendiri. Namun, sebenarnya Leicester bisa unggul karena konsistensi mereka.
Tercatat, Leicester jadi juara dengan 81 poin. angka itu cukup baik jika dibandingkan dengan Arsenal di peringkat kedua (71 poin) dan Tottenham (70).
Blackburn Rovers
1 trofi: 1994-95
Musim 1994/95 merupakan musim ketiga Blackburn di Premier League, juga merupakan musim ketiga beruntun mereka di divisi tertinggi sepak bola Inggris.
Musim ini tidak akan pernah bisa dilupakan Blackburn, yang berhasil mengakhiri puasa 81 tahun trofi Liga Inggris. Terlebih, mereka melakukannya dengan mengalahkan MU.
Betapa tidak, Blackburn berhasil jadi juara dengan 89 poin, hanya unggul satu poin dari MU (88) yang musim itu pun sangat kuat.
Tambah Satu Lagi? Liverpool
Trofi: Segera (2019/20)
Setelah bertahun-tahun tanpa juara baru, Premier League 2019/20 ini sepertinya bakal berbeda. Ya, ada Liverpool yang sudah hampir pasti jadi juara, hanya masalah waktu.
Sayangnya, Senin (22/6/2020) dini hari WIB tadi, The Reds hanya bisa bermain imbang 0-0 di kandang Everton. Artinya mereka harus menunda pesta juara sedikit lebih lama lagi.
Sumber: Goal
Baca ini juga ya!
- Jadi Pahlawan Chelsea, Christian Pulisic: Tak Ada yang Spesial
- Terungkap, Wayne Rooney Pernah Sarankan Manchester United Beli Idrissa Gueye
- Peringatan dari Van Dijk: Pengalaman Juara Akan Bawa Liverpool ke Level yang Lebih Tinggi
- Rooney: Klopp Bertahan, Liverpool Bakal Dominasi Premier League Hingga Satu Dekade
- Trent tak Bisa Berhenti Bayangkan Menangi Trofi Premier League
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Inikah Alasan Klopp tak Mau Mendatangkan Timo Werner ke Liverpool?
Liga Inggris 22 Juni 2020, 19:27
-
Chelsea Tolak Tawaran Barter Jorginho dan Miralem Pjanic, Kenapa?
Liga Inggris 22 Juni 2020, 18:20
-
Chelsea Siapkan Rp 884 Milyar untuk Bajak Pemain Manchester United Ini
Liga Inggris 22 Juni 2020, 17:40
LATEST UPDATE
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR