Mantan Pelatih Arema Dukung Keputusan Erick Thohir Tak Gunakan Shin Tae-yong Lagi di Timnas Indonesia

Mantan Pelatih Arema Dukung Keputusan Erick Thohir Tak Gunakan Shin Tae-yong Lagi di Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dalam konferensi pers jelang melawan Filipina di Piala AFF 2024. (c) Bola.net/Abdul Aziz

Bola.net - Ketua PSSI, Erick Thohir, memastikan bahwa Shin Tae-yong tidak akan lagi melatih Timnas Indonesia. Keputusan tersebut rupanya mendapat dukungan dari mantan pelatih Arema era Galatama, Gusnul Yakin.

Menurut Gusnul, kiprah Shin Tae-yong bersama skuad Garuda sudah cukup membuktikan kualitasnya sebagai pelatih top. Ia menilai pelatih asal Korea Selatan itu telah memberikan warisan berharga bagi sepak bola Indonesia.

"Cukup sudah kisah manis Shin Tae-yong. Biarlah namanya tercatat sebagai salah satu pelatih asing legendaris di sepak bola Indonesia. Meskipun sebenarnya dia masih pantas untuk kembali ke Timnas Indonesia," katanya.

1 dari 3 halaman

Gusnul Yakin: Nama Shin Tae-yong Akan Dikenang

Shin Tae-yong pada laga Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024 (c) Abdul Aziz

Shin Tae-yong pada laga Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024 (c) Abdul Aziz

Gusnul kemudian menyamakan nama Shin Tae-yong dengan sejumlah pelatih legendaris yang pernah meninggalkan jejak kuat di sepak bola Tanah Air. Ia menyebut beberapa nama besar seperti Wiel Coerver, Toni Poganic, dan Antony Polosin sebagai pembanding.

"Nama Shin Tae-yong seharum Wiel Coerver, Toni Poganic, dan Polosin. Mereka telah meninggalkan legacy yang tak akan terlupakan. Bahkan hingga duapuluh lima tahun ke depan, saya kira orang akan mengingat jasa Shin Tae-yong. Seperti saya masih punya kenangan manis ketika dilatih Wiel Coerver pada tahun 1980-an," jelasnya.

2 dari 3 halaman

PSSI Diminta Lebih Teliti Pilih Pelatih Baru

Ketua PSSI, Erick Thohir, ketika memberikan keterangan media di Ruang Press Conference Stadion Gelora Bung Karno (c) Fitri Apriani

Ketua PSSI, Erick Thohir, ketika memberikan keterangan media di Ruang Press Conference Stadion Gelora Bung Karno (c) Fitri Apriani

Sebagai pengamat sepak bola senior asal Malang, Gusnul berharap PSSI bisa lebih berhati-hati dalam menentukan pengganti Patrick Kluivert, yang baru saja dilepas usai gagal membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026.

"Patrick Kluivert juga akan dikenang, meski dengan kekurangannya. Tapi PSSI tak boleh gegabah lagi menunjuk pelatih baru. PSSI harus kembali ke misi awal membangun sepak bola Indonesia untuk berprestasi level Asia dan Dunia," ucapnya.

Ia menambahkan, siapa pun pelatih yang dipilih nanti tidak menjadi masalah, asalkan memiliki visi dan semangat yang sejalan dengan arah pembangunan sepak bola nasional.

"Di Asia dan Eropa banyak pelatih bagus. Amerika Latin pun juga ada pelatih mumpuni. Terpenting pelatih baru harus punya misi dan visi sama dengan PSSI untuk membangun kekuatan sepak bola Indonesia," tuturnya.

3 dari 3 halaman

Erick Thohir: PSSI Tak Ingin Terburu-buru

Starting XI Timnas Indonesia saat melawan Irak di round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, 12 Oktober 2025 di King Abdullah Sports City. (c) AP Photo/Ali Issa

Starting XI Timnas Indonesia saat melawan Irak di round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, 12 Oktober 2025 di King Abdullah Sports City. (c) AP Photo/Ali Issa

PSSI sendiri belum ingin mengambil langkah cepat dalam menentukan siapa yang akan menjadi pelatih kepala baru Timnas Indonesia. Erick Thohir menegaskan bahwa sejauh ini belum ada komunikasi dengan calon mana pun.

Langkah tersebut dinilai tepat mengingat tidak ada agenda besar yang mendesak dalam waktu dekat ini. Proses pemilihan pelatih baru akan dilakukan secara hati-hati dan melalui mekanisme resmi di internal federasi.

"Saya sudah bertemu Pak Sumardji, saya bicara dengan direktur teknik, Pak Sekjen juga, bahwa untuk tim kepelatihan Timnas Indonesia, nanti BTN dan Dirtek akan mencari calonnya siapa, lalu nanti dilaporkan ke ketua umum. Kemudian ketua umum akan adakan rapat Exco. Jadi prosesnya seperti itu," jelas Erick Thohir.

Sumber: Bola.com/Gatot Sumitro


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL