
Bola.net - Camp Nou, 13 September 2011. Barcelona menjamu AC Milan pada matchday perdana Grup H Liga Champions 2011/12. Dalam laga yang berkesudahan imbang 2-2 itu, duel Lionel Messi vs Alessandro Nesta menjadi salah satu sajian utamanya.
Barcelona waktu itu memiliki skuad yang jauh lebih berkualitas daripada Milan. Namun, meski main di kandang sendiri, Barcelona gagal menang. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya gol dari Messi, yang sepanjang laga dibuat tak berkutik dalam penjagaan Nesta.
Pada satu kesempatan, Messi mendapatkan sebuah peluang emas. Dengan dribelnya, Messi menembus barisan pertahanan Milan dan terus mendekat ke gawang. Akan tetapi, begitu bintang Argentina itu bersiap melakukan penyelesaian akhir, Nesta menggagalkannya dengan sebuah tekel sempurna yang dilancarkan penuh perhitungan dari sudut mati La Pulga.
Messi sampai berkali-kali memukul tanah. Messi seolah tidak habis pikir, bagaimana dia bisa digagalkan oleh pemain yang usianya terpaut 11 tahun darinya. Ya, waktu itu Messi berusia 25, sedangkan Nesta sudah 36.
Istimewantya lagi, last-ditch tackle itu dilancarkan Nesta di dalam kotak penalti dan dieksekusi dengan kontak seminimal mungkin untuk menghindari pelanggaran.
Agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru seputar Liga Champions, kamu bisa join di Channel WA Bola.net dengan KLIK DI SINI.
Barcelona 2-2 AC Milan

Barcelona (4-3-3): Victor Valdes; Dani Alves, Mascherano, Sergio Busquets, Abidal; Xavi, Keita, Iniesta; Pedro Rordirguez, Messi, David Villa.
Pelatih: Josep Guardiola.
AC Milan (4-3-1-2): Abbiati; Zambrotta, Thiago Silva, Nesta, Abate; Seedorf, Van Bommel, Nocerino; Boateng; Cassano, Pato.
Pelatih: Massimiliano Allegri.
Gol:
01' 0-1 Pato
36' 1-1 Pedro Rodriguez
50' 2-1 David Villa
92' 2-2 Thiago Silva.
Messi Takkan Bisa Melupakan Tekel Nesta Itu
It’s Alessandro Nesta’s birthday today. This tackle on prime Messi at 36 years of age is a work of art.
— Francesco (@FRANCESCalciO_) March 19, 2022
pic.twitter.com/vK10mNL04d
Lihat Bagaimana Nesta Menjaga Messi
Nesta aged 36 vs prime Messi at Camp Nou is up there with the greatest defensive performances of all time... pic.twitter.com/wCEOAf9Srl
— Qas (@CoreOfJune) May 8, 2020
Tradisi Bek-bek Tangguh Italia
🎙️ Fabio Cannavaro, speaking on Sky Sports 24
— Milan Posts 🏆🇮🇹 (@MilanPosts) April 21, 2020
"I played with great powers, and Alessandro is one of them. I also played with Maldini, Bergomi, Costacurta, Ferrara, Thuram, and then I realized one thing; Nesta was the strongest." pic.twitter.com/YLJEPDYCoD
Italia telah melahirkan sederet bek tangguh, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah panjang persepakbolaan mereka.
Di era 1950 hingga 60-an, ada pilar-pilar seperti Giovanni Trapattoni, Tarcisio Burgnich dan almarhum Cesare Maldini. Bertahun-tahun kemudian, di era keemasan Calcio antara 1980 hingga 90-an, ada ikon semacam Gaetano Scirea juga Franco Baresi sang bandiera AC Milan.
Di bawah bimbingan Baresi, muncullah penerusnya pada diri Paolo Maldini. Il Capitano mengikuti jejak loyalitas dan karier penuh kesuksesan sang senior dengan seragam merah-hitam.
Setelah itu, ada pula Fabio Cannavaro, yang membawa prestasi di level klub menjadi kejayaan di pentas internasional. Usai mengkapteni Italia saat jadi juara Piala Dunia 2006 di Jerman, trofi individu bergengsi Ballon d'Or pun diraihnya.
Namun, dari semua itu, ada satu nama yang cukup menonjol dibandingkan lainnya. Baginya, bertahan adalah sebuah seni - dan dia mampu menampilkannya dengan sempurna. Dia adalah Alessandro Nesta.
Kehebatan Nesta terlihat bersama Lazio (1993-2002), AC Milan (2002-2012), dan Timnas Italia (1996-2006). Hingga pengujung kariernya, Nesta masih tetap solid dalam bertahan.
Messi muda, di Camp Nou, 13 September 2011, adalah salah satu saksi kehebatannya.
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- Banjir Pujian untuk Yacine Adli Saat AC Milan Hajar Wolfsberger 5-0: Ada di Mana-Mana, Gokil Abis!
- Real Madrid Belum Menang, Madridista Tetap Tenang: Biasa Pramusim, Nanti Juara UCL dan La Liga
- Barcelona 2-2 Juventus: Pjanic Istimewa, Di Maria Monster, Lewandowski Kurang Suplai
- Berbagai Harapan Fans setelah Witan Sulaeman Berpisah dengan Lechia Gdansk
- Penilaian Juventini untuk 'Debut' Paul Pogba di Juventus: Kelas, Memang Beda Kalau Main Pakai Hati
- Debut Pramusim Angel Di Maria di Juventus: Kesan Pertama Begitu Menggoda, Siapa Itu Paulo Dybala?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Janji Ousmane Dembele, Berikan Segalanya untuk Barcelona!
Liga Spanyol 28 Juli 2022, 14:00
-
Jangan Dijual, Man City Butuh Bernardo Silva untuk Juara Liga Champions!
Liga Inggris 28 Juli 2022, 13:00
LATEST UPDATE
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Mali 18 November 2025
Tim Nasional 17 November 2025, 17:54
-
Pertahanan Solid Persib Bandung Jadi Kunci Sukses di BRI Super League dan Pentas Asia
Bola Indonesia 17 November 2025, 17:48
-
Timnas Spanyol Menggila! Belum Terkalahkan di 30 Laga Sejak Awal 2023
Piala Dunia 17 November 2025, 17:05
-
Berubah Pikiran, Manchester United Bakal Lepas Joshua Zirkzee di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:40
-
Eks Chelsea Ini Bakal Gabung Manchester United di Januari 2026?
Liga Inggris 17 November 2025, 16:22
-
Nasib Tragis 2 Raksasa Afrika: Ketika Nigeria dan Kamerun Gagal ke Lolos Piala Dunia 2026
Piala Dunia 17 November 2025, 16:20
-
Gerard Pique Yakin Timnas Indonesia Suatu Hari Nanti Bakal Lolos ke Piala Dunia
Tim Nasional 17 November 2025, 16:16
-
3 Makanan Indonesia Terfavorit Jay Idzes: Kelezatannya Bikin Kuliner Italia Pun Kalah
Bolatainment 17 November 2025, 16:10
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55

























KOMENTAR