Lila memulai karirnya dengan klub lokal Besa Kavajë, di mana ia melakukan debutnya pada tahun 2002 sebagai pemain berusia 16 tahun dan segera menjadi pemain reguler di tim utama, yang membuatnya pindah ke klub Yunani Iraklis pada Januari 2007. Namun, ia segera kembali ke Besa Kavajë setelah gagal beradaptasi di Iraklis, dan segera menjadi kapten klub tersebut, membawa mereka finis di posisi ketiga di Albanian Superliga sebelum pindah ke KF Tirana setelah hanya satu tahun kembali di Kavajë. Dia adalah favorit para penggemar di KF Tirana selama tiga tahun di klub tersebut, dan ia memenangkan gelar Albanian Superliga di musim pertamanya di sana, serta membantu timnya mencapai final Piala Albania yang ia lewatkan dan timnya kalah. Pertandingan terakhirnya dengan klub tersebut terjadi dalam final Piala Albania 2011 yang timnya kalah dalam adu penalti setelah perpanjangan waktu, sebelum pindah ke Yunani untuk periode kedua, kali ini dengan PAS Giannina.
Dia dengan cepat membuktikan dirinya di tim utama PAS Giannina dan membantu timnya mencapai posisi tengah klasemen di musim pertamanya kembali di Yunani, dan kemudian mencapai babak playoff Superleague di musim keduanya di klub tersebut sebelum finis di posisi bawah klasemen di musim ketiganya. Dia bergabung dengan klub Serie A yang berjuang, Parma, dengan status pinjaman untuk paruh kedua musim 2014–15, tetapi ia tidak dapat membantu klub untuk lolos dari degradasi dan kembali ke klub induknya, PAS Giannina, setelah Parma bangkrut. Sejak kembali, ia kesulitan untuk mendapatkan tempat di tim utama, dan lebih sering tampil sebagai pemain pengganti di liga.
Lila telah mewakili Albania di tingkat U-17, U-19, U-21, dan senior. Dia melakukan debut internasional senior pada tahun 2007 melawan Rumania dan sejak itu telah mengumpulkan 59 caps tetapi belum mencetak gol internasional senior. Dia menjadi bek kanan pilihan utama Albania pada tahun 2010 di bawah pelatih Josip Kuže, dan dia juga mulai bermain di posisi gelandang bertahan. Di bawah Gianni De Biasi, ia lebih sering bermain sebagai gelandang kanan atau gelandang sayap kanan sejak tahun 2014, dan ia telah membantu Albania lolos ke turnamen internasional besar pertamanya saat mereka mencapai Euro 2016. Dia juga terlibat dalam pertandingan kontroversial antara Serbia dan Albania pada 14 Oktober 2014, yang berakhir dengan pertandingan ditinggalkan dan Albania akhirnya diberikan kemenangan walkover atas Serbia.
Dalam karir klubnya, Lila memulai dengan klub kota kelahirannya, Besa Kavajë. Dia melakukan debut untuk klub tersebut selama musim 2002–03 di Albanian Superliga pada 14 Desember 2002 dalam pertandingan tandang melawan Teuta Durrës. Lila masuk sebagai pemain pengganti pada paruh pertama menggantikan Ervin Bardhi. Namun, itu bukan pertandingan yang bisa diingat oleh Lila karena pertandingan tersebut berakhir dengan skor 5-0 untuk Teuta Durrës.
Performa Lila sebagai bek kanan membawanya pindah ke klub Yunani Iraklis pada Januari 2007, di mana ia bergabung dengan rekan-rekan Albania, Enea Koliçi, Elvis Kaja, dan Indrit Fortuzi. Meskipun mewujudkan impian bermain di luar negeri, Lila kesulitan beradaptasi di Yunani dan setelah hanya 6 bulan dan 3 penampilan, ia kembali ke klub asalnya, Besa Kavajë.
Setelah kembali, ia menjadi kapten tim. Selama musim 2007–08, ia bermain 26 kali tanpa mencetak gol. Tim juga kalah di Piala Super Albania 2007 oleh Tirana. Pertandingan terakhir Lila bersama Besa adalah dalam pertandingan Intertoto Cup melawan Grasshopper yang berakhir dengan kekalahan 0-3.
Lila pindah ke Tirana pada 21 Juli 2008 setelah ia dan agennya, Sokol Haxhia, sepakat dengan klub ibu kota tersebut dan presidennya, Refik Halili. Pertandingan pertamanya sebagai pemain Tirana adalah pertandingan pembuka musim melawan"
Follow