Assou-Ekotto memulai karirnya di Lens, klub asal Prancis, dimana ia melakukan debut bersama tim utama pada tahun 2004. Pada tahun 2006, ia bergabung dengan Tottenham Hotspur. Ia menjadi pemain reguler di klub Liga Premier tersebut, dengan total 200 penampilan di semua kompetisi. Pada tahun 2013, ia dipinjamkan ke Queens Park Rangers dan kemudian dilepas pada tahun 2015 sebelum bergabung dengan Saint-Étienne. Klub terakhir dalam karirnya adalah Metz di Ligue 1.
Ia juga mewakili tim nasional Kamerun dalam level internasional. Ia berpartisipasi dalam dua turnamen Piala Dunia FIFA.
Assou-Ekotto lahir pada tanggal 24 Maret 1984 di Arras, Pas-de-Calais. Ia merupakan anak dari ayah Kamerun dan ibu Prancis. Ayahnya, David, adalah seorang pemain sepak bola profesional di Prancis dan memperkenalkan Assou-Ekotto pada olahraga tersebut.
Assou-Ekotto bergabung dengan Lens pada usia sepuluh tahun, mengikuti jejak kakaknya. Ia melakukan debut di Ligue 1 pada tanggal 28 Maret 2004 melawan Paris Saint-Germain, yang dimenangkan oleh Lens dengan skor 1-0. Ia bermain dalam 66 pertandingan di Ligue 1 untuk Lens. Ia juga bermain dalam tujuh dari delapan pertandingan Piala UEFA saat Lens kalah dari Udinese di babak 32 besar. Setelah berhasil masuk ke tim utama dengan tiga penampilan pada musim 2003-2004, Assou-Ekotto semakin diperhatikan dengan 29 penampilan pada musim 2004-2005. Pada awal musim 2005-2006, ia bermain di semua pertandingan Lens dalam Piala Intertoto UEFA, di mana mereka memenangkan turnamen tersebut dan mendapatkan tempat di Piala UEFA musim tersebut. Pada musim 2005-2006, ia hampir selalu tampil di liga dengan hanya absen empat dari 38 pertandingan liga saat timnya finis di posisi keempat dan kembali lolos ke Piala UEFA. Penampilan gemilang Assou-Ekotto sepanjang musim membuatnya dipuji sebagai salah satu bek kiri terbaik di negara tersebut.
Pada musim panas tahun 2006, Assou-Ekotto pindah ke Tottenham Hotspur dengan biaya yang tidak diungkapkan, namun diperkirakan sekitar £3,5 juta oleh media. Manajer Martin Jol dan direktur olahraga klub Damien Comolli menggambarkannya sebagai salah satu prospek terbaik sepak bola Prancis saat itu. Assou-Ekotto diharapkan dapat bersaing dengan Lee Young-pyo dari Korea Selatan di posisi bek kiri, namun penampilannya dalam pra musim membuatnya mendapatkan tempat di starting line-up mengungguli Lee. Assou-Ekotto melakukan debut penuhnya dalam kekalahan 2-0 melawan Bolton Wanderers pada pertandingan pembuka musim 2006-2007 Liga Premier dan tampaknya telah menggantikan Lee sampai ia mengalami cedera lutut pada bulan Desember. Ia kemudian kehilangan tempatnya kepada Lee dan hanya bermain dua pertandingan sepanjang musim 2007-2008 karena cedera. Ketika pertama kali tiba di Inggris, Assou-Ekotto hanya sedikit bisa berbahasa Inggris dan awalnya ia mengalami kesulitan di Tottenham. Namun, Assou-Ekotto berpendapat bahwa cederanya mengubah sikapnya terhadap sepak bola karena ia menyadari bahwa karirnya bisa berakhir:
Ketika ahli bedahmu memberitahumu bahwa mungkin kamu tidak akan bermain sepak bola lagi, banyak hal yang berbeda di pikiranmu. Sebelumnya, ketika kamu cedera, uangmu tetap masuk ke rekening setiap bulan dan semuanya baik-baik saja. Tapi ketika mereka berbicara kepadamu tentang akhir karirmu pada usia 22 atau 23 tahun... itulah mengapa mungkin saya berubah. Sekarang saya aman, tapi ini memberi saya pelajaran. Itulah mengapa saya mengubah banyak hal dalam pikiran dan hidup saya.
Pada awal musim 2008-2009, Tottenham mengalami awal musim terburuk mereka sejak tahun 1912, dengan enam kekalahan dan dua hasil imbang dari delapan pertandingan Liga Premier mereka. Pada saat itu, peluang Assou-Ekotto untuk bermain di tim utama sangat terbatas dan ia menyatakan ingin meninggalkan Inggris untuk kembali ke sepak bola Prancis. Namun, manajer Spurs Harry Redknapp memutuskan memberi Assou-Ekotto kesempatan untuk bermain di tim. Ia kemudian mengalami peningkatan pesat dengan bermain secara reguler dan menjadi pilihan utama menjelang akhir musim.
Follow