Bola.net - Seorang suporter Chelsea membuat sebuah utas di Twitter yang mengulas bahwa Frank Lampard lebih baik dari Steven Gerrard lantaran legenda Liverpool itu adalah pemain yang kerap melakukan error alias kesalahan, khususnya di laga-laga penting.
Lampard adalah legenda besar Chelsea. Ia merupakan salah satu gelandang terbaik yang pernah membela Timnas Inggris.
Gerrard pun juga demikian. Ia juga disebut sebagai salah satu gelandang modern terbaik yang pernah dimiliki oleh The Three Lions.
Dengan statusnya itu, maka tidak heran apabila Lampard dan Gerrard kemudian kerap dibanding-bandingkan. Ada yang menganggap Lampard lebih hebat karena torehan trofi dan jumlah golnya, namun ada yang menilai Gerrard layak dikedepankan karena sering mampu mengangkat Liverpool sendirian yang saat itu banyak diperkuat pemain kelas dua.
Kini muncul argumen yang membuat Gerrard terdesak. Seorang suporter Chelsea dengan akun @chelseaJF5 membuat sebuah utas yang membeberkan alasan mengapa seorang Gerrard harusnya bahkan tak bisa dibanding-bandingkan dengan Lampard.
Steven Gerrard big game errors. 👇
— JF5 (@ChelseaJF5) March 28, 2020
This is why Gerrard should never be considered better than Lampard. Not only did Lampard have more goals and more assists and won more trophies he was consistently excellent throughout his career while Gerrard made way too many big game errors.
"Inilah mengapa Gerrard tidak boleh dianggap lebih baik dari Lampard. Lampard tidak hanya memiliki lebih banyak gol dan lebih banyak assist dan memenangkan lebih banyak trofi, ia juga secara konsisten unggul sepanjang karirnya sementara Gerrard membuat terlalu banyak kesalahan dalam pertandingan besar."
Suporter tersebut kemudian juga membeberkan momen-momen ketika Steven Gerrard melakukan error, baik ketika bersama Liverpool maupun timnas Inggris. Simak penuturannya berikut ini.
1. Kartu Merah Lawan Chelsea
"Kartu merah vs Chelsea dalam pertandingan yang memutuskan siapa yang akan bermain di CL musim berikutnya. Bukan yang terakhir kali Anda akan melihat Gerrard kehilangan kesabarannya dalam pertandingan besar."
Insiden ini terjadi di pentas Premier League pada Mei 2003. Saat itu Gerrard diberi kartu kuning kedua karena melanggar Graeme Le Saux.
Liverpool pun kalah 2-1. Di sisi lain kemenangan itu membuat Chelsea lolos ke Liga Champions.
2. Kartu Merah Lawan Manchester United
"Kartu Merah vs Man United setelah hanya 32 menit. Gerrard kehilangan kesabarannya lagi dalam pertandingan besar."
Pertandingan ini tersaji di ajang FA Cup pada Januari 2011. Saat itu ia dikertu merah oleh wasit karena melakukan pelanggaran keras kepada Michael Carrick.
Liverpool akhirnya kalah 1-0 di laga tersebut. Mereka pun terdepak dari kompetisi tersebut.
3. Kartu Merah vs Manchester United (Lagi)
"Liverpool kalah dari Man United sehingga mereka memasukkan Gerrard untuk mengubah permainan, satu-satunya masalah adalah ia kehilangan kesabarannya lagi kali ini setelah 38 detik berada di atas lapangan ia menginjak Herrera."
Insiden ini terjadi pada Maret 2015. Saat itu Liverpool menjamu United di Anfield dan dalam posisi tertinggal 0-1.
Brendan Rodgers kemudian memasukkan Gerrard untuk menggantikan Adam Lallana. Namun setelah masuk 32 detik, ia melakukan pelanggaran keras pada Ander Herrera dan langsung dapat kartu merah.
Liverpool akhirnya kalah 1-2 dari United. Mereka akhirnya tertinggal lima poin dar United di klasemen. Musim itu juga musim terakhir Gerrard membela The Reds sebelum pindah ke LA Galaxy.
4. 'Operan' Pada Lawan
"Inggris vs Uruguay di Piala Dunia, Gerrard menyundul bola ke belakang langsung ke Luis Suarez yang membuat Inggris merugi, bukan untuk pertama kalinya juga."
Insiden ini terjadi pada Piala Dunia 2014, di laga lanjutan Grup D. Gerrard saat itu menjadi kapten Inggris dan bermain sebagai gelandang bertahan.
Gerrard disalahkan karena saat akan menghalau bola udara di tengah lapangan, bola malah melaju lebih jauh ke belakang ke arah Suarez. Dengan tendangan kerasnya, El Pistolero kemudian menjebol gawang Joe Hart. Uruguay pun menang 2-1.
5. 'Operan' Pada Lawan, Lagi
"Inggris vs Prancis di Euro 2004, Gerrard membuat backpass yang mengerikan langsung ke Thierry Henry, bukan terakhir kali kita melihatnya melakukan kesalahan ini."
Inggris dan Prancis bertemu di Grup B Euro 2004. Gerrard saat itu bermain di lini tengah bersama Lampard dalam formasi 4-4-2.
Saat itu ia membuat backpass yang diserobot Thierry Henry. David James saat itu terpaksa menghentikannya dan alhasil Prancis mendapat hadiah penalti.
Eksekusi kemudian dituntaskan oleh Zinedine Zidane. Prancis pun menang 2-1 berkat dua gol di menit 90+1 dan 90+3.
6. Umpan Kepada Thierry Henry, Lagi
"Arsenal dan Liverpool, Gerrard yang lain, kembali ke Henry, Anda tidak bisa membuat kesalahan seperti ini di pertandingan besar."
Insiden ini terjadi pada tahun 2006 silam di pentas Premier League. Tak lama setelah Xabi Alonso dikartu merah, Gerrard yang berada di tengah lapangan tiba-tiba melakukan umpan backpass.
Ia mengoper bola tepat kepada Thiery Henry. Striker asal Prancis itu tanpa kesulitan melewati Pepe Reina dan membuat Arsenal akhirnya menang 2-1.
7. Operan Kepada Drogba
"Umpan backpass Gerrard yang lain ini ke Drogba. Pemain hebat belajar dari kesalahan mereka, orang ini jelas tidak pernah melakukannya."
Insiden ini terjadi pada Mei 2010. Kala itu Liverpool menjamu Chelsea di Anfield.
Chelsea akhirnya menang 0-2. Salah satu golnya dicetak oleh Drogba, yang mendapatkan 'hadiah' dari umpan backpass Gerrard.
Ada dugaan bahwa aksi ini dilakukan Gerrard dengan sengaja karena ia lebih ingin melihat Chelsea jadi juara Premier League ketimbang Manchester United. Pada akhirnya The Blues jadi juara liga dengan keunggulan satu poin dari United.
8. Bunuh Diri vs Chelsea
"Gol bunuh diri vs Chelsea di Final Piala Liga 2005, Gerrard memiliki peluang untuk menjadikannya 2-0 dan mengemasnya lalu turun ke ujung lainnya dan mencetak gol bunuh diri."
Pertandingan ini terjadi pada Februari 2005 silam. Saat itu Liverpool berhasil unggul lebih dahulu via John Arne Riise.
Namun Gerrard kemudian mencetak gol bunuh diri pada menit ke-79. Ia salah mengantisipasi bola tendangan bebas lawan.
Laga dilanjutkan ke babak extra time. Liverpool kemudian cuma bisa menambah satu gol sementara Chelsea dua. The Blues akhirnya menang 2-3.
9. Terpeleset Lawan Chelsea
"Insiden terpeleset Gerrard yang ikonik. Salah kontrol umpan sederhana yang menyebabkannya tergelincir dan membuat Liverpool kehilangan gelar."
Liverpool nyaris menjadi juara pada musim 2013-14. Namun jelang akhir kompetisi dan tinggal menyisakan tiga laga, The Reds harus menjamu Chesea di Anfield.
Liverpool saat itu tinggal bermain imbang karena sudah unggul lima poin dari The Blues. Jika menang mereka malah bisa membuat Chelsea terlempar dari perburuan gelar juara.
Chelsea saat itu bermain defensif. Dan pada saat krusial, Gerrard salah mengontrol umpan sederhana dari Mamadou Sakho. Bola kemudian diambil alih Demba Ba, dan akhirnya berbuah gol.
Liverpool akhirnya kalah 0-2 dari Chelsea. Steven Gerrard dkk akhirnya disalip Manchester City dan gagal juara Premier League dengan selisih dua poin.
(Twitter/Bola)
Baca Juga:
- Steven Gerrard Diyakini Bakal jadi Pelatih Sukses, Sepakat?
- Kapten West Ham Anggap Steven Gerrard Lebih Baik dari Frank Lampard dan Paul Scholes
- Diperkuat Gerrard, Xavi, Hingga Terry, Ini Starting XI Idaman Fernando Torres
- Steven Gerrard Terancam Dipecat, Frank Lampard Ogah Bersimpati
- Liverpool Ternyata Juga Sempat Ikut Kejar Toni Kroos
- Sukses Atau Gagal? Ini Rapor Para Pemain Inggris yang Pernah Gabung Real Madrid
- Termasuk Ansu Fati, Ini Para Pemain yang Akan Jadi Pilar Era Baru Barcelona
- Mengenal Jenis Masker yang Disarankan untuk Cegah Terpapar Virus Corona
- Virus Corona Covid-19, Berapa Lama Tahan di Permukaan Berbagai Benda?
- Patut Diketahui, Ini Lima Fakta Alat Pendeteksi Corona Covid19 Bikinan Abbott Laboratories
- Komentar Kocak Para Rider MotoGP saat Main Virtual Race Mugello
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Urusan Gol, Manchester United Terbaik di EPL, Liverpool Hanya Nomor Tiga
Liga Inggris 30 Maret 2020, 22:39
-
3 Klub Premier League yang Bisa Tampung Pedro dari Chelsea
Editorial 30 Maret 2020, 21:25
-
Bukan ke Italia, Marcos Alonso Bakal Gabung Klub Spanyol Ini?
Liga Inggris 30 Maret 2020, 19:00
-
Kisah Tentang Liverpool yang Nyaris Dilatih Jose Mourinho
Liga Inggris 30 Maret 2020, 13:00
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55

























KOMENTAR