- Penyerang Liverpool Sadio Mane mengaku keputusannya untuk bermain sepakbola sempat ditentang oleh keluarganya.
Mane saat ini bisa dikatakan sebagai salah satu penyerang terbaik di Premier League. Ia membentuk trio yang menakutkan bersama Mohamed Salah dan Roberto Fimino.
Karirnya sendiri dimulai dari sebuah akademi sepakbola yang berada di Senegal, bernama Academie Generation Foot. Setelah itu ia terbang ke Prancis untuk gabung akademi klub Metz.
Mane kemudian hijrah ke Austria, tepatnya ke klub Red Bull Salzburg, pada tahun 2012. Dua tahun bermain di sana, ia kemudian berhasil menarik perhatian dan mereka memutuskan memboyongnya ke Premier League.
Diminta Fokus Sekolah

Karirnya memang menanjak cukup cepat. Ia sekarang mendapat gaji yang besar dan juga menjadi pilar andalan timnas Senegal.
Namun ternyata cerita Mane bisa saja berbeda, jika dahulu ia tak bersikap keras kepala. Sebab dahulu keluarganya tak mendukungnya bermain sepakbola dan memintanya untuk fokus belajar saja.
"Ini saat yang sulit bagi saya ketika saya berada di Senegal, terutama ketika saya masih muda. Saya lahir di sebuah desa, saya dibesarkan di sana, dan mereka tidak suka sepakbola," buka Mane kepada SuperSport.
"Ibu saya, ayah saya dan paman saya lebih suka saya pergi ke sekolah sepanjang waktu dan belajar. Pada waktu itu saya hanya fokus untuk menjadi pemain sepakbola," ujarnya.
"Mereka mengatakan kepada saya 'Bagaimana Anda bisa menjadi pemain sepakbola? Itu tidak mungkin. Desa ini jauh dari Dakar (ibukota Senegal), bagaimana Anda bisa pergi ke sana? Kita bahkan tidak punya keluarga di sana.'"
Tak Menyerah

Semua hal itu ternyata tak digubris oleh Mane. Ia tetap berlatih dengan tekun demi menggapai impiannya untuk jadi pemain sepakbola.
Ia akhirnya malah memantapkan diri untuk berhenti sekolah. Ia juga tak ciut nyali untuk pergi ke Dakar seorang diri.
"Tapi saya tahu saya akan menjadi pemain sepakbola, saya hanya tidak tahu bagaimana caranya. Itu adalah satu-satunya hal yang saya lakukan, satu-satunya hal yang saya tahu. Selalu latihan, latihan, latihan, latihan," tegasnya.
"Mereka tidak pernah, pernah mencoba untuk membantu saya sampai hari ketika saya meninggalkan sekolah saya, saya berusia lima belas atau enam belas tahun. Saya berkata 'Sekarang sudah cukup, saya harus berhenti sekolah - saya ingin menjadi pemain sepakbola, saya harus fokus'," ucapnya.
"Mereka berkata 'Apakah kamu gila, bagaimana?'. Saya berkata 'saya tidak tahu tapi saya akan pergi ke Dakar, saya tidak kenal siapa pun tetapi saya bisa bermain di jalanan dan semoga seseorang dapat menemukan saya. Saya pikir mereka mengira saya bercanda tetapi suatu hari saya mengemasi semua barang saya, berhenti sekolah dan pergi berangkat. Saya tidak memberi tahu siapa pun kecuali sahabat saya," terangnya.
Dipaksa Pulang

Pemain berusia 26 tahun ini mengakui bahwa keluarganya sempat kelabakan mencarinya. Akan tetapi setelah beberapa saat mereka berhasil menemukannya dan memaksanya pulang.
"Selama satu pekan tidak ada yang melihat saya di rumah, atau di sekolah, jadi mereka mencoba menelepon ke mana-mana. Mereka mendatangi teman saya dan akhirnya ia memberi tahu mereka bahwa saya pergi ke Dakar."
"Mereka menemukan saya, mereka membawa saya dari Dakar dan membawa saya kembali ke rumah," bebernya.
Bawaan Sejak Lahir

Mane kemudian ditanya dari mana ia mendapat semangat yang menggebu-gebu untuk bermain sepakbola. Ia mengaku tak tahu persis dari mana karena keluarganya sebenarnya tak ada yang bermain sepakbola sama sekali.
"Itu sudah didapat sejak saya lahir," aku Mane.
"Ketika saya berusia tiga atau empat tahu, hanya sepakbola yang ada di kepala saya. Saya pergi 10 tahun dan tidak ada yang berubah, hanya sepakbola, sepakbola, sepakbola," tegasnya.
"Yang aneh adalah, tidak ada yang bermain sepakbola di keluarga saya sebelumnya," tutupnya.
(ss/dim)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Eks Manajer Timnas Inggris Ini Ternyata Penggemar Berat Liverpool
Liga Inggris 30 Agustus 2018, 22:32
-
Alisson Tegaskan Tak Ada Maksud Ejek Knockaert
Liga Inggris 30 Agustus 2018, 21:47
-
Klopp Yakinkan Alisson untuk Pilih Liverpool
Liga Inggris 30 Agustus 2018, 21:12
-
Liverpool Miliki Karakteristik yang Sama Dengan Timnas Brasil
Liga Inggris 30 Agustus 2018, 20:28
-
Van Dijk Akui Trio Liverpool Adalah Mimpi Buruk
Liga Inggris 30 Agustus 2018, 19:54
LATEST UPDATE
-
Kabar Baik untuk Interisti! Hasil Tes Denzel Dumfries Jelang Derby Milan Diumumkan
Liga Italia 18 November 2025, 08:37
-
Solusi Panik? AC Milan Pertimbangkan Pulangkan Thiago Silva di Usia 41 Tahun!
Liga Italia 18 November 2025, 08:15
-
Lingkaran Setan Timnas Italia: Mengapa Azzurri Gagal di Kualifikasi Piala Dunia (Lagi)?
Piala Dunia 18 November 2025, 08:05
-
Sah! Erick Thohir Kini Kuasai 100% Saham Oxford United
Liga Inggris 18 November 2025, 07:38
-
Prediksi Spanyol vs Turki 19 November 2025
Piala Dunia 18 November 2025, 06:45
-
Prediksi Brasil vs Tunisia 19 November 2025
Amerika Latin 18 November 2025, 06:30
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR