Karier klubnya dimulai saat ia bergabung dengan Sud America, klub di Uruguay, pada tahun 1995. Namun, ia hanya tampil sekali dan tidak mencetak gol selama periode 28 bulan di klub tersebut. Ia kemudian dipinjamkan ke Huracán Corrientes, tetapi juga hanya tampil sebanyak 3 kali tanpa mencetak gol. Setelah kembali ke Sud America, ia akhirnya mendapatkan kesempatan bermain sebagai starter dan mencetak 1 gol dalam 12 penampilannya.
Pada tahun 2000, Gonzales bergabung dengan Deportivo Maldonado dan tampil sebanyak 22 kali dengan mencetak 1 gol. Pada tahun 2003, ia pindah ke PSM Makassar dengan status Free Transfer. Di sini, ia mencetak 27 gol dan membantu PSM Makassar menjadi juara kedua Liga Indonesia. Namun, pada tahun berikutnya, ia dikenai skorsing dan didenda oleh PSSI karena melakukan tindakan tidak sportif.
Setelah bebas dari skorsing, Gonzales bergabung dengan Persik Kediri dan menjadi juara Liga Indonesia pada tahun 2006. Ia juga bermain di ajang Asian Champions League dan mencetak 3 gol, tetapi Persik Kediri tidak berhasil lolos ke putaran final. Pada tahun 2008, ia kembali dijatuhi skorsing oleh Komdis karena tindakan yang tidak sportif.
Pada tahun 2009, Gonzales dipinjamkan ke Persib Bandung dan berhasil mencetak 14 gol dalam 16 penampilannya. Setelah masa pinjamannya berakhir, ia secara resmi menjadi pemain tetap Persib Bandung. Pada tahun 2011, ia pindah ke Persisam Samarinda dan kemudian ke Arema FC pada tahun 2012. Di Arema FC, ia mencetak hattrick dalam debutnya dan terus menunjukkan performa impresifnya.
Pada tahun 2016, Gonzales bergabung dengan RANS Cilegon FC dan terus berkontribusi dengan penampilan yang solid dan gol-golnya yang memukau. Sebagai pemain naturalisasi pertama yang dipanggil ke tim nasional sepak bola Indonesia, Gonzales telah membuktikan dirinya sebagai salah satu striker terbaik dalam sejarah sepak bola Indonesia.