
Bola.net - Ekspetasi tinggi menyambut kedatangan Jadon Sancho ke Old Trafford pada musim panas 2021. Dengan reputasi gemilang bersama Borussia Dortmund, sang penyerang muda itu diharapkan menjadi bintang baru yang akan menerangi lini serang Setan Merah.
Ole Gunnar Solskjaer, yang kala itu masih menjadi manajer, menjadi salah satu pendorong utama transfer senilai 73 juta pounds tersebut.
Namun, kenyataan berjalan sangat berbanding terbalik. Performa Sancho tak kunjung memancarkan kilau yang dijanjikannya di Bundesliga.
Perjalanannya di Manchester United justru berakhir sebagai catatan kelam tentang seorang talenta mahal yang gagal bersinar dan harus berpindah-pindah klub lewat skema pinjaman.
Kini, untuk pertama kalinya, Solskjaer membongkar sebuah fakta mengejutkan yang menjadi awal dari segala keterpurukan Sancho.
Dalam sebuah percakapan terbuka, mantan pelatih asal Norwegia itu mengungkapkan bahwa masalah sudah dimulai bahkan sebelum Sancho sempat mengenakan sepatunya untuk latihan pertama.
Awal yang Penuh Rintangan

Solskjaer menjelaskan alasan strategis di balik keputusan merekrut Sancho. "Kami ingin mengambil langkah berikutnya, bukan menjauh dari apa yang kami miliki, tetapi menambahkan sesuatu yang berbeda di lini depan," ujarnya.
Ia melihat Sancho sebagai pemain yang bisa memecah pertahanan lawan dengan skill, permainan satu-dua, dan umpan-umpan pendeknya di sekitar kotak penalti.
Namun, nasib sial menghampiri pemain berusia 21 tahun itu tepat sebelum momen bergabung. "Dia tidak beruntung. Sebelum bergabung, dia pergi berlibur, seperti yang biasa dilakukan, dan akhirnya mendapatkan infeksi telinga," tutur Solskjaer.
Infeksi tersebut bahkan mengharuskan Sancho menjalani perawatan di rumah sakit. "Dia dirawat di rumah sakit, dan benar-benar kesulitan selama 10 hari pertama atau lebih sebelum dia bahkan bisa mulai berlatih dengan kami," papar Solskjaer.
Hal inilah yang menjadi faktor krusial dan belum pernah terungkap ke publik sebelumnya, yang menjadi penghambat awal karir Sancho di Manchester United.
Hilangnya Figur Pelindung
Solskjaer mengaku ia tidak pernah benar-benar sempat memanfaatkan kemampuan Sancho secara optimal.
"Saya tidak pernah benar-benar sempat bermain dengannya dengan baik, karena pada saat dia mulai menemukan bentuk permainannya lagi, saya sudah dalam perjalanan keluar," kenangnya.
Momentum kebangkitan Sancho ternyata bertepatan dengan masa-masa terakhir sang manajer di klub. Kepergian Solskjaer pada November 2021, setelah mengalami tujuh kekalahan dalam 13 pertandingan terakhirnya, menjadi pukulan telak bagi Sancho.
Ia kehilangan sosok manajer yang paling mempercayainya sebelum ia sempat sepenuhnya beradaptasi. Kedatangan Erik ten Hag kemudian menandai dimulainya babak paling bergejolak bagi sang pemain.
Meski tampil dalam 41 laga pada musim pertama Ten Hag, Sancho akhirnya mengambil jeda dari skuad menjelang akhir 2022 karena masalah fisik dan mental.
Upaya Ten Hag untuk memulihkannya dengan mengirimnya berlatih sendiri di Belanda ternyata tidak membuahkan hasil yang diharapkan.
Konflik dan Pengasingan
Retaknya hubungan antara Sancho dan Ten Hag akhirnya meletus di permukaan. Sang manajer secara terbuka mempertanyakan standar latihan Sancho di depan media, menyiratkan itu yang menghalanginya masuk tim. Sancho pun tidak tinggal diam dan membalas lewat unggahan media sosial.
Dalam unggahannya, Sancho menuduh Ten Hag telah menjadikannya "kambing hitam" untuk masalah yang dihadapi United di lapangan. Insiden itu menjadi titik balik yang merenggangkan hubungan mereka secara permanen. Tindakan disipliner pun diambil dengan mengasingkan Sancho dari latihan tim utama.
Kembali ke Dortmund sempat diharapkan menjadi penyelamat, namun klub Bundesliga itu enggan mempertahankannya secara permanen. Pinjaman berikutnya ke Chelsea hanya menampilkan kilasan talenta lamanya, tanpa diikuti konsistensi.
Kini, di usia 25 tahun, Sancho menjalani masa pinjamannya yang ketiga secara beruntun, kali ini di Aston Villa, dengan pola yang terasa semakin mengkhawatirkan.
Jangan sampai ketinggalan infonya
- Alvaro Carreras dan Kepingan Cerita Kegagalan Manchester United Melihat Permata
- Kabar Bagus untuk Manchester United, Mereka Tak Perlu Keluarkan 100 Juta Pounds untuk Elliott Anderson
- Matthijs De Ligt Calon Kapten Masa Depan Manchester United
- Joshua Zirkzee Dinilai Bisa Jadi Solusi untuk AS Roma
- Bobol Gawang Timnas Indonesia U-17, Wonderkid Brasil Ini Sukses Pikat Manchester United
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Marcus Rashford Tokcer di Barcelona tapi Melempem di MU, Ini Teori Ole Gunnar Solskjaer
Liga Inggris 14 November 2025, 11:46
-
Kata Leny Yoro: Era Kejayaan Manchester United akan Segera Kembali!
Liga Inggris 14 November 2025, 11:30
-
Bintang Borussia Dortmund Ini Masuk Daftar Belanja Manchester United?
Liga Inggris 14 November 2025, 11:13
-
Kerap Dicadangkan, Ruben Amorim Masih Percaya Pada Manuel Ugarte?
Liga Inggris 14 November 2025, 11:01
LATEST UPDATE
-
Kerap Dicadangkan, Ruben Amorim Masih Percaya Pada Manuel Ugarte?
Liga Inggris 14 November 2025, 11:01
-
Trauma 2018 dan 2022 Menghantui: Playoff Piala Dunia itu Sulit, Italia!
Piala Dunia 14 November 2025, 11:01
-
Ole Gunnar Solskjaer Komentari Taktik Ruben Amorim di MU: Berbahaya, Tapi...
Liga Inggris 14 November 2025, 10:48
-
Eksperimen Tuchel Berbuah Manis: Foden-Bellingham-Eze Beri Dimensi Baru Inggris
Piala Dunia 14 November 2025, 10:32
-
Mau Bintang Wolverhampton Ini, MU Harus Siap Rogoh Kocek Agak Dalam
Liga Inggris 14 November 2025, 10:32
-
Saat Semua Meragukan Neymar, Casemiro Pasang Badan: Dia Masih yang Terbaik!
Liga Inggris 14 November 2025, 10:24
-
Thibaut Courtois Cedera, Kiper Manchester United Ini Berpeluang Debut di Timnas Belgia!
Piala Dunia 14 November 2025, 09:24
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
-
8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Premier League, Siapa Paling Akurat?
Editorial 11 November 2025, 13:01
























KOMENTAR