Bola.net - Bola.net - Liverpool, AS Roma, Bayern Munchen dan Real Madrid melaju ke babak semifinal Liga Champions musim ini. Keempat tim tersebut berhasil melewati tantangan berat yang menghadang di babak perempat final.
Tim-tim tersebut memiliki sejumlah pemain yang menonjol sehingga mereka bisa masuk ke fase empat besar. Sementara itu, tim yang tersingkir tentu punya pemain yang pantas dianggap sebagai kambing hitam atas kegagalan mereka di perempat final.
Berikut ini lima pemain terbaik dan terburuk di perempat final Liga Champions seperti dilansir Squawka.
Terbaik: Mohamed Salah
Terbaik: Mohamed Salah
Apa lagi yang bisa dikatakan tentang Mohamed Salah? Musim debutnya di Liverpool terus mencapai ketinggian baru.Pemain asal Mesir itu mencetak gol ke-39 musim ini melawan Manchester City untuk menyamakan kedudukan di Etihad Stadium. Hal ini menjadikannya pemain Premier League pertama yang terlibat langsung dalam 50 gol pada musim ini - 39 gol, 11 assist.
Salah sudah menunjukkan kehebatannya dalam mencetak gol sepanjang musim, tetapi golnya dalam dua leg melawan City membuktikan kemampuannya untuk mempengaruhi pertandingan di panggung terbesar.
Statistik kunci: Hanya Cristiano Ronaldo (15) yang mencetak gol lebih banyak di Liga Champions dari Salah musim ini (8, sama dengan Roberto Firmino dan Wissam Ben Yedder).
Terbaik: Cristiano Ronaldo
Terbaik: Cristiano Ronaldo
Sekalipun dia tidak mencetak dua gol lagi dan memberikan assist penting dalam dua pertemuan Real Madrid melawan Juventus, tendangan salto Cristiano Ronaldo kemungkinan akan tetap membuatnya masuk dalam daftar ini.Gol luar biasa miliknya tersebut tentu akan tercatat sebagai salah satu gol terbaik dalam sejarah Liga Champions selama bertahun-tahun.
Terlebih lagi, mempertahankan fokusnya untuk mencetak gol penalti menentukan di Bernabeu mungkin sama impresifnya dengan gol yang mengesankan di leg pertama.
Statistik kunci: Ronaldo sudah mencetak 10 gol dalam tujuh penampilan Liga Champions melawan Juventus.
Terbaik: Trent Alexander-Arnold
Terbaik: Trent Alexander-Arnold
Ada tanda tanya seputar masa depan jangka panjang Trent Alexander-Arnold di Liverpool dalam beberapa bulan terakhir.Namun, pemain berusia 19 tahun itu tampil di Anfield pekan lalu dengan performa yang luar biasa matang di posisi bek kanan. Benar-benar mencegah Leroy Sane memberikan efek dalam permainan.
Sane memberi Alexander-Arnold lebih banyak masalah di leg kedua, tetapi bek muda berkembang dengan timnya dan akhirnya memiliki malam yang solid.
<blockquote class="twitter-tweet" data-lang="en"><p lang="en" dir="ltr">Trent Alexander-Arnold made more interceptions (13) and won more tackles (7) across both Champions League quarter-final legs than any other Liverpool player.<br><br>Incredible work. 🔴 <a href="https://t.co/kRwqjgZp8L">pic.twitter.com/kRwqjgZp8L— Squawka Football (@Squawka) <a href="https://twitter.com/Squawka/status/983834209847599105?ref_src=twsrc%5Etfw">April 10, 2018</blockquote>
<script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>
Statistik kunci: Alexander-Arnold sudah tampil dalam sembilan dari 10 pertandingan di Liga Champions musim ini.
Terbaik: Edin Dzeko
Terbaik: Edin Dzeko
Dzeko mungkin sudah memperkirakan reputasinya akan menurun ketika dia meninggalkan Manchester City untuk AS Roma secara permanen di musim panas 2016.Namun, performanya meningkat selama beberapa tahun terakhir, dan itu juga terjadi saat melawan Barcelona.
Pemain berusia 32 tahun itu membuka jalan bagi Roma untuk melakukan comeback dengan mencetak gol pembuka. Sebelumnya, dia juga mencetak gol tandang penting untuk tim Italia di Camp Nou pada leg pertama.
Statistik kunci: Dzeko mencetak tiga gol dalam tiga penampilan terakhirnya di Liga Champions melawan Barcelona.
Terbaik: Franck Ribery
Terbaik: Franck Ribery
Bayern Munchen melaju dengan tenang ke fase empat besar kompetisi tahun ini dengan mengulangi kesuksesan di masa lalu.Jupp Heynckes sudah mengembalikan Arjen Robben dan Frank Ribery sebagai pemain sayap utamanya, dengan pemain terakhir sangat berpengaruh dalam kemenangan 2-1 Bayern atas Sevilla di leg pertama.
Ribery menyelesaikan pertandingan itu dengan dua assist, dan dua gol tersebut terbukti menjadi penting meski kedua tim bermain tanpa gol di leg kedua.
Statistik kunci: Ribery melakukan tiga dribel sukses di leg kedua.
Terburuk: Nicolas Otamendi
Terburuk: Nicolas Otamendi
Otamendi cukup konstan di pertahanan Manchester City yang kemasukan lima gol dalam 180 menit melawan Liverpool.Pemain asal Argentina ini sedang mengalami musim terbaiknya sejak tiba di Inggris, tetapi dia tidak mengesankan dalam dua leg melawan Liverpool.
Otamendi melakukan kesalahan yang membuat Liverpool bisa mencetak gol kedua di Etihad. Otamendi tidak terbantu dengan sistem menyerang total ala Pep Guardiola, tetapi dia bisa berbuat lebih banyak untuk membantu timnya.
Statistik kunci: Tim asuhan Guardiola kalah dalam tiga pertandingan beruntun untuk pertama kalinya sejak Bayern Munchen pada Mei 2015.
Terburuk: Samuel Umtiti
Terburuk: Samuel Umtiti
Spekulasi seputar masa depannya mungkin mulai mempengaruhi penampilan Samuel Umtiti.Mantan bek Lyon itu tidak bisa menghalangi Dzeko mencetak gol pembuka Roma di stadion Olimpico, dan dia terlihat kesulitan menjaga lawannya.
Umtiti sudah digembar-gemborkan sebagai pemain masa depan di pertahanan Barcelona dan tim nasional Prancis. Tetapi pemain berusia 24 tahun itu masih jauh jika ingin disebut sebagai salah satu bek tengah terbaik di Eropa.
Statistik kunci: Barcelona hanya kebobolan tiga gol dalam 10 pertandingan terakhir di Liga Champions sebelum kekalahan 3-0 melawan Roma.
Terburuk: David Silva
Terburuk: David Silva
Silva punya standar yang sangat tinggi selama bertahun-tahun untuk Manchester City, dan musim ini termasuk salah satu pemain terbaik City.Tetapi pemain Spanyol itu tidak terlihat efektif di Anfield dan Etihad ketika City membutuhkan kehebatannya untuk mendikte kecepatan permainan.
Silva tidak dalam permainan terbaiknya di Etihad dan dia digantikan Sergio Aguero pada menit ke-66 setelah gagal membuat dampak yang cukup besar bagi tuan rumah.
Statistik kunci: David Silva tidak mencoba melakukan dribel di leg kedua melawan Liverpool.
Terburuk: Kyle Walker
Terburuk: Kyle Walker
Sama seperti rekan setimnya, Otamendi, Kyle Walker juga membuat kesalahan fatal yang akhirnya memberikan efek yang besar buat Manchester City di Liga Champions.Dia gagal menyapu bola di leg pertama di Anfield sehingga membuat Salah mencetak gol pembuka yang cukup penting dan Liverpool bisa unggul tiga gol.
Guardiola meniru pelatih Inggris Gareth Southgate di leg kedua dengan menggeser Walker sebagai bek tengah, tetapi dia tidak mengesankan di sana.
Statistik kunci: Walker hanya sukses melakukan satu dari dua tekelnya di leg kedua.
Terburuk: Jesus Navas
Terburuk: Jesus Navas
Bermain di luar posisinya di bek kanan, Jesus Navas sudah diperkirakan akan kesulitan melawan Bayern Munchen.Raksasa Jerman memanfaatkan posisi Navas dengan membawa bola ke Ribery dan menyerang sayap kanan Sevilla secara teratur dalam dua leg.
Taktik itu membuahkan hasil. Navas mencetak gol bunuh diri lima menit setelah Sevilla memimpin di leg pertama. Dia adalah bagian dari pertahanan Sevilla yang meraih clean sheet di leg kedua, tapi timnya harus tersingkir.
Statistik kunci: Navas memenangkan setengah (46,15%) dari total duelnya di Liga Champions musim ini.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Liverpool Juara Liga Champions, Coutinho Bisa Raih Treble
Liga Champions 12 April 2018, 23:37 -
Lucas Vazquez, Sang Spesialis Pemberi Penalti Madrid
Liga Spanyol 12 April 2018, 23:01 -
Wasit Juve Vs Madrid Bikin Benatia Muak Dengan Sepakbola!
Liga Champions 12 April 2018, 22:54 -
Usai Ceburkan Diri ke Air Mancur, Presiden Roma Bayar Denda Rp 3.9 Miliar
Bolatainment 12 April 2018, 21:57 -
Eks Wasit La Liga: Benatia Sentuh Bola, Itu Bukan Penalti
Liga Champions 12 April 2018, 21:31
LATEST UPDATE
-
MU vs Sunderland: Ruben Amorim Berharap Tuah 2 Pemain Setan Merah Ini
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 18:32 -
Diikuti 8 Tim, Saksikan Keseruan Final Four Livoli Divisi Utama 2025 Eksklusif di MOJI
Voli 4 Oktober 2025, 17:07 -
Liverpool Harus Perbaiki Performa Tandang untuk Bisa Bersaing di Semua Kompetisi
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:52 -
Real Madrid Temukan Duet Emas Baru: Mbappe dan Guler
Liga Spanyol 4 Oktober 2025, 16:43 -
Duel Panas Chelsea vs Liverpool di Stamford Bridge, Ujian Berat untuk The Reds
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:19 -
Jadwal Live Streaming MotoGP Indonesia 2025 di Vidio, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11 -
Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2025, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11 -
Link Live Streaming MotoGP 2025, Jangan Lupa Dukung Rider Jagoanmu!
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11 -
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR