4 Momen Kontroversial Laga Inter Milan vs Barcelona: Harusnya 3 Penalti dan Kartu Merah untuk Martinez?

Bola.net - Laga Inter Milan vs Barcelona pada leg dua semifinal Liga Champions 2024/2025 sangat seru. Bukan hanya soal drama gol demi gol, akan tetapi keputusan wasit Szymon Marciniak yang dapat sorotan.
Duel antara Inter dan Barca dimainkan di Stadion Giuseppe Meazza pada Rabu (7/5) dini hari WIB. Lewat babak extra time, Inter Milan memenangkan duel panas ini dengan skor 4-3.
Laga benar-benar penuh drama. Inter unggul 2-0 pada babak pertama. Barcelona membuat skor jadi 3-2 pada menit 87. Namun, Inter membuat skor jadi 3-3 pada menit 90+3 dan menang pada babak extra time.
Drama yang menegangkan terjadi di Giuseppe Meazza. Namun, laga tersebut bukan hanya soal drama. Ada juga momen kontroversial yang tercipta. Apa saja momen tersebut? Simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Klaim Penalti Barcelona

Pada babak pertama, tepatnya menit ke-26, Barcelona mengklaim penalti. Sepakan Pedri dari dalam kotak penalti mengenai bagian tubuh Francesco Acerbi. Pedri merasa itu adalah penalti.
Wasit Szymon Marciniak tidak memberikan penalti. Barcelona meminta VAR untuk meninjau momen tersebut.
Lewat tayangan ulang, bola memang mengenai tangan Acerbi. Namun, bola lebih dulu mengenai bagian tubuh lain sebelum kena tangan Acerbi. Marciniak menilai itu adalah gerakan natural. Tidak ada penalti yang diberikan.
Penalti untuk Inter Milan

Pada menit ke-42, giliran Inter Milan yang mengklaim penalti. Lautaro Martinez punya peluang bagus, tetapi Pau Cubarsi datang dan melakukan tekel. Lautaro terjatuh dan merasa harus dapat penalti.
Wasit Marciniak awalnya mengabaikan klaim penalti Inter Milan. Lalu, VAR melakukan intervensi dan butuh waktu sebelum sang wasit mengambil keputusan akhir.
Ada banyak interpretasi dari atas momen ini. Sebab, ada susut yang menampilkan Cubarsi mengenai bola lebih dulu. Tapi, dari sudut lain, gerakan Cubarsi terlihat menjatuhkan Lautaro lebih dulu. Keputusan akhir wasit Marciniak adalah penalti.
Inigo Martinez Ludahi Francesco Acerbi?

Setelah dua klaim penalti di atas, babak pertama juga diwarnai dengan kemarahan Francesco Acerbi pada Inigo Martinez. Acerbi merasa diludahi oleh bek tengah Barcelona.
Momen itu terjadi saat Acerbi hendak kembali usai merayakan gol Lautaro. Nah, dalam sebuah video, terlihat Inigo Martinez melakukan gerakan seperti meludah ke arah Acerbi.
Wasit Marciniak sempat berkonsultasi dengan wasit VAR. Namun, VAR mungkin tidak mengidentifikasi apa yang terjadi di lapangan. Tidak ada keputusan apa pun dari wasit Marciniak.
Penalti Barcelona Dianulir VAR

Pada babak kedua, tepatnya pada menit ke-69, Barcelona kembali mengklaim penalti. Kali ini, wasit Marciniak menunjuk titik putih untuk pelanggaran Henrikh Mkhitaryan pada Lamine Yamal.
Barcelona mendapat penalti. Namun, wasit Marciniak harus melihat ulang keputusan itu. VAR melakukan intervensi dan video diputar untuk melihat ulang momen yang terjadi.
Mkhitaryan menjatuhkan Yamal dan terjadi pelanggaran. Namun, pelanggaran itu tidak terjadi di dalam kotak penalti. Hanya beberapa inci dari garis penalti. Sangat tipis dan Barcelona batal dapat penalti.
Barcelona Dirugikan Wasit Marciniak?

Hansi Flick, pelatih Barcelona, merasa kecewa dengan keputusan wasit di laga lawan Inter Milan. Dia merasa wasit membuat keputusan yang merugikan Barcelona pada situasi yang harusnya 50:50.
"Beberapa keputusan 50-50 semuanya menguntungkan Inter, tetapi begitulah adanya. Saya bangga dengan tim, saya pikir hasilnya tidak adil dan beberapa keputusan wasit sangat bagus, tetapi tidak menguntungkan kami," kata Flick dikutip dari Football Italia.
Hanya saja, ketika ditanya lebih lanjut soal keputusan mana yang merugikan Barcelona, Hansi Flick tidak menjawab. Dia tidak ingin bicara lebih lanjut soal kinerja wasit Marciniak.
Bagan Fase Gugur Liga Champions
Bagan babak gugur Liga Champions 2024/2025 (c) UEFA
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Arsenal dan Ujian Pragmatisme di Markas PSG
Liga Champions 7 Mei 2025, 16:07
-
10 Musim Liga Champions: Real Madrid 5 Trofi, Barcelona Nol
Liga Champions 7 Mei 2025, 15:45
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
-
Berubah Pikiran, Manchester United Bakal Lepas Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:40
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
-
Nasib Tragis 2 Raksasa Afrika: Ketika Nigeria dan Kamerun Gagal ke Lolos Piala Dunia 2026
Piala Dunia 17 November 2025, 16:20
-
Gerard Pique Yakin Timnas Indonesia Suatu Hari Nanti Bakal Lolos ke Piala Dunia
Tim Nasional 17 November 2025, 16:16
-
3 Makanan Indonesia Terfavorit Jay Idzes: Kelezatannya Bikin Kuliner Italia Pun Kalah
Bolatainment 17 November 2025, 16:10
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR