
Bola.net - Manchester United mendapat julukan 'Penalti FC' usai duel melawan FC Copenhagen. Julukan itu merujuk pada seringnya Setan Merah mendapat penalti dari wasit sepanjang musim 2019/2020 ini.
United menang 1-0 atas Copenhagen pada laga perempat final Liga Europa beberapa waktu lalu. Satu-satunya gol United tercipta pada menit 95 [babak extra time] dari eksekusi penalti Bruno Fernandes.
Pasukan Ole Gunnar Soslkjaer mendapat penalti usai Anthony Martial dijatuhkan pemain Copenhagen. Bagi United, penalti ini merupakan yang ke-21 pada musim 2019/2020. Jumlah yang tidak sedikit.
Bahkan, United tercatat sebagai klub yang paling sering mendapat penalti di kompetisi Eropa pada musim ini. Atas dasar seringnya mendapat penalti itulah julukan Penalti FC melekat pada United.
21 Penalti, Berapa Kali Gagal?
Penalti acap kali dianggap sebagai cara yang mudah untuk mencetak gol. Namun, kenyataannya tidak begitu. Banyak pemain top pernah gagal penalti, termasuk Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Hal yang sama juga terjadi di skuad Manchester United. Dari 21 penalti yang didapat pada musim 2019/2020, tidak semua menjadi gol. Ada empat penalti yang gagal menjadi gol. 17 penalti lainnya sukses dikonversi menjadi gol.
Keempat penalti itu ditendang oleh Paul Pogba, Marcus Rashford [2 kali], dan Anthony Martial.
Marcus Rashford awalnya menjadi eksekutor utama penalti United. Namun, sejak Bruno Fernandes datang, dia mengambil alih tugas menendang dari titik 12 pas. Bruno Fernandes pun menjalankan tugas dengan sempurna dengan konversi gol penalti 100 persen.
Pemain asal Portugal itu mencetak 11 gol untuk United, di mana tujuh gol di antaranya lahir dari eksekusi penalti.
Selain nama-nama di atas, pemain lain yang pernah menjadi eksekutor penalti United adalah Juan Mata, dan Mason Greenwood. Masing-masing sekali dan sukses menjadi gol.
Kontroversi Penalti MU
Ada yang menilai wajar jika Manchester United mendapat banyak penalti. Sebab, Setan Merah memang tampil menyerang. Pemain mereka sering berada di kotak penalti lawan dan resiko terjadi kontak sangat besar.
Namun, ada beberapa penalti yang kontroversial. Salah satunya saat United berjumpa Aston Villa. Kontak antara Bruno Fernandes dan Erza Konsi dianggap sulit untuk dinilai sebagai pelanggaran dan penalti untuk pindah United.
"Jika Anda mendapat 21 penalti dalam satu musim, itu menunjukkan bahwa Anda sering menyerang," ujar Robin van Persie kepada 90min.
"Mungkin beberapa dari hadiah itu bisa jadi bukan penalti, mungkin sedikit penuh tipu daya, meski demikian Anda menyerang dan dalam situasi di mana wasit bisa memberi penalti. Saya rasa mendapat banyak penalti adalah hal yang bagus," tambahnya.
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Ini Juga:
- Pesan Dimitar Berbatov untuk MU di Liga Europa: Yang Penting Menang, Apa pun Caranya
- Solskjaer Tak Izinkan Andreas Pereira Pindah, Tanda Batal Beli Jack Grealish?
- Seberapa Pentingnya Trofi Liga Europa Buat Manchester United dan Bruno Fernandes?
- Manchester United Dijuluki Penalti FC, Robin van Persie: Itu Hal yang Bagus Kok!
- MU Coba Bajak Transfer Ben Chilwell ke Chelsea
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Moratti Akui Salah Tentang Lukaku, Soal Apa?
Liga Italia 14 Agustus 2020, 21:59
-
MU Gigit Jari! Jadon Sancho Tidak akan Ajukan Permintaan Transfer ke Dortmund
Bundesliga 14 Agustus 2020, 21:00
-
Mau Paulo Dybala, MU Diminta Serahkan Paul Pogba
Liga Inggris 14 Agustus 2020, 20:40
-
Sancho Gagal Direkrut? Manchester United Boyong Saja 'Joker' Dembele
Liga Inggris 14 Agustus 2020, 20:25
-
Tidak Dijual, Ole Gunnar Solskjaer Bakal Pertahanan Jesse Lingard
Liga Inggris 14 Agustus 2020, 20:20
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR