Mattia De Sciglio merupakan pemain yang memiliki kedewasaan cara pikir dan teknik yang apik baik dalam urusan menyerang melalui sisi sebalah kanan maupun bertahan dari gempuran lawan. Kelebihan pemain asli kelahiran Milan ini terletak pada visi bermainnya yang mampu membantu penyerangan tanpa melupakan kewajibannya di lini belakang.
Sebagai pemain yang bermain di posisi bek kanan, De Sciglio mampu memadukan kecepatan dan umpan – umpan akurat guna membantu tim yang ia bela.
KARIER KLUB
Ia sudah mulai bermain sepak bola sejak kecil. Semasa kecil ia kerap bermain sepak bola di Santa Chiara e San Francesco sebelum ia memutuskan untuk bergabung bersama dengan klub lokal, Cimiano, pada 2001 silam. Bersama dengan Cimiano inilah bakat dan kemampuan mulai terlihat. Setelah satu musim bermain bersama dengan Cimiano, De Sciglio kemudian memutuskan untuk melanjutkan karirnya bersama dengan salah satu raksasa Italia yang juga merupakan klub favoritnya, AC Milan.
Kala bermain untuk tim junior Milan, De Sciglio digambarkan oleh sang pelatih yang juga mantan pemain AC Milan, Alberigo Evani, sebagai pemain serba guna yang memiliki kecepatan dan teknik bermain yang tinggi. Meski posisi utamanya adalah sebagai bek kanan, namun ia juga mampu menjalankan tugas bermain sebagai bek kiri dengan baik. Hal itu yang menjadi nilai plus pemain yang kerap disamakan dengan legenda AC Milan, Paolo Maldini, tersebut.
De Sciglio sendiri merasa tersanjung kala banyak fans Milan yang membandingkannya dengan Maldini. "Adalah suatu kehormatan untuk dibandingkan dengan legenda seperti Maldini, tapi sejujurnya saya merasa masih jauh darinya," ujar pemain asli kelahiran Milan tersebut. "Saya masih muda, masih ada jalan yang sangat panjang didepan saya dan saya perlu memperbaiki diri dan permainan saya. Maldini selalu menjadi panutan saya. Ia adalah kapten AC Milan, dan saya lahir sebagai penggemar Milan bahkan sebelum saya bergabung sebagai pemain."
Pada musim 2011/12, De Sciglio mulai mendapat kepercayaan untuk bermain bersama dengan tim senior Milan. Pemain kelahiran bulan Oktober tersebut merasa tersanjung kala ia diberi kesempatan untuk bermain di tim utama Milan. "Saya lahir dan berlatih di Milan, dan saya selalu mendukung klub ini.
Bermain untuk tim dari kota kelahiran adalah ibarat mimpi yang menjadi kenyataan, " kata full-back tersebut. Ia melakoni laga debut kala Milan melawan Viktoria Plazen pada laga lanjutan di Liga Champions. Setelah pertandingan tersebut, sang arsitak, Massimilano Alegri, tak ragu untuk menurunkannya di pertandingan-pertandingan lainnya.
Setelah rentetan performa apik yang ia tunjukkan, staff AC Milan tetap mengingatkannya untuk tidak membiarkan pujian dari para fans mempengaruhi performanya. Memang, laga debutnya di Serie A pada tanggal 10 April 2012 diakhiri dengan kemenangan 1-0 atas Chievo. Namun hal itu diharapkan tidak menghanyutkannya pada euforia yang dapat menurunkan performanya.
Pada musim 2012-13, De Sciglio mendapat kepercayaan untuk mengenakan jersey bernomor punggun 2, yang ia sebut sebagai hal yang "sangat penting" baginya. Hal itu terjadi lantaran Twye Taiwo yang sebelumnya mengenakan nomor 2 memutuskan untuk pergi dari Milan. Menurutnya, jersey bernomor 2 tersebut sangat penting karena di masa lalu nomor 2 dipakai "oleh pemain hebat Mauro Tassotti dan Cafu", tambahnya sembari berharap untuk mampu menyamai prestasi para legenda tersebut.
Sepanjang musim, De Sciglio menjadi pemain reguler di starting line-up berkat serangkaian performa impresifnya.
Pada 20 Juli 2017, De Sciglio meninggalkan AC Milan untuk bergabung dengan Juventus dengan kontrak selama 5 tahun. Bersama Juventus, De Sciglio diberikan nomor punggung 2, nomor punggung yang pernah dipakai oleh salah satu pemain terbaik Juventus, Ciro Ferrara.
Pada 13 Agustus, ia melakukan debut klubnya, masuk sebagai pemain pengganti dalam kekalahan 3-2 dari Lazio di Supercoppa Italiana 2017. De Sciglio melewati cukup banyak laga dalam beberapa musim bersama Juventus karena terkena cedera.
Pada 5 Oktober 2020, De Sciglio menjadi pemain pinjaman untuk klub Ligue 1, Lyon selama semusim.
Pada 29 Agustus 2024, De Sciglio dipinjamkan selama satu tahun oleh Empoli.
Pada 3 Juli 2016, ia menjadi starter dalam laga perempat final melawan Jerman. Setelah pertandingan berakhir imbang 1–1 setelah perpanjangan waktu, De Sciglio berhasil mengeksekusi penalti dengan sukses, tetapi Italia akhirnya tersingkir melalui adu penalti dengan skor 6–5.ENGHARGAAN
PENGHARGAAN
Milan
Juventus
Italy
Individual
Oleh: Fatkhur Rozi
Diperbarui: - Mohamad Luthfi (18/03/2022)
- Fanny Julia Azahra (15/11/2024)