
Bola.net - Chelsea sukses mengalahkan Atletico Madrid dengan skor 2-0 dalam partai leg kedua 16 besar Liga Champions 2020/21 yang digelar di Stamford Bridge, Kamis (18/3/2021) dini hari WIB.
Dua gol kemenangan Chelsea masing-masing tercipta lewat aksi Hakim Ziyech di babak pertama serta Emerson Palmieri di meni-menit akhir masa injury time babak kedua.
Berkat hasil ini, Chelsea pun berhak lolos ke babak perempat final dengan kemenangan agregat 3-0 setelah di leg pertama mereka juga menang dengan skor 1-0.
Sejumlah pelajaran bisa dipetik dari kemenangan Chelsea atas Atletico Madrid ini. Berikut ulasan selengkapnya.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Kehebatan Thomas Tuchel
Jelas, faktor utama mengapa Chelsea bisa mengandaskan Atletico dua kali tanpa kebobolan sama sekali adalah karena kehebatan Thomas Tuchel di kursi pelatih.
Sejak ditunjuk menggantikan Frank Lampard, hingga kini Tuchel sudah memimpin Chelsea dalam 13 pertandingan. Hebatnya, The Blues tak mengalami satu pun kekalahan selama periode tersebut.
Tak cuma itu, dalam periode 13 laga tanpa terkalahkan ini Chelsea asuhan Tuchel juga baru kebobolan dua gol. Tuchel pun menjadi pelatih dengan start terbaik dalam sejarah The Blues.
Performa Mengkilap Hakim Ziyech
Di lapangan, Hakim Ziyech menjadi faktor penting Chelsea untuk bisa mengalahkan Atletico. Pemain asal Maroko itu mencetak gol pembuka The Blues di babak pertama.
Tak cuma itu, Ziyech juga mencatatkan akurasi umpan panjang hinga 100 persen, enam kali memenangi duel, serta melakukan tiga dribble sukses.
Ziyech juga melakukan 71 kali sentuhan, empat sentuhan di antaranya di dalam kotak penalti lawan. Ia juga mengirim lima umpan silang.
Solidnya N'Golo Kante
Penghargaan pemain terbaik dari laga ini jatuh kepada N'Golo Kante. Hal ini wajar jika melihat betap solidnya performa gelandang asal Prancis itu di lini tengah.
Kante berulang kali sukses menutup ruang gerak bintang Atletico, Joao Felix. Ia tercatat mampu merebut bola hingga 13 kali, terbanyak di antara pemain lain.
Luis Suarez Tak Bertaji di Eropa
Tak seperti di La Liga di mana musim ini ia sudah mencetak 16 gol, Luis Suarez seperti kehilangan ketajamannya ketika berlaga di kompetisi Eropa.
Musim ini Suarez sama sekali tak mampu membobol gawang lawan di pentas Liga Champions, termasuk dalam dua pertemuan kontra Chelsea.
Bahkan, Suarez kini tercatat sudah tak mencetak gol lagi dalam partai tandang di ajang Liga Champions sejak September 2015 silam.
Peran Krusial Antonio Rudiger
Melempemnya performa Luis Suarez di Stamford Bridge terjadi sebagian besar karena bagusnya penampilan yang ditunjukkan bek Chelsea, Antonio Rudiger.
Rudiger sepanjang 2x45 menit sukses mematikan ruang gerak Suarez, apalagi membuat penyerang asal Uruguay itu memiliki ruang tembak.
Setelah sempat tersingkir dari skuad asuhan Frank Lampard, kini Rudiger seperti kembali menemukan performa terbaiknya di bawah polesan Tuchel.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Perkuat Lini Tengah, Thomas Tuchel Minta Chelsea Datangkan Mantan Anak Asuhnya
Bundesliga 18 Maret 2021, 18:20
-
Bek Chelsea Ini Jadi Prioritas Transfer Inter Milan
Liga Italia 18 Maret 2021, 17:00
-
3 Pemain yang Bakal Dikorbankan Chelsea demi Paulo Dybala
Editorial 18 Maret 2021, 13:34
-
Ngambek di Manchester City, Sergio Aguero Ingin Membelot ke Chelsea?
Liga Inggris 18 Maret 2021, 12:34
LATEST UPDATE
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
-
Langkah dan Strategi Luciano Spalletti untuk Mengembalikan Juventus ke Jalur Kejayaan
Liga Italia 18 November 2025, 19:35
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR