10 Transfer Besar Premier League Yang Gagal Terwujud

10 Transfer Besar Premier League Yang Gagal Terwujud

Bola.net - Manajer , Arsene Wenger bulan lalu mengungkapkan jika ia sudah membuat 'kesalahan besar' tak mencomot Gareth Bale dari di tahun 2007. Namun sang profesor bukan satu-satunya yang gagal mewujudkan transfer besar di Premier League.

Jual beli pemain di jagad sepakbola memang dipengaruhi banyak aspek. Dan sebuah kesepakatan yang sudah di ambang tuntas pun bisa gagal karena satu dan lain hal, apalagi jika menyangkut pemain bintang - atau dalam hal ini pemain yang akhirnya jadi bintang.

Siapa saja pemain bintang yang luput dari cengkeraman beberapa klub Premier League. Berikut beberapa di antaranya sebagaimana disajikan SunSport. (bola/row)

1 dari 10 halaman

Diego Maradona

Argentinos Juniors ke Sheffield United - 1978

Salah satu penyerang terbesar di jagat sepakbola ini pernah nyaris bergabung ke Bramall Lane. Berusia 17 tahun kala itu, aksi Maradona muda disaksikan bos The Blades, Harry Haslam. Transfer 200.000 poundsterling sudah disepakati, namun Sheffield yang kala itu masih bermain di Second Division ogah merogoh kocek mereka. Maradona akhirnya gabung River Plate dengan bandrol lebih murah 160.00 poundsterling. Ironisnya The Blades akhirnya harus terdegradasi sementara El Diego merajai dunia sepakbola.

2 dari 10 halaman

Zinedine Zidane

Bordeaux ke Blackburn/Newcastle - 1995/1996

Ada masa di mana Blackburn menjadi raja di Inggris, dan setelah memenangi gelar juara liga, manajer Kenny Dalglish ingin menggaet sang maestro Prancis dalam skuadnya. Namun pimpinan klub, Jack Walker menolak dengan mengatakan, "Mengapa kami ingin memboyong Zidane saat kita punya Tim Sherwood?"

Namun bukan hanya Rovers yang menolak mendatangkan Zizou. Menurut agennya,  Barry Silkman, Newcastle yang kala itu ditangani Kevin Keegan juga punya peluang itu setahun kemudian. "Saya menawarkannya ke Newcastle di awal musim 1996 senilai 1,2 juta poundsterling. Dan mereka melihatnya serta mengatakan ia tak cukup bagus untuk bermain di First Division. Tiga bulan kemudian dia dibeli Juventus dengan harga yang sama dan dua tahun berikutnya dijual seharga 48 juta poundsterling. So, saya rasa orang-orang di Newcastle melakukan sedikit kesalahan," terang Silkman.

3 dari 10 halaman

Eric Cantona

Nimes ke Sheffield Wednesday - 1992

Cantona akhirnya menjadi legenda di Manchester United - namun di satu titik karirnya, ia bisa saja menjelma jadi pahlawan di Hillsborough. Bos Wednesday kala itu, Trevor Francis mengundang Cantona ke Inggris namun ia melakukan kesalahan dengan memintanya membuktikan diri dalam trial. Cantona akhirnya membelot dan bergabung rival sesama klub Yorkshire, Leeds United.

King Eric sendiri menerangkan momen tersebut: "Ia tak mengundang saya untuk trial. Saya di sana selama sepekan dan saya pikir bakal menandantangani kontrak. Pengacara saya pun di sana dan berbicara bahwa ia akan mencoba menyelesaikan kontrak saya. Saya berlatih dan tampil di laga persahabatan. Kami menang 4-3, saya mencetak tiga gol. Setelah sepekan, ia meminta saya menghabiskan sepekan lagi untuk trial. Saya saat itu pemain timnas Prancis dan Sheffield Wednesday mau lebih banyak waktu untuk memutuskan tentang saya. Dan itu bukan cara yang bagus untuk menyikapi sesuatu."

4 dari 10 halaman

Cristiano Ronaldo

Sporting Lisbon ke Liverpool - 2003

Gerard Houllier menepis peluang untuk memboyong Ronaldo saat masih menjabat manajer The Reds di 2003. Manajer asal Prancis itu mengungkapkan jika permintaan gaji winger muda Sporting Lisbon itu membuatnya mengurungkan niat, apalagi mereka sudah punya sosok Harry Kewell di posisinya. Pada musim panas, Ronaldo digaet Manchester United dengan bandrol 12,24 juta poundsterling dan menjelma jadi bintang dunia.

Houllier menjelaskan situasnya, "Saya melihat dia dalam turnamen Toulon U-21 dan kami menginginkannya. Tapi kami punya skala gaji dan kami tak membayar sejumlah yang ia mau.  Lalu Manchester United memainkan laga persahabatan lawan Sporting Lisbon dan semua pemainnya mengatakan pada Sir Alex Ferguson, 'belilah dia'. Tapi saya tetap setuju jika kami tak merusak struktur gaji klub, saya rasa itu bisa memberi masalah di ruang ganti kami."

5 dari 10 halaman

Alan Shearer

Southampton ke Manchester United - 1992

Salah satu striker legendaris Premier League ini menolak Manchester United untuk gabung klub kota kelahirannya, Newcastle di tahun 1996. Tapi tak banyak yang tahu jika Big Al bisa saja melenggang ke Old Trafford empat tahun sebelumnya - andai Setan Merah tak terlalu lama mengambil keputusan. Melesakkan banyak gol untuk Southampton, Shearer akhirnya dicomot Blackburn dengan rekor transfer di Inggris senilai 3,6 juta poundsterling dan memberi gelar juara liga untuk Rovers di 1995.

Shearer membenarkan hal itu kala menyatakan, "Ada minat dari Manchester United kala itu, tapi saya diberitahu untuk menunggu tiga atau empat pekan untuk mereka mengumpulkan uang. Saya pikir jika mereka benar-benar menginginkan saya, mereka harus merebut saya secepatnya. Saya sudah bicara pada Blackburn dan Kenny Dalglish jika saya akan memberi jawaban dalam dua atau tiga hari - dan jawaban saya waktu itu adalah ya."

6 dari 10 halaman

Didier Drogba

Le Mans ke Arsenal - 2002

Satu lagi bintang yang luput dari tangan Wenger adalah Drogba. Manajer Arsenal itu sejatinya sudah memantau penyerang muda Pantai Gading itu kala masih membela Le Mans di Prancis. Tapi dengan peluang mendapatkan Drogba senilai 100.000 poundsterling saja, Wenger malah mundur dan hanya bisa melihat sang pemain menjelma menjadi salah satu penyerang paling tajam di Eropa justru bersama kubu rival sekota, Chelsea.

"Kami memantaunya secara hati-hati saat ia masih di Le Mans. Bukan hanya kami yang memantau, tapi kami merasa ia belum sepenuhnya siap. Itu memang sebuah kesalahan, tapi dalam sepakbola, semua orang bisa memahaminya. Kami sudah punya Thierry Henry kala itu dan kami mengatakan akan memantau perkembangannya, jadi bukannya kami mengabaikan dia," kilah Wenger.

7 dari 10 halaman

Andriy Shevchenko

Dynamo Kiev ke West Ham - 1994

Sheva mungkin tak bersinar kala mencoba peruntungan di Premier League bersama Chelsea di tahun 2006. Namun semuanya bisa saja berbeda andai Harry Redknapp yang kala itu membesut West Ham mempercayai dua pemuda 'penipu' asal Ukraina.

"Saya di West Ham bersama Frank Lampard senior saat kami didekati oleh dua penjahat yang mengatakan mereka punya bisnis di Ukraina. Kami begitu takut sehingga kami sepakat melihat beberapa bocah (bermain sepakbola). Salah satunya bermain melawan tim cadangan Barnet dan mencetak gol kemenangan. Dua pemuda itu mengatakan ingin satu juta quid untuknya dan Frank mengatakan itu terlalu mahal dan - well, salahkan Frank, kami melepasnya. Nama bocah itu, Andriy Shevchenko!" ujar Redknapp.

8 dari 10 halaman

Zlatan Ibrahimovic

Malmo ke Arsenal - 2000

Pemain sensasional asal Swedia ini sudah mengunjungi kamp latihan Arsenal untuk membicarakan transfernya dari Malmo. Ibra bahkan sudah memposting fotonya berpose dengan kostum The Gunners bernomor 9 dan biaya transfer 3 juta poundsterling sudah disepakati. Tapi ia akhirnya merasa tak diinginkan oleh Wenger dan membelot pergi ke Ajax, sementara Wenger malah membeli Francis Jeffers senilai 8 juta poundsterling hanya untuk melihatnya gagal bersinar.

Dan Ibra mengenang momen itu dengan mengatakan, "Arsene memberi saya kostum nomor 9 dengan nama Ibrahimovic, saya sangat puas. Jadi saya menunggunya meyakinkan saya untuk gabung, namun ia bahkan tak mencoba. Ia sejatinya tak memberi saya penawaran serius. Itu lebih seperti 'saya ingin lihat seberapa bagusnya kami. Lakukanlah trial bersama kami'. Saya tak bisa mempercayai itu."

9 dari 10 halaman

Michael Laudrup

Brondby ke Liverpool - 1983

Laudrup punya karir yang legendaris namun ia tak pernah mencicipi sepakbola Inggris. Kendati begitu, The Reds pernah punya peluang menyeret bintang Denmark ini ke Anfield andai mereka tak mengalami karut-marut kontrak. Masih berusia 18 tahun, Laudrup sudah nyaris bergabung dengan sang kampiun Inggris kala itu sampai Liverpool meminta kesepakatan tiga tahun dinaikkan menjadi empat tahun. Sang pemain menolak, Liverpool pun ngotot dan Laudrup pun terbang ke Juventus.

"Kami sebenarnya sudah sepakat dan saya datang bersama ayah saya ke pembicaraan dengan wakil Liverpool. Kami sepakat dengan kontrak tiga tahun dan kami pergi dari sana dengan pikiran semua sudah tuntas. Tapi dua pekan kemudian mereka kembali dan mengatakan ingin menawarkan paket yang sama, namun untuk empat tahun karena saya masih muda dan butuh berkembang. Saya kecewa karena meski belum ada penandatanganan resmi, kami sudah sepakat dan seseorang harusnya mempertahankan apa yang mereka putuskan," kenang sang manajer Swansea saat ini.

10 dari 10 halaman

Yaya Toure

Beveren ke Arsenal - 2003

Yaya Toure akhirnya bermain bersama saudaranya, Kolo Toure di Manchester City. Namun kakak beradik ini sejatinya punya kesempatan tampil bareng jauh di awal karir mereka, tepatnya saat Wenger memberi Yaya muda berusia 20 tahun trial di Arsenal 10 tahun lalu. Tapi Wenger tak terkesan dengan penampilannya pada laga persahabatan lawan Barnet dan ia cukup lega setelah kepindahan Yaya ke London terganjal izin kerja kala itu. "Saat itu ia sungguh biasa-biasa saja. Kami sudah sepakat Yaya bakal gabung, namun masalahnya ialah kami harus menunggu cukup lama untuk paspor Eropa. Ia tak sabar dan saat itu pergi ke Metalurh Donetsk di Ukraina," kenang Wenger.

Karir Toure akhirnya berkembang dengan ia membela Olympiakos dan Monaco sebelum akhirnya mencatat reputasi hebat bersama Barcelona dan menyeberang ke Etihad Stadium pada 2010. "Jujur saja, saya mungkin tak siap datang ke Inggris saat itu. Saya masih muda, punya pengalaman sangat minim dalam sepakbola dan saya tak menyalahkan Arsenal atas keputusan mereka," ujar Yaya Toure.

TAG TERKAIT


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL