Pada tahun 2004, Solari pindah ke Belgia dan bergabung dengan Lierse S.K. di Liga Pro Belgia. Ia berhasil mencetak lima gol dalam satu musim dan membantu timnya finis di posisi kesepuluh. Setelah itu, Solari pindah ke APOEL FC di Siprus dan memperpanjang kontraknya hingga tahun 2008. Ia tampil impresif dengan mencetak 14 gol dalam 16 pertandingan liga dan berhasil membawa timnya meraih gelar Piala Siprus.
Pada musim 2006-2007, Solari menjadi pencetak gol terbanyak di Divisi Pertama Siprus dengan 20 gol. APOEL FC juga berhasil memenangkan gelar juara nasional untuk ketiga kalinya dalam enam tahun. Solari juga terpilih sebagai pemain terbaik liga. Pada akhir Mei 2007, ia pindah ke Club Universidad Nacional di Meksiko dan kembali meraih penghargaan pencetak gol terbanyak setelah mencetak 14 gol dalam Apertura.
Pada tanggal 15 Juni 2008, Solari bergabung dengan UD Almería di La Liga Spanyol setelah klub tersebut membayar €3,8 juta kepada UNAM. Ia melakukan debutnya di La Liga pada tanggal 31 Agustus dengan bermain sebagai pemain pengganti dalam kemenangan 3-1 melawan Athletic Bilbao. Di musim pertamanya, Solari hanya bermain delapan pertandingan dan mencetak satu gol di liga.
Pada tanggal 2 Juni 2010, Solari kembali bergabung dengan APOEL FC dan berhasil mencetak empat gol dalam enam penampilan di UEFA Europa League musim itu. Ia juga mencetak 11 gol dalam 28 pertandingan di liga domestik yang kembali berakhir dengan gelar juara untuk timnya.
Selama kampanye UEFA Champions League 2011-2012, Solari bermain dalam 12 pertandingan bersama APOEL FC. Pada tanggal 4 April 2012, ia mencetak gol dari tendangan penalti dalam kekalahan 5-2 melawan Real Madrid di perempat final. Solari sering mengalami cedera pada musim 2012-2013 dan hanya tampil dalam tiga pertandingan di semua kompetisi. Pada tanggal 5 Januari 2013, kontrak Solari dengan APOEL FC berakhir dengan kesepakatan bersama dan ia kemudian bergabung dengan Apollon Limassol FC.
Pada tanggal 16 Juli 2013, Solari pindah ke Skoda Xanthi FC di Liga Super Yunani. Setahun kemudian, setelah menjadi pencetak gol terbanyak kompetisi, ia bergabung dengan Dalian Aerbin F.C. di Liga Super China. Solari kembali ke Yunani pada tanggal 6 Februari 2015 dan bergabung dengan Ergotelis FC. Ia juga bermain di Serie A Ekuador bersama C.D. Cuenca dan S.D. Aucas.
Setelah pensiun sebagai pemain, Solari memulai karir kepelatihan. Pada akhir 2018, ia diangkat sebagai asisten pelatih tim nasional Argentina U-20 di bawah Fernando Batista. Mereka bekerja sama di Piala Dunia U-20 FIFA 2019 di Polandia dan juga di tim U-23 pada Olimpiade Musim Panas 2020 yang tertunda akibat pandemi COVID-19.
Pada tanggal 1 Desember 2022, Solari diangkat sebagai pelatih kepala Johor Darul Ta'zim F.C. di Malaysia Super League. Ia menjadi manajer pertama dalam sejarah klub yang berhasil memenangkan semua empat gelar dalam satu musim, dengan 39 kemenangan dari 43 pertandingan (90,70% poin). Selain itu, timnya juga menjadi tim pertama yang mencetak 100 gol dalam satu liga.
Solari memiliki julukan "Tano" yang berarti "Italia" dalam bahasa slang Argentina. Ayahnya, Eduardo, dan dua dari empat saudaranya, Santiago dan David, juga merupakan pemain sepak bola. Eduardo berhasil meraih kesuksesan individu dan tim bersama Real Madrid dan Inter Milan. Sedangkan paman Solari, Jorge, pernah bermain untuk beberapa klub, terutama Club Atlético River Plate. Ia juga memiliki sepupu melalui pernikahan yang juga bermain sepak bola.
Follow