
Bola.net - Bayern Munchen punya impian besar menjadi juara Liga Champions musim ini. Namun, impian besar itu mungkin akan kandas di tangan tim kuda hitam asal Prancis yakni Lyon.
Lyon dan Bayern Munchen akan saling berhadapan di babak semifinal Liga Champions 2019/20, Kamis (20/8/2020). Kedua tim sama-sama ingin melaju ke babak final.
Laga Lyon kontra Bayern akan digelar di Estadio Jose Alvalade, Lisbon, Portugal. Pemenangnya akan menghadapi PSG di final.
Di babak sebelumnya, Lyon menyingkirkan Manchester City. Lyon menang 3-1 lewat satu gol Maxwel Cornet dan dua gol Moussa Dembele.
Sementara itu, Bayern membantai Barcelona 8-2 lewat gol-gol Thomas Muller (2), Ivan Perisic, Serge Gnabry, Joshua Kimmich, Robert Lewandowski, dan Philippe Coutinho (2).
Lyon belum pernah mencapai babak final Liga Champions. Jika ingin mewujudkan mimpi itu, Lyon harus bisa melewati Bayern.
Bayern adalah tim yang kuat. Meski begitu, Lyon tetap layak difavoritkan menang. Berikut alasan-alasannya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Status Underdog
Performa Bayern Munchen musim ini sangat luar biasa. Raksasa Bundesliga itu bahkan mampu mengalahkan Barcelona dengan sangat mudah.
Di atas kertas, Bayern juga punya materi pemain yang lebih baik ketimbang Lyon. Karena itulah, Bayern sangat diunggulkan dalam pertandingan ini.
Namun, status underdog bisa jadi keuntungan bagi tim asuhan Rudi Garcia tersebut. Mereka akan bermain lebih lepas dan tidak terlalu terbebani.
Taktik Rudi Garcia
Rudi Garcia menunjukkan bahwa dia bukan pelatih biasa-biasa saja. Ia berhasil membawa timnya hingga mencapai babak semifinal Liga Champions musim ini.
Kesuksesan yang diraih Lyon tersebut tidak lepas dari formasi 3-5-2 yang diterapkan Garcia. Formasi tersebut sangat ampuh untuk menyingkirkan tim-tim besar seperti Juventus dan Manchester City.
Bahkan City yang bertabur pemain bintang mampu digebuknya dengan skor meyakinkan 3-1. Lyon sangat tajam di depan dan mereka juga punya serangan balik yang berbahaya.
Ancaman Depay
Memphis Depay merupakan pemain andalan di lini depan Lyon. Penyerang asal Belanda itu tampil moncer di musim ini.
Depay telah membukukan enam gol untuk Lyon di Liga Champions. Selain itu, ia juga mengemas sembilan gol di Ligue 1
Depay dikenal sebagai pemain yang lincah. Pemain berusia 26 tahun itu gemar berlari dan berpotensi merepotkan barisan pertahanan Bayern Munchen.
Serangan Cepat
Serangan Lyon sangat cepat dan itu adalah fakta. Memphis Depay dan Toko Ekambi adalah penyerang yang sangat lincah.
Depay dan Ekambi suka berlari di belakang pertahanan lawan. Mereka juga bisa memanfaatkan ruang-ruang yang ditinggalkan tim lawan saat menekan ke depan.
Didukung oleh pemain sayap yang andal seperti Maxwel Cornet dan Leo Dubois, serangan Lyon akan merusak pertahanan yang ceroboh. Serangan cepat menjadi salah satu kekuatan Lyon di Liga Champions.
Sudah Singkirkan Tim-Tim Besar
Perjalanan Lyon ke semifinal Liga Champions musim ini sangat luar biasa. Klub asal Prancis ini secara meyakinkan berhasil mengalahkan Manchester City di babak sebelumnya.
City menjadi favorit juara setelah mereka menyingkirkan Real Madrid di babak 16 besar. Namun, pasukan Josep Guardiola itu justru takluk dengan skor 3-1.
Pada babak 16 besar, Lyon juga berhasil menyingkirkan tim kuat lainnya Juventus. Padahal klub asal Turin itu diperkuat Cristiano Ronaldo.
Ingin lihat jadwal pertandingan, hasil pertandingan dan highlights pertandingan Liga Champions, silakan klik di sini.
Jika kalian juga ingin melihat jadwal pertandingan, hasil pertandingan dan cuplikan pertandingan Liga Europa, silakan klik di sini.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Termasuk Jordi Alba, Ini Tiga Bek Kiri Terbaik Dunia Versi Andrew Robertson
Liga Champions 19 Agustus 2020, 23:34
-
5 Pemain Kunci Bayern Munchen untuk Menyingkirkan Lyon
Liga Champions 19 Agustus 2020, 16:11
-
5 Alasan Bayern Munchen Bakal Tantang PSG di Final Liga Champions
Liga Champions 19 Agustus 2020, 15:33
-
Lyon vs Bayern, Ketika Robben dan Olic Menghajar Les Gones
Liga Champions 19 Agustus 2020, 15:11
-
5 Alasan Lyon Bisa Singkirkan Bayern Munchen dari Liga Champions
Liga Champions 19 Agustus 2020, 14:57
LATEST UPDATE
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
-
Tempat Menonton Timnas Indonesia U-23 vs Mali U-23 di Indosiar - Friendly Match
Tim Nasional 18 November 2025, 18:01
-
Link Live Streaming La Liga 2025/26: Barcelona vs Athletic Bilbao, Tayang di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:51
-
Simak Jadwal La Liga 2025/26 Pekan ke-13, Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 18 November 2025, 17:41
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
























KOMENTAR