Kacaunya Jadwal Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat: Main di Bawah Cuaca Panas Ekstrem, Pemain yang Jadi Korban

Kacaunya Jadwal Piala Dunia Antarklub 2025 di Amerika Serikat: Main di Bawah Cuaca Panas Ekstrem, Pemain yang Jadi Korban
Joao Neves (PSG) dan Rodrigo De Paul (Atletico Madrid) berebut bola dalam laga Club World Cup Grup B di Pasadena, California (c) AP Photo/Jae Hong

Bola.net - Piala Dunia Antarklub 2025 yang digelar di Amerika Serikat menghadirkan tantangan yang jauh lebih berat daripada sekadar adu strategi dan skill. Para pemain dan pelatih kini harus berhadapan dengan lawan tak terlihat namun mematikan: cuaca ekstrem musim panas yang menyengat.

Pertandingan-pertandingan panas — dalam arti sesungguhnya — menjadi keluhan utama sejak turnamen ini dimulai.

Udara panas yang menyelimuti kota-kota tuan rumah seperti Los Angeles dan Miami menimbulkan kekhawatiran serius akan dampak terhadap performa dan kesehatan para pemain.

1 dari 3 halaman

Duel Melelahkan PSG vs Atletico Madrid

Salah satu duel yang paling melelahkan sejauh ini adalah laga antara PSG vs Atletico Madrid yang digelar di Rose Bowl, Pasadena, Los Angeles pada pukul 12 siang waktu setempat.

Bermain di bawah terik matahari dengan suhu mencapai 32°C dan kelembaban mencapai 60% membuat pertandingan berjalan dalam tempo lambat dan melelahkan.

"Kami mencoba beradaptasi dengan panasnya cuaca saat bermain di jam seperti ini. Tak ada tim Eropa yang terbiasa bertanding di kondisi sepanas ini," ujar gelandang Atletico, Marcos Llorente, usai pertandingan.

2 dari 3 halaman

Bikin Jadwal Tidak Masuk Akal Demi Penonton Eropa

Untuk mengakomodasi siaran langsung di zona waktu Eropa, banyak pertandingan dijadwalkan pada siang hari waktu lokal — ironisnya, saat suhu sedang berada di titik terpanas.

Atletico Madrid dijadwalkan kembali bermain pada pukul 12 siang saat menghadapi Botafogo di Los Angeles, kondisi yang diprediksi tak akan jauh berbeda dari laga sebelumnya.

Miami pun tak luput dari panas menyengat. Beberapa klub papan atas seperti Real Madrid, Borussia Dortmund, Boca Juniors, Manchester City, hingga Inter Miami harus berlatih dan bertanding di tengah cuaca lembab yang melelahkan.

Saat laga pembuka antara Inter Miami — diperkuat Lionel Messi — melawan Al Ahly berlangsung pukul 8 malam, suhu tetap tinggi di angka 28°C dengan tingkat kelembaban 76%, membuat para pemain terlihat kepayahan.

Pertandingan Boca Juniors melawan Benfica yang akan digelar Senin malam di Hard Rock Stadium juga diperkirakan berlangsung dalam suhu serupa atau bahkan lebih ekstrem.

3 dari 3 halaman

Real Madrid Debut di Tengah Terik

Kekhawatiran terbesar datang dari jadwal debut Real Madrid yang akan melawan Al Hilal pada pukul 3 sore di Miami. Prakiraan cuaca menyebutkan suhu akan kembali menyentuh 32°C. Ini membuat laga tersebut menjadi sorotan utama, tak hanya dari segi teknis, tapi juga keselamatan pemain.

Dengan jadwal pertandingan yang sudah dipatenkan jauh hari demi kepentingan komersial dan siaran global, tidak banyak yang bisa dilakukan oleh panitia dalam merespons keluhan terkait kondisi cuaca.

Namun di balik keterbatasan tersebut, suara dari lapangan semakin nyaring: para pemain dan pelatih berharap turnamen ini tidak berubah menjadi ajang penguras tenaga akibat pengabaian terhadap faktor cuaca.

Hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda perubahan jadwal maupun penyesuaian lokasi pertandingan. Seluruh pihak hanya bisa berharap cuaca akan lebih bersahabat seiring berjalannya turnamen, agar sepak bola kelas dunia tetap dapat disuguhkan tanpa harus mempertaruhkan kesehatan para pemain.

Sumber: beIN Sports


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL