Bola.net - Bola.net - Arsene Wenger punya reputasi luar biasa dalam mengembangkan dan mendapatkan kemampuan terbaik dari para pemainnya. Kesuksesannya di Arsenal sebagian besar dibangun dengan membeli pemain murah dan memaksimalkan potensi mereka sehingga menjadi superstar.
Terlepas dari semua keberhasilannya di bidang ini, Arsene Wenger kadang-kadang juga salah dalam membeli pemain dan membunuh karir mereka.
Mereka adalah pemain dengan talenta yang hebat, tetapi setelah Arsene Wenger selesai dengan mereka, dan dicadangkan atau tidak dimainkan dalam posisi aslinya, nasib para pemain ini tidak berakhir dengan baik. Karier malah rusak selamanya.
Berikut tiga pemain Arsenal yang tidak memenuhi harapan tinggi Arsene Wenger seperti dilansir Sportskeeda.
Gervinho

Kemampuan Gervinho sudah tidak diragukan lagi. Dia bersinar di panggung Internasional bersama Pantai Gading dan dia menikmati karier yang produktif di Roma setelah dijual oleh Arsenal. Eden Hazard bahkan menyebut Gervinho sebagai pemain terbaik yang pernah bermain bersamanya.
Ketika direkrut Arsene Wenger pada usia 24 tahun, Gervinho diyakini akan menjadi superstar Arsenal terbaru. Biaya 10 juta pounds terlihat murah, sementara kecepatan dan kekuatannya membuat pertahanan klub-klub Premier League takut padanya. Setelah memainkan pertandingan pertamanya, Gervinho langsung menegaskan dirinya di tim dan mengakhiri musim debutnya dengan 37 penampilan.
Gervinho dicoba sebagai striker setelah kepergian Robin Van Persie pada 2012 dan dengan cepat mulai mencetak gol secara rutin. Meskipun demikian, Olivier Giroud kemudian menjadi striker utama di Emirates dan ini membuat kepercayaan dirinya menurun dan berdampak pada performanya. Pada akhir musim 2012/13, Wenger mengakui bahwa Arsenal menghambat perkembangannya dan sangat dijual ke Roma dengan kerugian 3 juta pounds.
Lukas Podolski

Podolski bergabung dengan Arsenal pada 2012 dengan nilai transfer 10 juta pounds. Mendatangkan pemain Jerman berusia 27 tahun dengan hampir 100 caps bersama timnas sepertinya menjadi pembelian besar bagi tim London.
Musim debutnya menjanjikan dengan 16 gol meski bermain sebagai sayap. Musim keduanya terganggu cedera, tetapi masih punya rata-rata lebih dari satu gol setiap tiga pertandingan. Podolski juga meraih trofi pertamanya bersama The Gunners setelah bermain 60 menit di final FA Cup 2014 melawan Hull City.
Musim ketiganya menurun secara perlahan karena Wenger kesulitan mencari peran yang tepat untuk pemain Jerman itu di skuatnya. Kurangnya kesadaran bertahan dan masalah kebugaran membuat Podolski tersisih dari tim utama dan kemudian dipinjamkan ke Inter Milan.
Setelah tidak masuk dalam rencana Wenger, Podolski memilih bergabung dengan Galatasaray pada musim panas 2015. Bakat Podolski akhirnya terbuang sia-sia di London karena Wenger tidak mampu mengakomodasinya ke dalam sistem pemainan menyerangnya.
Andrey Arshavin

Arshavin bergabung dengan Arsenal pada tahun 2009 dengan biaya yang memecahkan rekor klub saat itu sebesar 15 juta pounds. Biaya tinggi yang dikombinasikan dengan penampilan menakjubkan di Euro 2008 membuat penggemar Arsenal berpikir mereka membeli salah satu penyerang terbaik dunia. Setelah penampilan yang mengesankan selama 18 bulan pertama di London, banyak penggemar berasumsi bahwa dia akan berakhir sebagai legenda Arsenal.
Namun, penampilan Arshavin tiba-tiba menurun selama musim 2010/11. Kebugaran dan sikap Arshavin dipertanyakan oleh para kritikus yang bertanya-tanya mengapa pemain berkualitas seperti dia bisa secara tiba-tiba menurun drastis. Meski Arsene Wenger tetap percaya dengan sang pemain di sisa musim, Gervinho langsung didatangkan untuk menggantikannya. Ini akhir dari keyakinan Wenger pada seorang pemain yang punya potensi bagus.
Meski Wenger mendapat yang terbaik dari pemain asal Rusia itu selama 18 bulan, dia patut dipersalahkan karena tidak memberikan Arshavin posisi di tengah. Pada awal musim 2011/12, Arshavin baru berusia 30 tahun dan kreativitasnya tetap mumpuni. Dia bisa berpotensi unggul dengan perubahan posisi yang mirip dengan Santi Cazorla beberapa tahun kemudian.
Arshavin tidak berbuat banyak di Arsenal selama dua tahun terakhir dari kontraknya. Dia sempat mendapat perhatian lagi ketika bermain di tengah bersama tim nasional Rusia di Euro 2012. Dia kembali ke Zenit dengan status bebas transfer pada 2013 dan fans Arsenal kembali dibuat kecewa dengan tidak maksimalnya sang pemain di klub.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Mertesacker: Kepergian Wenger adalah Salah Pemain Arsenal
Liga Inggris 19 September 2018, 22:47
-
Emery Hargai Keputusan Gazidis Pindah ke Milan
Liga Inggris 19 September 2018, 21:54
-
Prediksi Arsenal vs Vorskla Poltava 21 September 2018
Liga Eropa UEFA 19 September 2018, 16:30
-
3 Pemain Arsenal Yang Disia-siakan Arsene Wenger
Editorial 19 September 2018, 14:04
-
Ivan Gazidis Sudah, AC Milan Kebut Transfer Aaron Ramsey
Liga Inggris 19 September 2018, 13:45
LATEST UPDATE
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55





















KOMENTAR