Bola.net - - Selebrasi lebay yang di lakukan Jurgen Klopp akhir pekan lalu tampaknya masih terus jadi topik terhangat. Kala itu, Klopp merayakan gol kemenangan Liverpool atas Everton dengan cara berlari masuk ke dalam lapangan dan memeluk beberapa pemain Liverpool, padahal saat itu pertandingan masih berlangsung.
Selebrasi Klopp sepertinya dapat dimaklumi. Betapa tidak, Liverpool baru mengamankan kemenangan saat Divock Origi mencetak gol di menit ke-90+6. Laga bertajuk derby Merseyside itu berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan Liverpool.
Pada akhirnya Klopp memang dijatuhi sanksi oleh FA, dia diminta membayar denda 8.000 paun. Meski demikian, pelatih eksentrik ini terus mendapat dukungan dari banyak pelatih lain.
Mulai dari Pep Guardiola, Marco Silva, dan kini Maurizio Sarri. Baca komentar selengkapnya di bawah ini:
Harus Memahami
Sebelumnya, Pep Guardiola mendukung Klopp dan mengaku dia sendiri tak tahu apa yang akan dia perbuat jika berada dalam di situasi itu. Bahkan, pelatih Everton, Marco Silva juga bisa memaklumi aksi lebay Kloop.
Kini, pelatih Chelsea juga memberikan dukungannya. Dari kacamata pelatih, Maurizio Sarri bisa memahami alasan Klopp melakukan itu.
"Saya tidak tahu, saya tidak tahu [apakah Sarri akan melakukan hal yang sama]. Anda harus memahami situasinya: derby, gol di menit akhir, bahkan mungkin di detik terakhir pertandingan. Itu bisa terjadi," ungkap Sarri di Football London.
"Memang lebih baik tidak melakukan itu, tetapi saya bisa memahami dia."
Laga Sulit

Lebih lanjut, Sarri juga turut berkomentar soal laga tandang Chelsea ke markas Wolverhampton, Kamis (6/12) dini hari WIB nanti. Dia mengakui pertandingan itu akan sulit sebab Wolves adalah tim yang sangat mengandalkan teknis.
"Saya menantikan pertandingan yang sangat sulit karena mereka adalah tim yang sangat teknis. Mereka punya banyak pemain yang sangat teknis."
"Mereka tidak beruntung dalam beberapa laga terakhir, saya pikir begitu, tetapi bermain di sana tidak benar-benar mudah," tutup Sarri.
Berita Video
Berita video perjalanan Luka Modric yang pernah menjadi korban perang Balkan hingga raih Ballon d'Or 2018.
Baca Juga:
- Sarri Larang Loftus-Cheek Pergi pada Januari Nanti
- Sarri Ingin Chelsea Beri Kontrak Baru untuk Luiz dan Fabregas
- Seperti Arjen Robben, Jose Mourinho Diklaim Bunuh Bakat Besar Marcus Rashford
- Demi Kebaikannya Sendiri, Ruben Loftus-Cheek Diminta Tinggalkan Chelsea
- Inginkan Elseid Hysaj, Chelsea Diminta Serahkan Andreas Christensen
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Baper di Napoli, Elseid Hysaj Buka Kans Pindah ke Chelsea
Liga Italia 5 Desember 2018, 23:27
-
Chelsea Berminat untuk Permanenkan Kovacic
Liga Inggris 5 Desember 2018, 21:57
-
Maurizio Sarri: Alvaro Morata Mandul Karena Mentalnya Rapuh!
Liga Inggris 5 Desember 2018, 21:42
-
Chelsea dan Arsenal Masih Bisa Jegal City
Liga Inggris 5 Desember 2018, 21:25
-
Chelsea Diprediksi Bisa Kalahkan Wolves Dengan Mudah
Liga Inggris 5 Desember 2018, 19:56
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR