
Bola.net - Chelsea termasuk salah satu klub pertama di era modern yang menjadi besar karena uang. Akselerasi perkembangan The Blues dimulai pada tahun 2004 lalu, kala Roman Abramovich tiba dengan membawa beberapa koper uang.
Memang sejak era 80-90an Chelsea sudah jadi salah satu klub terbesar di Inggris, tapi Abramovich tiba dengan ambisi meningkatkan kualitas Chelsea beberapa level lagi.
Tercatat, Abramovich sudah menghabiskan lebih dari satu miliar poundsterling untuk mengembangkan Chelsea sampai sekarang. Dia dikenal sebagai sosok petinggi yang berorientasi pada hasil, gonta-ganti pelatih adalah hal wajar.
Kendati demikian, sifat tanpa kompromi Abramovich benar-benar berdampak positif di lapangan. Di eranya, The Blues sukses meraih 5 gelar Premier League, 5 FA Cup, satu trofi Liga Champions, dan satu Liga Europa.
Abramovich memulai proyek besarnya dengan mendatangkan Jose Mourinho untuk menggantikan Claudio Ranieri. Pilihan tepat, Chelsea langsung jadi juara dengan mengalahkan Manchester United dan Arsenal.
Lalu, di musim 2004/05, Chelsea mencatatkan salah satu rekor musim terbaik oleh tim juara Premier League. Mereka pun masih jadi salah satu tim terkuat sampai sekarang.
Terlepas dari kesuksesan Abramovich di Chelsea, rasanya bakal menarik jika mengenang masa-masa The Blues sebelum uang Abramovich tiba.
Kali ini Bola.net mengulas kembali skuad Chelsea 2002/03, saat itu mereka masih ditangani Claudio Ranieri. Seperti apa penampakan skuad Chelsea sebelum era bos Rusia itu?
Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Kiper: Carlo Cudicini
Karier Cudicini di Chelsea terbilang baik. Dia jadi kiper utama di awal 2000-an dan masih bertahan di klub meski Petr Cech merebut tempatnya.
Dia baru meninggalkan The Blues pada tahun 2009, bertualang ke Tottenham dan LA Galaxy, lalu kembali ke Stamford Bridge untuk bekerja sebagai pelatih teknis pemain pinjaman Chelsea sampai sekarang.
Bek kanan: Mario Melchiot
Melchiot tidak bertahan lama, dia pergi di musim pertama Abramovich. Melchiot sempat menjajal Ligue 1, kembali ke Premie League, lalu sempat mengembara ke Qatar sebelum gantung sepatu.
Sekarang dia terkadang dimintai pendapat sebagai analis sepak bola, tentu pada laga-laga tertentu yang terkait Chelsea.
Bek tengah: William Gallas
Gallas tidak langsung pergi setelah Abramovich tiba. Dia masih dipercaya beberapa tahun, sampai akhirnya harus angkat kaki pada tahun 2006.
Saat itu Gallas memilih hengkang ke klub rival, Arsenal. Lalu dia sempat membela Tottenham Hotspur, Perth Glory, sampai akhirnya gantung sepatu. Saat ini Gallas beberapa kali diminta jadi komentator.
Bek tengah: Marcel Desailly
Sama seperti banyak pemain lain, Desailly meninggalkan Chelsea di musim pertama Abramovich. Selain karena beda prinsip, saat itu usianya memang tidak lagi muda.
Usai gantung sepatu, Desailly sempat bekerja sebagai analis sepak bola beberapa kesempatan, bahkan sampai sekarang. Dia juga beberapa kali terlibat langsung dalam kegiatan amal.
Bek kiri: Celestine Babayaro
Tidak ada informasi pasti apa yang dilakukan Babayaro usai gantug sepatu pada tahun 2010 lalu.
Dia meninggalkan Chelsea pada tahun 2005, sempat membela Newcastle United, lalu hengkang ke LA Galaxy hanya untuk pensiun tanpa bermain.
Gelandang : Jasper Gronkjaer
Winger gesit, bisa main di kanan dan di kiri sama baiknya. Sayangnya, Gronkjaer hanya bertahan semusim setelah kedatangan Abramovich, dia pergi bareng Ranieri.
Setelahnya Gronkjaer membela Atletico Madrid, Stuttgart, lalu pensiun di Copenhagen. Tidak ada yang tahu pasti apa kegiatan Gronkjaer sekarang, hanya sesekali berkomentar soal Premier League.
Gelandang: Emmanuel Petit
Nasib Petit tidak berbeda dengan pemain-pemain senior lain pada saat itu, bahkan dia memutuskan gantung sepatu di akhir musim 2003/04.
Saat ini Petit beberapa kali bekerja sebagai analis sepak bola. Dia paling sering memberikan komentar terkait perkembangan Arsenal dan Chelsea, dua mantan klubnya.
Gelandang: Frank Lampard
Manajer Chelsea Frank Lampard (c) AP Photo
Kedatangan Abramovich justru jadi berkah untuk pemain yang satu ini. Lampard saat itu masih berusia 25 tahun, tepat di awal usia matang pesepak bola.
Kedatangan Mourinho pada tahun 2004 justru jadi awal perkembangan pesat Lampard. Dia menjelma jadi salah satu pemain terpenting sekaligus kapten The Blues.
Tidak sulit mencari Lampard sekarang, lihat saja bangku pelatih Stamford Bridge ketika pertandingan berlangsung.
Penyerang: Gianfranco Zola
Tahun 2003, sebelum kedatangan Abramovich, juga merupakan tahun terakhir Gianfranco Zola. Dia memutuskan pindah ke Cagliari, melewati dua musim di sana, lalu gantung sepatu.
Kendati demikian, Zola kembali ke Stamford Bridge beberapa tahun kemudian. Dia dipercaya jadi salah satu asisten Maurizio Sari pada musim 2018/19 lalu.
Striker: Jimmy Floyd Hasselbaink
Hasselbaink juga jadi korban revolusi Abramovich. Dia hanya bertahan semusim, lalu memutuskan pergi di akhir musim 2003/04.
Setelahnya Hasselbaink sempat membela Middlesbrough, Charlton Athletic, lalu pensiun di Cardiff City pada tahun 2008. Dia mencoba jalan sebagai pelatih sejak tahun 2013 lalu, tapi tidak benar-benar sukses.
Striker: Eidur Gudjohnsen
Gudjhonsen sebenarnya masih bertahan beberapa tahun setelah kedatangan Abramovich, tapi dia memilih hengkang ke Barcelona pada tahun 2006.
Dia meninggalkan Barca pada tahun 2009 dan sempat membela 10 klub lain sebelum gantung sepatu pada tahun 2016 lalu. Sekarang dia dipercaya bekerja sebagai asisten pelatih Timnas Islandia U-21.
Sumber: Berbagai Sumber
Baca ini juga ya!
- Hari Ini 3 Tahun Lalu: Dansa Isco dan Gol Ronaldo Bawa Madrid Hajar Juventus di Final UCL
- Pesona Belen Rodriguez, Model Cantik yang Kabarnya CLBK dengan Andrea Iannone
- 8 Rekor Fantastis Erling Haaland Ini Cukup untuk Membuat Orang Tercengang
- 4 Pemain Berkualitas Ini pernah Disia-siakan AC Milan, Menyesal Sekarang?
- Mereka yang Debut di Usia 16 Tahun: Andrea Pirlo, Paolo Maldini, hingga Francesco Totti
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Lirik Lagu Blue Is The Colour - Chelsea
Lain Lain 4 Juni 2020, 22:57 -
4 Alasan Jorginho Harus Pindah ke Juventus
Editorial 4 Juni 2020, 15:15
LATEST UPDATE
-
Eliano Reijnders Optimistis Timnas Indonesia Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Tim Nasional 3 Oktober 2025, 18:39 -
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV, MOJI, dan Vidio, 4-5 Oktober 2025
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:47 -
Hansi Flick Dorong Barcelona Rekrut Bintang Bayern Sebelum Liverpool
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 17:32 -
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03 -
Jadwal Serie A Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:36 -
Incaran Harbolnas 10.10: Kenali Ciri Khas 6 Merek Batik Pria Premium Ini
News 3 Oktober 2025, 16:33 -
Jadwal La Liga Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:16 -
Cek Jadwal dan Live Streaming LaLiga 2025/26 Minggu Ini: di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:10 -
Prediksi Napoli vs Genoa 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:06 -
Saksikan dan Nonton LaLiga 2025/26 Sevilla vs Barcelona, Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR