Pada tanggal 21 April 2013, saat pertandingan liga melawan Pelita Bandung Raya, Rumaropen melakukan penyerangan terhadap wasit dengan memukulnya di wajah setelah wasit memberikan penalti kepada Persiwa Wamena. Wasit tersebut keluar dari lapangan dengan bibir bawah yang terluka dan Rumaropen mendapatkan kartu merah. Akibat dari penyerangan tersebut, Rumaropen dilarang bermain sepak bola seumur hidup oleh PSSI, Asosiasi Sepak Bola Indonesia.
Meskipun mendapatkan larangan seumur hidup, Rumaropen tetap bermain untuk Persiwa Wamena di Liga Premier setelah terdegradasi dari Liga Super pada tahun itu. Ia memiliki seorang anak laki-laki bernama Diego Rumaropen, yang merupakan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia dan tewas dalam pertempuran melawan TPNPB.
Referensi:
-"