
Bola.net - Manchester United bakal berjumpa Leicester City di pekan ke-38 Premier League, Minggu (26/7/2020) dini hari WIB. Laga di King Power Stadium ini sangat menentukan bagi kedua tim jika ingin lolos ke Liga Champions.
United kini berada di posisi ketiga klasemen dengan 63 poin. Setan Merah unggul selisih gol dari Chelsea yang ada di posisi keempat dan Leicester berada di posisi kelima dengan raihan 62 poin.
Leicester punya peluang besar lolos ke Liga Champions dan menembus empat besar klasemen Premier League. Satu syarat yang harus dipenuhi adalah menang lawan United, tanpa perlu bergantung pada hasil laga Chelsea.
Namun, Leicester kehilangan sejumlah pemain intinya. Ben Chillwel tidak bisa bermain karena cedera. Begitu juga Ricardo Pereira, James Maddison, Christian Fuchs dan Daniel Amartey.
Caglar Soyuncu juga absen karena akumulasi kartu. Namun, The Foxes tetap punya peluang besar menang atas United dan lolos ke Liga Champions. Seperti apa ulasannya? Yuk simak selengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Lengah di Akhir Babak

Usai bermain imbang melawan West Ham, Ole Gunnar Solskjaer mengeluh pada tingkat konsentrasi pemain Manchester United. Mereka kebobolan pada akhir babak pertama. Hal yang sama juga terjadi saat berjumpa Chelsea di Piala FA.
Sementara itu, di laga melawan Southampton, United kebobolan pada menit 90+6 atau pada akhir babak kedua.
Catatan di atas bisa menjadi satu keuntungan bagi Leicester City. Pasukan Brendan Rodgers sering mencetak gol pada menit akhir. 31.3 persen [21] gol Leicester di Premier League tercipta pada menit ke-75 hingga 90. Paling banyak dibanding menit-menit lain.
Leicester juga mencetak 14,9 persen [10] gol pada menit 30 hingga 45.
Pada dua periode tersebut itulah Manchester United acap kali hilang fokus. Nah, jika itu terjadi pada laga melawan Leicester, maka Setan Merah harus bersiap dengan skenario buruk.
Kelemahan Manchester United Mulai Terlihat

Southampton dan West Ham memberi contoh bagaimana cara menyulitkan Manchester United kepada Leicester City. Kedua tim memang bermain lebih defensif, tetapi menerapkan pressing tinggi dan memberi tekanan pada para gelandang United.
West Ham punya Declan Rice untuk meneken Bruno Fernandes. Leicester punya Wilfried Ndidi dan Youri Tiellemans untuk menekan Bruno dan Paul Pogba. Mereka adalah gelandang dengan tipe pekerja keras dan rajin melakukan duel.
Di lini depan, Leicester punya Jamie Vardy, Ayoze Pere, dan Harvey Barnes yang bisa memberi pressing pada Harry Maguire dan kawan-kawan. Jika ini dilakukan dengan baik, maka serangan United bisa jadi kehilangan arah seperti saat berjumpa Soton dan West Ham.
Kelelahan Manchester United

Manchester United telah memainkan tujuh laga dari periode 1 Juli hingga 23 Juli. Dan, laga melawan Leicester City bakal menjadi laga kedelapan yang dimainkan Paul Pogba dan kawan-kawan sepanjang Juli 2020. Jadwal yang sangat padat.
Leicester juga memiliki jadwal yang padat, tetapi mereka mendapat waktu istirahat lebih panjang dibanding United. The Foxes hanya memainkan enam laga dari 1 hingga 19 Juli 2020.
Ya, Leicester tidak berlaga sejak 19 Juli lalu. Sedangkan, United kali terakhir berlaga pada 23 Juli lalu melawan West Ham. Leicester punya waktu satu pekan untuk bersiap meladeni Manchester United yang hanya punya waktu tiga hari.
Jeda waktu istirahat ini sangat mungkin menjadi faktor penentu hasil akhir laga.
Faktor Jamie Vardy

Jamie Vardy mencetak dua gol dalam lima laga terakhir Leicester City melawan Manchester United. Catatan ini tentu saja harus diwaspadai para pemain belakang Setan Merah, terutama Harry Maguire.
Jamie Vardy pernah bermain satu tim dengan Maguire. Keduanya tentu saja sudah tahu karakter masing-masing. Kini, tinggal siapa yang lebih cerdik untuk memanfaatkan titik lemah dan membawa timnya unggul.
Jamie Vardy dalam motivasi yang tinggi. Pemain 33 tahun telah mencetak 23 gol dan memimpin daftar top skor Premier League. Di laga melawan United, Jamie Vardy tentu saja ingin menambah gol. Jamie Vardy ingin menjadi top skor dan membawa Leicester bermain di Liga Champions.
Catatan Kandang Leicester City

Leicester City memang bukan Liverpool yang mampu tampil perkasa ketika bermain di kandang. The Reds tidak pernah kalah ketika menjalani laga di Anfield pada Premier League musim 2019/2020 ini.
Namun, Leicester juga punya catatan yang cukup bagus ketika bermain di King Power Stadium. Tiga laga sudah dimainkan pasca restart di kandang, tak sekalipun Leicester kalah. Mereka dua kali menang dan sekali imbang.
Leicester juga tidak pernah kebobolan ketika bermain di King Power dalam tiga laga terakhir. Walau tidak dihadiri suporter, laga kandang masih menjadi salah satu kekuatan utama Leicester di Premier League.
Baca Ini Juga:
- Klasemen Premier League: Persaingan Ketat Manchester United, Chelsea, dan Leicester City
- Manchester United dan Chelsea Bakal Gagal atau Masuk Empat Besar? Yuk Simak 9 Skenarionya
- Jadwal Liga Inggris Hari Ini: Final untuk Manchester United, Chelsea, dan Leicester City
- Kabar Tim Leicester City vs Manchester United: Siapa Saja yang Absen?
- Adu Tajam Jamie Vardy dan Marcus Rashford Pada Laga Leicester vs Manchester United
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Link Live Streaming Leicester City vs Manchester United di Mola TV
Liga Inggris 26 Juli 2020, 19:53
-
Manchester United, Lolos ke Liga Champions Atau Rugi Rp1,3 Triliun
Liga Inggris 26 Juli 2020, 17:12
-
Brendan Rodgers: MU Tim Super yang Butuh Bermain di Liga Champions
Liga Inggris 26 Juli 2020, 16:46
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR