
Bola.net - Baru-baru ini, Antony membagikan kisahnya perjuangannya sejak kecil hingga saat ini mampu berseragam Manchester United. Salah satu kisah yang diceritakan Antony juga sedikit menjelaskan mengapa dirinya melakukan skill memutar saat laga Manchester United lawan Sheriff Tiraspol.
Sebelumnya Antony mendapatkan banyak kritikan di akhir laga setelah melakukan skill memutar yang menjadi ciri khasnya. Salah satu kritik yang paling pedas bahkan dilontarkan langsung oleh legenda Manchester United, Paul Scholes.
Menurut Scholes apa yang dilakukan Antony itu sangat tidak berguna bagi Manchester United. Scholes juga menambahkan bahwa hal itu seharusnya tak dilakukan Antony meskipun Manchester United unggul 4-0 atas lawannya.
“Apakah itu (skill memutar) ada gunanya bagi siapapun? Apakah itu menjadi sesuatu buat dirinya sendiri (Antony)? Saya harus bertanya padanya, bahkan saat unggul 4-0 apa manfaatnya bagi Anda?,” ucap Scholes dikutip dari Dailymail.
Paul Scholes: Antony hanya Menjadi Badut!

Sejak di Ajax Amsterdam, Antony memang sering memamerkan kemampuan individunya dalam mengolah bola. Kemampuan individu itulah yang menjadi salah satu pertimbangan Manchester United untuk merekrutnya.
Namun bagi Scholes skill memutar yang dilakukan Antony saat laga melawan Sheriff Tiraspol justru menurunkan pamornya sebagai pemain anyar Manchester United. Scholes bahkan menganggap tindakan Antony hanya membuatnya seperti badut.
“Negara ini (Inggris), negara manapun bahkan Brasil, Mereka tidak ingin melihatnya (skill memutar) bukan?. Saya suka melihat keterampilan dan hiburan, Saya berpikir bahwa itu (skill memutar) bukan keterampilan atau hiburan, itu hanya menjadi badut!,” ujar Scholes tentang skill memutar Antony.
Dikritik Badut, Antony: Anda Tidak Mengerti Cerita Saya

Kritik pedas Paul Scholes terhadap Antony tentu saja akan sangat membekas dalam hatinya. Menanggapi hal tersebut, Antony berusaha menjawabnya dalam sebuah kisah masa kecilnya hingga dirinya bisa berdiri di Manchester United.
“Jika Anda (Sholes) pikir saya hanya badut, maka Anda tidak mengerti cerita Saya. Saat orang bertanya ‘Apa guna gaya (skill memutar) Anda? Pesan apa yang Kamu kirim?’, Saya akan menjawab ‘Saudara, Saya mengirim pesan ke rumah (Favela), ucap Antony tentang skill memutarnya dikutip dari The Players Tribune.
Sebelum memberikan pernyataan itu, Antony memang berbicara banyak mengenai tempat kelahirannya, Favela. Antony menyebut tempat itu sebagai Inferninho yang berarti neraka kecil.
Inferninho, Neraka Kecil di Sao Paulo

Antony menceritakan sejarah mengapa dirinya akhirnya bisa sampai di Old Trafford membela Manchester United. Cerita Antony tersebut dimulainya dari Inferninho yang berarti neraka kecil.
Menurut Antony, Inferninho adalah sebutan bagi suatu wilayah di Sao Paulo bernama Favela yang menjadi tempat kelahiran Antony. Disebut neraka kecil karena di sana merupakan tempat yang sangat menakutkan dengan suara senjata dan transaksi narkoba di mana-mana.
“Itu (Favela) adalah tempat yang terkenal. Lima belas langkah dari pintu depan Kami, selalu ada pengedar narkoba yang menjalankan bisnisnya, menyerahkan barang (narkoba) dari tangan ke tangan,” ucap Antony saat menceritakan Favela.
“Kami sangat terbiasa melihat senjata sehingga tidak menakutkan. Mereka (senjata) hanyalah bagian dari kehidupan sehari-hari,” tambah Antony.
Antony juga menyebutkan bahwa sepak bola dan menggiring menjadi penyelamatnya dari kehidupan keras di Inferninho. Elastico yang dipermasalahkan oleh Paul Scholes adalah awal dirinya mendapatkan kesempatan bermain sepak bola profesional yang diberikan oleh direktur Gremio Barueri.
Sumber: The Players Tribune dan Daily Mail
Penulis: Ahmad Daerobby
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Kata Legenda Spurs Ini, Messi Pasti Tertawa Lihat Kelakuan Ronaldo
Piala Dunia 16 November 2022, 20:35
-
Wawancara Ronaldo Disamakan Dengan Tandukan Legenda Prancis, Zidane
Piala Dunia 16 November 2022, 19:46
-
Fabrizio Romano: Kylian Mbappe ke Manchester United? Bisa Sih, Tapi...
Liga Inggris 16 November 2022, 18:33
LATEST UPDATE
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR