
Bola.net - Brendan Rodgers menjalani masa penuh dinamika selama tiga tahun sebagai manajer Liverpool. Ia berusaha mengembalikan kejayaan klub, meskipun akhirnya dipecat pada Oktober 2015.
Setelah nyaris memenangkan gelar pada 2014, Liverpool gagal mempertahankan konsistensi. Musim berikutnya mereka hanya mampu finis di posisi keenam. Hal ini memaksa Rodgers melakukan perubahan besar pada skuadnya.
Musim panas terakhirnya di Anfield, Rodgers merombak skuad secara signifikan. Beberapa pemain kunci dijual untuk memberi ruang bagi rekrutan baru. Namun, perubahan itu tak cukup menyelamatkan posisinya sebagai pelatih.
Meski begitu, beberapa pemain yang dilepas tetap menarik perhatian. Tanpa memasukkan nama seperti Glen Johnson dan Steven Gerrard, perjalanan karier pemain lainnya menjadi sorotan.
Berikut ini enam pemain yang dijual Rodgers pada musim panas terakhirnya. Kita akan melihat bagaimana nasib mereka setelah meninggalkan Liverpool.
1. Sebastian Coates
Sebastian Coates pernah mencetak gol spektakuler saat melawan QPR, tetapi kariernya di Inggris lebih banyak dihabiskan di Sunderland. Dia mengalami masa sulit dengan cedera yang menghambat kontribusinya di Liverpool.
Bek asal Uruguay ini hanya tampil 24 kali dalam dua musim di Anfield. Padahal, ia datang dengan reputasi menjanjikan dan menjadi rekan setim Luis Suarez di tim nasional Uruguay.
Setelah itu, Coates membangun karier solid di Sporting Lisbon. Pada 2024, ia kembali ke negaranya dan bergabung dengan Nacional.
2. Iago Aspas
Iago Aspas sering diingat oleh penggemar Premier League karena insiden tendangan sudutnya yang terkenal saat melawan Chelsea. Ketika itu, Liverpool sedang berusaha menyamakan skor untuk menjaga peluang juara, tetapi sepakannya malah mengarah ke Willian.
Aspas pernah berkata bahwa kenangan itu adalah hal terakhir yang diingat orang-orang tentang dirinya di Inggris. Namun, ia berharap bisa menciptakan kenangan baru saat hampir membawa Celta Vigo menyingkirkan Manchester United di Liga Europa.
Meski gagal di kompetisi tersebut, Aspas telah menjadi legenda di klub masa kecilnya, Celta Vigo. Sejak 2015/2016, ia mencetak 147 gol La Liga dalam 322 pertandingan, dengan rata-rata 16 gol per musim.
3. Raheem Sterling
Raheem Sterling meninggalkan Anfield dengan cerita yang kurang baik. Meski begitu, ia telah meraih empat gelar Premier League dan mencetak lebih dari 100 gol di liga.
Setelah tidak lagi menjadi pemain utama di Chelsea, karier Sterling mengalami perubahan. Ia kini bermain untuk Arsenal dan lebih sering mengisi bangku cadangan pada musim 2024-25.
Meski jarang tampil, pencapaian Sterling di masa lalu tetap mengesankan. Keberhasilannya menunjukkan bahwa ia adalah salah satu pemain terbaik di era modern.
4. Javier Manquillo
Javier Manquillo sempat bergabung dengan Liverpool dengan status pinjaman selama dua tahun dari Atletico Madrid. Namun, kesepakatan tersebut diakhiri lebih awal pada 2015 setelah ia hanya tampil 10 kali di Premier League.
Setelah itu, Manquillo dipinjamkan ke Marseille dan Sunderland sebelum akhirnya bergabung permanen dengan Newcastle United pada 2017. Selama dua musim terakhir bersama Newcastle, ia hanya tampil enam kali dan tidak bermain sama sekali musim lalu.
Pada musim panas lalu, Manquillo pindah secara diam-diam ke Celta Vigo di La Liga. Kini, ia mencoba menghidupkan kembali kariernya di Spanyol bersama klub barunya.
5. Rickie Lambert
Rickie Lambert pernah dilepas oleh Liverpool saat berusia 15 tahun. Namun, ia kembali ke klub masa kecilnya 17 tahun kemudian setelah sukses bersama Southampton.
Sayangnya, Lambert hanya bertahan satu musim di Anfield dan mencetak tiga gol dalam 36 penampilan pada musim 2014/2015. Ia mengaku sulit menggantikan peran Luis Suarez, yang begitu penting bagi permainan tim.
Setelah bermain singkat di West Brom dan Cardiff City, Lambert pensiun pada 2017. Kini, ia menjalani kehidupan baru yang sering memicu kontroversi seperti rekannya, Matt Le Tissier.
6. Fabio Borini
Fabio Borini dikenal karena perannya dalam penyelamatan Sunderland pada pertengahan 2010-an. Namun, masa tinggalnya di Liverpool kurang diingat, kecuali ketika ia diusir wasit karena tekel yang merobek kaos Santi Cazorla.
Pada 2015, Borini pindah secara permanen ke Sunderland. Di sana, ia kemudian melanjutkan karier ke AC Milan, Hellas Verona, dan Fatih Karagumruk.
Saat ini, Borini kembali ke Italia dan bergabung dengan Sampdoria. Ia membantu klub tersebut berjuang untuk keluar dari Serie B.
Sumber: Planet Football
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Liverpool Bakal Rekrut Penyerang Muda Brighton di Tahun 2025
Liga Inggris 12 Desember 2024, 21:07 -
Di Mana Mereka Sekarang? 6 Pemain Liverpool Terakhir yang Dijual oleh Brendan Rodgers
Editorial 12 Desember 2024, 12:52 -
Dibandingkan dengan Rio Ferdinand, Virgil van Dijk Masih Lebih Baik
Liga Inggris 12 Desember 2024, 06:45 -
Guyonan Ngeri Ala Liverpool: Main Santai Lawan Girona Buat Ngetes Kebugaran Alisson
Liga Inggris 12 Desember 2024, 06:44 -
Bertahan atau Pergi dari Liverpool, Virgil van Dijk Masih Gelap
Liga Inggris 12 Desember 2024, 05:30
LATEST UPDATE
-
Dilema Kiper Inter Milan: Dua dari Tiga Penjaga Gawang Kontraknya Segera Berakhir
Liga Italia 3 Oktober 2025, 17:09 -
Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 17:03 -
Jadwal Serie A Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:36 -
Incaran Harbolnas 10.10: Kenali Ciri Khas 6 Merek Batik Pria Premium Ini
News 3 Oktober 2025, 16:33 -
Jadwal La Liga Pekan Ini, 4-6 Oktober 2025
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:16 -
Cek Jadwal dan Live Streaming LaLiga 2025/26 Minggu Ini: di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:10 -
Prediksi Napoli vs Genoa 5 Oktober 2025
Liga Italia 3 Oktober 2025, 16:06 -
Saksikan dan Nonton LaLiga 2025/26 Sevilla vs Barcelona, Eksklusif di Vidio
Liga Spanyol 3 Oktober 2025, 16:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR