Bola.net - - Arrigo Sacchi mengatakan bahwa pertemuan antara Italia melawan Spanyol adalah pertemuan dua budaya sepakbola yang memiliki perbedaan historis. Namun Sacchi percaya Italia akan lolos ke putaran final Piala Dunia 2018
Kedua tim akan bertemu di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Santiago Bernabeu, Minggu (3/9) dini hari. Kedua tim sendiri saat ini bersaing ketat di posisi satu dan dua klasemen grup G.
Pertemuan pertama kedua tim sendiri berakhir imbang 1-1. Banyak yang yakin bahwa pertemuan kali ini adalah pertemuan penentu siapa yang akan menjadi juara grup G.
Jelang pertandingan tersebut, Sacchi percaya bahwa Italia memiliki kesempatan besar untuk bisa lolos ke Rusia, bahkan sebagai juara grup G.
"Saya optimis, saya percaya bahwa kami akan pergi ke Piala Dunia, bahkan mungkin langsung sebagai juara grup. Tapi mari kita ingat keberanian itu selalu bernilai lebih dari rasa takut," ujarnya.
Italia dan Spanyol dikatakan oleh mantan pelatih AC Milan itu memiliki perbedaan historis dalam budaya sepakbola kedua negara. Dia pun percaya bahwa pertemuan kedua tim akan sangat menarik dengan gaya sepakbola yang kedua tim anut.
"Saya berharap filosofi Spanyol dan italia bisa datang bersama. Ada banyak pelatih di sini sekarang yang menganggap sepakbola lebih dari sekedar olahraga, ini keindahan, hiburan, emosi dan seni. Sebuah metafora kehidupan," sambungnya.
"Kami tak benar-benar mendefinisikan sepakbola kami di Italia. Kami masih mempraktikkannya dengan cara yang sama seperti yang kami lakukan 2000 tahun lalu, dengan stadion yang mirip dengan arena orang Romawi kuno, dan ini bukan kebetulan, orang-orang tertarik dengan darah," tambahnya.
"Sementara Spanyol selalu mencari kesempurnaan, karena hal itu tak mungkin dicapai, mereka terus belajar dan mendidik. Sebetulnya tak banyak celah antara sepakbola Italia dan Spanyol, jadi karakter kami bisa untuk memberi kami keunggulan, sementara mereka memiliki talenta individu," imbuhnya.
"Peningkatan kualitas sepakbola Spanyol terjadi setelah Milan memberi pelajaran sepakbola pada Real Madrid: hari itu mereka menyadari bahwa sepakbola tak bsa ditafsirkan secara individual, tapi sebagai tim. Mereka membawa Frank Rijkaard dan Pep Guardiola, yang sudah bermain sebagai kolektif di dalam dan luar lapangan. Ditambah teknik, mereka belajar menekan dan bagaimana menutup kelemahan defensif mereka," tandasnya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ronaldo: Insigne Bisa Kejutkan Spanyol
Piala Dunia 2 September 2017, 22:30 -
Ronaldo: Spanyol Favorit Saat Ketemu Italia
Piala Dunia 2 September 2017, 22:00 -
Piala Dunia 2 September 2017, 21:45
-
Hierro: Belotti Menentukan, Insigne Mematikan
Piala Dunia 2 September 2017, 21:30 -
Hierro: Absennya Chiellini Kehilangan Besar Italia
Piala Dunia 2 September 2017, 21:15
LATEST UPDATE
-
Ryan Gravenberch Siap Antar Liverpool Bangkit di Stamford Bridge
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 11:47 -
Real Madrid Disebut-sebut dalam Lagu di Album Baru Taylor Swift, Ada Apa Nih?
Bolatainment 4 Oktober 2025, 11:22 -
Gabriel Magalhaes Diragukan Tampil, Arsenal Pincang Lawan West Ham
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 10:30
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR