Curhat Kocak Harry Kane: Sang Anak Bosan Bola Bundesliga, Sekarang Minta Bola Liga Champions!

Curhat Kocak Harry Kane: Sang Anak Bosan Bola Bundesliga, Sekarang Minta Bola Liga Champions!
Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane dalam sesi latihan tim. (c) AP Photo/Matthias Schrader

Bola.net - Menjadi superstar sepak bola dunia ternyata tak membuat Harry Kane lepas dari "tekanan" di rumah. Kapten Timnas Inggris ini punya cerita unik soal koleksi bola hattrick-nya yang kini jadi incaran anak-anaknya.

Kane mengaku anak-anaknya sudah tak lagi menganggap bola pertandingan sebagai hadiah spesial. Tuntutan mereka kini makin spesifik dan "mahal", terutama dari sang putra.

"Anak saya bilang dia menginginkan bola yang ada bintang-bintangnya, jadi dia mau bola Liga Champions. Ada lebih banyak tekanan pada saya untuk mendapatkan jenis bola yang berbeda sekarang," curhat Kane sambil tertawa.

Meski begitu, momen Natal tetap menjadi prioritas utamanya bersama keluarga. Di tengah jadwal padat Bundesliga, Kane berusaha menjadi ayah yang baik dan membawa keceriaan di rumah.

1 dari 4 halaman

Natal dan Tugas Ayah Siaga

Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane. (c) AP Photo/Matthias Schrader

Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane. (c) AP Photo/Matthias Schrader

Bagi Kane, Natal adalah tentang melihat senyum di wajah anak-anaknya. Ia menyadari sulitnya membagi waktu di periode sibuk kompetisi, namun ia selalu menyempatkan diri untuk hadir.

Liburan Natal tahun ini akan diisi dengan berbagai aktivitas campuran. Hal ini karena ia memiliki dua putri yang lebih besar dan dua putra yang masih kecil dengan minat berbeda.

"Pada akhirnya, Natal bagi saya adalah membuat anak-anak bahagia. Saya selalu sibuk dengan sepak bola di periode ini, jadi saya mencoba untuk hadir dan bersenang-senang," tutur Kane.

Keseimbangan antara karier dan keluarga inilah yang mungkin menjadi salah satu kunci ketenangan Kane di lapangan. Namun, peran kebapakan Kane ternyata tak hanya berlaku di rumah, tapi juga di ruang ganti Bayern.

2 dari 4 halaman

Mentor Bagi Wonderkid Lennart Karl

Pemain Bayern Munchen Lennart Karl merayakan gol dalam laga Liga Champions melawan Sporting CP, Rabu, (10/12/2025). (c) AP Photo/Matthias Schrader

Pemain Bayern Munchen Lennart Karl merayakan gol dalam laga Liga Champions melawan Sporting CP, Rabu, (10/12/2025). (c) AP Photo/Matthias Schrader

Di Bayern Munchen, Kane kini menjadi sosok panutan bagi para pemain muda. Salah satunya adalah wonderkid berusia 17 tahun, Lennart Karl, yang mulai mencuri perhatian di tim utama.

Kane memuji kualitas Karl yang dinilainya mirip dengan Jamal Musiala. Kecepatan dan kemampuan dribbling Karl di area sempit sangat membantu Bayern saat menghadapi tim yang parkir bus.

Sebagai senior, Kane memberikan saran berharga bagi juniornya itu. Ia mengingatkan Karl agar tidak terbuai dengan pujian dan kebisingan dari luar lapangan yang bisa merusak fokus.

"Hal terbesar yang harus disadari Lenny adalah akan ada momen yang tidak begitu baik dan akan ada momen puncak seperti sekarang. Penting untuk tidak terlalu terjebak dalam kebisingan di luar," pesan Kane bijak.

3 dari 4 halaman

Belajar dari Pengalaman Sendiri

Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane mencetak gol penalti saat melawan FSV Mainz 05, 15 Desember 2025 lalu. (c) Sven Hoppe/dpa via AP

Penyerang Bayern Munchen, Harry Kane mencetak gol penalti saat melawan FSV Mainz 05, 15 Desember 2025 lalu. (c) Sven Hoppe/dpa via AP

Nasihat Kane ini lahir dari pengalaman panjangnya meniti karier dari akademi hingga jadi bintang dunia. Ia menyebut sosok John McDermott dan Tim Sherwood sebagai figur yang paling berpengaruh dalam perkembangan kariernya.

Kane ingin Karl menyadari bahwa kerja keras dan latihan adalah fondasi utama. Ia berharap talenta muda tersebut terus belajar dari pemain berpengalaman seperti dirinya, Joshua Kimmich, dan Manuel Neuer.

"Mudah untuk melupakan dasar-dasar yang membawa Anda ke sana ketika Anda mulai bermain di setiap pertandingan. Dia (Karl) anak cerdas yang suka mengamati," puji Kane.

Kehadiran Kane jelas memberikan dampak positif ganda bagi Bayern. Tak hanya sebagai mesin gol, tapi juga sebagai mentor yang membimbing generasi penerus Die Roten.

4 dari 4 halaman

Adaptasi Budaya Sepak Bola Jerman

Dua setengah tahun di Jerman juga telah mengubah pandangan Kane tentang sepak bola. Ia mengaku sangat terkesan dengan atmosfer stadion di Bundesliga yang menurutnya luar biasa berisik dan penuh gairah.

Pengalaman ini membuka matanya bahwa Premier League bukan satu-satunya liga terbaik. Gairah suporter Jerman membuatnya jatuh cinta pada setiap menit pertandingan yang ia mainkan.

"Saya mungkin paling terkesan dengan fans Jerman dan betapa keras serta bergairahnya mereka di setiap stadion. Saya menyukai sisi itu dan itu mungkin perbedaan terbesarnya," tutup Kane.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL