Banyak kenangan terhadap "modo modi" itu bagi masyarakat, ofisial dan peserta SEA Games XXVI di Palembang, Sumatera Selatan, selama pesta olahraga tersebut diselenggarakan, 11-22 November 2011.
Perhelatan olahraga diikuti 11 negara itu telah usai, dan ditutup Wakil Presiden Boediono.
Modo dan Modi pun, pergi meninggalkan Palembang.
Orang akan terkenang dengan "modo modi" ini, karena pada perhelatan yang dilaksanakan di Palembang khususnya di kawasan Jakabaring Palembang juga disiapkan dua pasang badut.
Dua pasang badut "modo modi" di SEA Games XXVI/2011 ini menjadi salah satu objek rebutan berfoto bagi para pengunjung yang datang ke event olahraga dua tahunan tersebut.
"Kalau ada warga yang ingin berfoto bersama, kita layani," kata Heru, salah seorang badut "modo modi".
Menurut dia, mereka dibayar untuk menjadi badut "modo modi" selama SEA Games XXVI berlangsung di Palembang, 11-22 November 2011.
Para badut "modo modi" ini setelah pembukaan SEA Games 11 November 2011 mereka juga ditempatkan di sejumlah arena pertandingan di dalam kawasan Jakabaring Palembang.
Seperti di lapangan tembak Jakabaring, Palembang dua pasang badut "modo modi" ini juga diberi senjata-senjataan yang mengambarkan bahwa di sana merupakan cabang olahraga menembak.
Hal itu tentu saja menarik perhatian pengunjung yang datang ke lapangan tembak tersebut bukan hanya masyarakat Indonesia, tetapi dari negara peserta juga ingin berfoto bersama dua pasang badut "modo modi" tersebut.
Para badut "modo modi" itu dengan setia melayani pengunjung yang mau berfoto bersama, termasuk wartawan foto juga ada yang ingin untuk berfoto bersama guna diabadikan buat kenang-kenangan.
Begitu juga di arena ski air Palembang, ini juga menarik perhatian pengunjung, karena badut itu membawa papan selancar sesuai dengan cabang olahraga di sana.
"Ada yang menarik dengan badut "modo modi" ini, karena "modi" nya mengenakan rok sehingga terkesan lucu dan unik saja melihatnya dibandingkan dengan badut lainnya mengenakan celana.
Dua pasang badut yang berkostum dominan, warna ungu, kuning, merah dan orange ini ketika tidak melayani pengunjung berfoto bersama, menari-nari dan berlenggok-lenggok mengikuti musik di arena ski air.
Mereka yang berfoto itu bukan hanya anak-anak, tetapi remaja dan orang tua juga ingin mengabadikannya sebagai kenang-kenangan.
Sebagian besar pengunjung berfoto bersama badut itu dengan menggunakan kamera dari telepon selulernya.
"Kita senang saja bisa berfoto dengan badut "modo modi" SEA Games XXVI tersebut," tutur salah seorang pengunjung, Maya.
Boneka "Modo Modi"
Selain mengabadikan dengan berfoto bersama badut "modo modi" pengunjung juga mencari boneka "modo modi" yang dijual di arena pertandingan dan sekitar kawasan Jakabaring Palembang.
Kalau atlet yang meraih medali emas, perak dan medali perunggu, tentu akan memperoleh boneka "modo modi" tersebut.
Akan tetapi, bagi pengunjung tentu untuk mendapatkan boneka modo modi itu harus membelinya dan harganya juga bervariasi.
Harga boneka modo modi ini mulai Rp80 ribu untuk ukuran kecil bahkan sampai ratusan ribu rupiah dalam ukuran besar.
Namun, sebagai kenang-kenangan mereka bersedia mengeluarkan koceknya untuk mendapatkan boneka tersebut.
Maskot SEA Games itu memang selalu diburu sebagai kenang-kenangan bukan hanya pada SEA Games XXVI Indonesia, tetapi juga pada SEA Games XXV di Vientiane, Laos tahun 2009 juga diminati.
Pada SEA Games XXV di Laos maskotnya sepasang gajah diberi nama "champa champi" yang harganya mulai 80 ribu kip sepasang atau sekitar Rp90 ribu.
Di SEA Games XXVI Indonesia di Palembang bukan hanya ada badut "modo modi", tetapi bonekanya yang dijual namun ada juga patungnya yang ditempatkan di tempat-tempat strategis di dalam kota Palembang seperti di pangkal jembatan Ampera Palembang.
Kemudian juga di simpang lampu merah Jakabaring menuju lokasi pertandingan SEA Games XXVI dan di arena pertandingan patung "modo modi" itu berdiri dengan gagahnya.
Patung ini juga menjadi sasaran pengunjung untuk berfoto bersama sebagai kenang-kenangan adanya SEA Games XXVI tersebut.
Selain itu, cendera mata juga ada gambar modo modinya seperti gantungan kunci. Baju kaos yang dijual juga bergambar maskot SEA Games XXVI tersebut.
Maskot SEA Games XXVI "modo modi" itu akan menjadi kenangan tersendiri bagi masyarakat dan peserta SEA Games. (ant/jef)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55




















KOMENTAR