Sejak menit pertama, Jerman langsung mengambil inisiatif permainan. Dimotori Mesut Ozil, Toni Kroos dan Bastian Schweinsteiger, Der Panzer mampu mengontrol permainan di lini tengah.
Permainan terbuka yang diperagakan Jerman nyaris blunder saat pertandingan baru berjalan empat menit. Diawali sebuah kesalahan Toni Kroos, bola dengan cepat mampu diambil alih Ezequiel Lavezzi yang merangsek ke pertahanan Jerman dan memberikan umpan kepada Gonzalo Higuain. Namun sayang, Higuain gagal memaksimalkannya menjadi gol.
Pada menit ke-22, Higuain mendapatkan peluang emas. Diawali kesalahan Toni Kroos saat melakukan back pass melalui sundulan, bola justru jatuh di kaki Higuain yang tinggal berhadapan dengan kiper Manuel Neuer. Beruntung tendangan tersebut melenceng di sebelah kanan gawang Neuer.
Argentina sejatinya sempat mencetak gol pada menit ke-30. Sayang gol tersebut harus dianulir wasit karena Higuain terlebih dahulu berada dalam posisi offside saat menerima umpan Lavezzi.
Pada masa injury time babak pertama, Jerman nyaris memecah kebuntuan. Sayang sundulan Howedes menerima umpan tendangan sudut masih membentur tiang gawang. Hingga babak pertama berakhir skor tetap imbang tanpa gol.
Di babak kedua, Argentina melakukan pergantian pemain. Ezequiel Lavezzi ditarik keluar dan digantikan Sergio Aguero.
Masuknya Aguero langsung memberikan efek signifikan dalam serangan Argentina. Dua menit babak kedua berjalan, Lionel Messi memiliki peluang emas, sayang tendangannya masih melebar di sisi kiri gawang Neuer.
Berbeda dengan permainan yang ditunjukkan saat babak pertama. Argentina di babak kedua lebih berani tampil menyerang dengan mengandalkan kecepatan Aguero, Higuain dan Lionel Messi. Kombinasi ketiganya membuat Jerman tak lagi leluasa dalam membangun serangan sehingga lebih fokus dalam bertahan.
Meskipun lebih menguasai pertandingan, Argentina nyatanya tak mampu mencetak gol. Hal ini membuat pelatih Argentina, Alejandro Sabella memasukkan Rodrigo Palacio dan menarik keluar Gonzalo Higuain.
Jerman bukannya tanpa peluang. Pada menit ke-82, sebuah serangan yang dimotori oleh Mesut Ozil mampu membelah pertahanan Argentina. Sayang umpan dari Ozil gagal dimaksimalkan dengan baik oleh Toni Kroos, di mana tendangannya justru melebar.
Di sisa waktu normal, kedua tim terus mencoba mencetak gol. Namun hingga wasit Nicola Rizzoli meniup peluit, skor tanpa gol tak berubah. Laga pun harus dilanjutkan dengan extra time.
Gebrakan awal ditunjukkan Jerman di awal-awal perpanjangan waktu. Serangan kejutan dari Jerman yang diakhiri tendangan keras Schurrle dari dalam kotak penalti nyaris berbuah gol. Beruntung untuk kesekian kalinya, Romero mampu menggagalkan peluang tersebut.
Pada menit ke-97, giliran Argentina yang memiliki peluang emas. Lepas dari posisi offside, Palacio yang tinggal berhadapan dengan Neuer gagal memaksimalkannya menjadi gol setelah sontekannya justru melebar.
Di paruh kedua babak perpanjangan waktu, Jerman sama sekali tak mengendurkan tekanan. Hasilnya, pada menit ke-113 Mario Gotze mampu memecah kebuntuan. Berawal dari penetrasi Schurrle, pemain Chelsea tersebut mampu mengirim umpan kepada Gotze yang telah menanti di muka gawang tanpa kawalan. Dengan sekali kontrol, Gotze mampu melepaskan tendangan yang tak mampu diantisipasi Romero.
Tertinggal satu gol, Argentina mencoba membalas. Beberapa upaya dari Messi, Aguero hingga Palacio selalu gagal menembus pertahanan solid Jerman. Hingga pertandingan usai, skor 1-0 untuk kemenangan Jerman tak berubah.
Dengan hasil tersebut, Jerman pun sukses memecahkan rekor sebagai tim Eropa pertama yang mampu berjaya di Amerika Selatan. Raihan ini sekaligus membuat Jerman menyamai catatan Italia dengan meraih empat gelar Piala Dunia.
Susunan pemain
Jerman: 1-Manuel Neuer; 16-Philipp Lahm, 5-Mats Hummels, 20-Jerome Boateng, 4-Benedikt Hoewedes; 7-Bastian Schweinsteiger, 23-Christoph Kramer (9-Andre Schuerrle 32), 18-Toni Kroos; 8-Mesut Ozil (Per Mertesacker 120), 13-Thomas Mueller; 11-Miroslav Klose (19-Mario Goetze 88)
Argentina: 1-Sergio Romero; 4-Pablo Zabaleta, 15-Martin Demichelis, 2-Ezequiel Garay, 16-Marcos Rojo; 6-Lucas Biglia, 14-Javier Mascherano, 8-Enzo Perez (5-Fernando Gago 86); 10-Lionel Messi, 22-Ezequiel Lavezzi (20-Sergio Aguero 45); 9-Gonzalo Higuain (18-Rodrigo Palacio 78)
Wasit: Nicola Rizzoli (Italia). (bola/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ribuan Orang Sambut Kedatangan Penggawa Argentina
Piala Dunia 14 Juli 2014, 23:45
-
Jerman Ramal Kemenangan Lewat Perangko
Piala Dunia 14 Juli 2014, 23:26
-
Cruyff Pertanyakan Pembelian Suarez
Liga Spanyol 14 Juli 2014, 23:07
-
Nesta Juga Pertanyakan Kelayakan Messi Raih Golden Ball
Piala Dunia 14 Juli 2014, 22:57
-
Diego Maradona Juga Kritik Golden Ball Messi
Piala Dunia 14 Juli 2014, 21:33
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR