Bola.net - Bola.net - Belanda punya satu kesempatan terakhir untuk membuka jalan menuju Piala Dunia 2018. Namun Oranje tak mampu memaksimalkannya.
Tak cukup sampai di situ, Belanda juga harus kehilangan salah satu pemain terbaiknya. Winger dan kapten Arjen Robben memutuskan pensiun dari tim nasional.
Belanda seolah ditimpa dua musibah secara berurutan. Menyedihkan sekali nasib Belanda, yang notabene merupakan negara sepakbola. Bendera setengah tiang untuk mereka.

Belanda menjamu Swedia di Amsterdam Arena pada matchday pemungkas Grup A kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, Rabu (11/10). Pasukan Dick Advocaat butuh kemenangan dengan margin minimal tujuh gol untuk menggusur Swedia dari posisi dua dan maju ke babak play-off, tapi misi itu terlalu berat buat mereka.
Belanda hanya menang 2-0 lewat satu penalti dan satu gol spektakuler Robben di babak pertama. Belanda finis peringkat tiga di bawah Prancis dan Swedia. Selisih gol lah yang memisahkan Belanda dengan Swedia.
Sementara itu, Swedia maju ke babak play-off sebagai satu dari delapan runner-up terbaik. Hanya saja, Swedia tidak masuk top seeds. Itu artinya, saat drawing 17 Oktober nanti, Swedia akan mendapatkan salah satu dari Swiss, Italia, Denmark atau Kroasia.


Kegagalan lolos ke turnamen besar lagi-lagi dialami Belanda.
Sebelumnya, Belanda juga gagal lolos ke EURO 2016 di Prancis. Bersama pelatih Danny Blind, Belanda kandas di babak kualifikasi (juga di Grup A). Mereka kalah bersaing dengan Republik Ceko, Islandia dan Turki.
Untuk pertama kalinya sejak 1984 (EURO) dan 1986 (Piala Dunia), Belanda pun kembali absen di dua major tournaments secara beruntun.
1986 - The Netherlands have failed to qualify for consecutive major tournaments for the first time since 1984 & 1986. Crisis. pic.twitter.com/A00swAxr7R
— OptaJohan (@OptaJohan) October 10, 2017
Belanda baru pernah sekali juara Eropa, yakni di Jerman Barat pada tahun 1988, ketika masih diperkuat Marco van Basten. Namun sejauh ini Belanda belum pernah mengangkat trofi Piala Dunia. Prestasi tertinggi Belanda di Piala Dunia adalah tiga kali jadi runner-up pada edisi 1974, 1978 dan 2010.
Dengan kegagalan lolos ke Rusia 2018, maka penantian publik Belanda untuk melihat tim nasional mereka jadi yang terbaik di dunia pun semakin bertambah panjang.

Sebelum laga penentuan melawan Swedia, kubu Belanda memang sudah diliputi keraguan. Menang tujuh gol tanpa balas bukanlah perkara mudah. Robben bahkan terang-terangan mengatakan kalau itu tak bakal bisa mereka wujudkan.
Kalau dipikir-pikir, itu sebenarnya bukan target yang mustahil. Ada statistik yang bisa dijadikan referensi.
Belanda sebelum ini sudah pernah lima kali menang dengan margin minimal tujuh gol di Amsterdam, lebih banyak daripada di kota-kota lainnya. Dengan kata lain, menang besar atas Swedia bisa saja dilakukan, tapi mungkin bakal butuh sedikit keajaiban.
5 - The Netherlands have recorded 5 wins with a 7+ goal margin in Amsterdam, more than in any other city. Target. pic.twitter.com/9c2aU9i89J
— OptaJohan (@OptaJohan) October 9, 2017
Namun sayang, keajaiban itu tak pernah ada. Belanda hanya menang 2-0. Itu tak cukup untuk menandingi produktivitas gol Swedia, yang pada laga sebelumnya membantai Luksemburg 8-0 di Solna.


Gagal membawa Belanda ke Piala Dunia 2018, Robben memutuskan untuk pensiun dari timnas. Winger Bayern Munchen itu mundur dari sepakbola internasional dengan torehan 37 gol dan 29 assist dalam 96 penampilan sejak melakoni debut pada tahun 2003.
Robben sejajar dengan Dennis Bergkamp sebagai pemain pencetak gol terbanyak keempat dalam sejarah tim nasional Belanda.
112 - Arjen Robben scored or assisted a goal once every 112 minutes for the Netherlands (37 goals, 29 assists). Farewell. pic.twitter.com/macLLT3ROE
— OptaJohan (@OptaJohan) October 10, 2017

"Saya sebenarnya ingin sekali lagi menunjukkan semua hal yang saya bisa," kata Robben seperti dikutip ESPN.
"Manusia kaca ini sudah bertahan paling lama. Saya telah memikirkannya sejak jauh-jauh hari. Saya sebelum ini sudah sempat mempertimbangkannya, tapi saya lanjut. Saya ingin menyelesaikan kualifikasi ini."
"Saya sekarang berusia 33 tahun. Saya bermain di sebuah klub top Eropa dan saya ingin berkonsentrasi ke situ sekarang. Ini juga waktu yang tepat untuk menyerahkan baton (ke generasi selanjutnya). Saya masih fit dan ingin berada di atas selama mungkin."
"Saya sangat bangga dengan enam turnamen saya (bersama Belanda). Momen paling indah bagi saya adalah Piala Dunia 2010 dan 2014, di mana kami punya tim yang benar-benar kompak."
"Namun bukan cuma itu, masih banyak momen-momen indah lainnya. 14 Tahun adalah waktu yang lama."
Vaarwel, Arjen Robben.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Robben: Masa Depan Cerah untuk Belanda
Piala Dunia 11 Oktober 2017, 19:04
-
Bendera Setengah Tiang Untuk Belanda
Editorial 11 Oktober 2017, 11:39
-
Bos Belanda: Robben Masih Salah Satu yang Terbaik
Piala Dunia 11 Oktober 2017, 08:30
-
Robben Nyatakan Pensiun dari Timnas Belanda
Piala Dunia 11 Oktober 2017, 07:10
-
Robben Anggap Belanda Tak Punya Peluang Lolos ke Piala Dunia
Piala Dunia 8 Oktober 2017, 14:42
LATEST UPDATE
-
BRI Super League: Persib Bandung Kehilangan Adam Alis karena Cedera Kaki
Bola Indonesia 18 November 2025, 04:37
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55


























KOMENTAR