
Bola.net - Kekalahan yang memalukan Real Madrid dari PSG dalam semifinal Piala Dunia Antarklub dengan skor 0-4 meninggalkan berbagai pertanyaan besar. Angka tersebut bukan hanya sekadar hasil akhir, melainkan indikator bahwa ada sesuatu yang tidak berjalan dengan semestinya.
Bagi mayoritas penggemar, pertandingan ini terasa seperti deja vu yang sering muncul di era Carlo Ancelotti. Kini fenomena serupa tampaknya ikut terbawa ke masa awal kepemimpinan Xabi Alonso.
Namun, bagi pengamat yang cermat, ini bukan masalah strategi Alonso. Pelatih baru tersebut telah menurunkan formasi pemain yang tepat dan mempersiapkan tim dengan maksimal. Persoalannya justru terletak pada pemain yang tidak mampu mengeksekusi rencana sang pelatih di lapangan.
Salah satu figur yang menjadi pusat perhatian adalah Raul Asencio. Bek muda yang sebelumnya menunjukkan performa mengesankan di La Liga dan Liga Champions justru tampil sangat mengecewakan sepanjang turnamen ini.
Penurunan Performa Asencio Tak Terbendung
Sejak dimulainya Piala Dunia Antarklub, performa Asencio mengalami penurunan yang sangat tajam. Padahal sebelumnya ia dikenal sebagai bek paling stabil Real Madrid, baik dalam laga besar maupun pertandingan biasa.
Kini, ia tampil seperti bayangan dari dirinya sendiri, seakan semua pencapaian musim ini tidak pernah terjadi. Blunder fatal di awal laga melawan PSG menjadi bukti nyata dari kondisi tersebut.
Asencio gagal mengantisipasi bola meskipun memiliki waktu yang cukup untuk menghalaunya. Kesalahan ini membuka peluang gol pertama PSG dan membuat Madrid langsung tertinggal sejak awal pertandingan.
Berbagai spekulasi bermunculan, mulai dari faktor cuaca hingga tekanan mental. Namun sulit menemukan penjelasan pasti di balik transformasi negatif ini. Yang pasti, Asencio tidak lagi menjadi tembok kokoh yang dikenal selama musim reguler.
Nasib Asencio Terancam Jika Tak Segera Bangkit
Blunder melawan PSG bukanlah satu-satunya kesalahan Asencio dalam turnamen ini. Setiap kali namanya masuk dalam starting XI, pertahanan Madrid terlihat rapuh dan mudah ditembus.
Kepercayaan dari pelatih dan rekan setim pun mulai terkikis akibat penampilan yang tidak konsisten. Performa buruk ini mengingatkan pada versi Asencio di masa lalu ketika masih membela Castilla.
Saat itu, ia sering membuat keputusan terburu-buru, mudah terpancing emosi, dan tampil tidak stabil. Jika tren ini terus berlanjut, bukan hanya posisi utama yang akan hilang, tetapi tempatnya di skuad pun bisa ikut terancam.
Bagi Real Madrid, musim baru sudah di depan mata. Jika Asencio ingin mempertahankan posisinya, ia harus segera bangkit dan membuktikan bahwa performa buruk di turnamen ini hanyalah anomali, bukan awal dari kemunduran kariernya.
TAG TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi Sevilla vs Barcelona 5 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 14:58 -
Florian Wirtz di Liverpool: Pemain yang Belum Meyakinkan, tapi Pantas Ditunggu?!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 14:58 -
Bukan Cuma Minta Maaf, Korea Selatan Rombak Total Regulasi Program Adopsi Internasional
News 3 Oktober 2025, 14:44 -
Prediksi Fiorentina vs AS Roma 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 14:28 -
Meski Bersinar di Crystal Palace, Oliver Glasner Dinilai Tak Cocok untuk MU
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 14:26
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR