Fabregas Bicarakan Cinta Kepada Arsenal dan Barca

Bola.net - Cesc Fabregas memulai perjuangannya untuk menjadi pemain sepakbola profesional di akademi Barcelona FC; La Masia. Namun ia kemudian pindah ke ketika masih baru berusia 16 tahun.

Saat ini Barcelona berada dalam posisi yang bagus untuk bisa meraih treble winners. Harapan Barca di La Liga meningkat setelah memenangkan El Clasico, dan akan bermain di final Copa del Rey menghadapi Real Madrid.

Di Liga Champions, Barca akan menghadapi Atletico Madrid dalam babak perempat final. Secara singkat, Barca dan Fabregas akan sibuk dan berusaha fokus untuk tampil bagus di sisa musim ini.

Meski demikian, Fabregas mengaku cintanya terhadap Arsenal tidak pernah luntur. "Saya selalu cinta Arsenal," terang Fabregas mengawali wawancara dengan Sport Magazine.

Berikut kami sajikan kutipan wawancara Cesc Fabregas yang selengkapnya. (ts/hsw)

Rencana Kembali ke Barca

Q: Kamu tumbuh di Spanyol lalu pindah ke London untuk bergabung dengan Arsenal pada usia 16 tahun. Apakah kamu memang sudah memiliki rencana untuk pulang ke Barca ketika bergabung dengan Arsenal?

A: Itu memang selalu menjadi mimpi saya. Barcelona adalah kota dan rumah saya. Kembali ke sana sama seperti pulang ke rumah.

Saya berkumpul lagi bersama teman-teman dan keluarga. Saya sudah mengenal kota itu dengan baik. Saya rasa saya mudah beradaptasi di Barca karena saya memang sudah kenal situasi di sana.

Proses Adaptasi di Barca

Q: Tapi apa memang mudah beradaptasi di La Liga? Kamu bermain cukup lama di Premier League.

A: Arsenal da Barcelona memiliki gaya sepakbola yang mirip; passing, bergerak dan menyerang. Bedanya mungkin di Arsenal saya lebih bebas bergerak ke semua sisi lapangan.

Secara taktik, Arsenal memang berbeda dengan Barca, tetapi tipe sepakbola yang dimainkan pada dasarnya sama. Itu membuat saya tak kesulitan beradaptasi. Saya juga sudah berpengalaman bermain di timnas Spanyol yang memiliki gaya bermain yang persis Barca.

Pergantian Pelatih

Q: Selama tiga tahun di Barcelona, kamu sudah merasakan sentuhan tiga pelatih yang berbeda. Apakah Gerardo Martino mengubah gaya permainan tim?

A: Tata sebenarnya tak melakukan perubahan besar. Dia malah menginginkan kami untuk bermain sebagai Barcelona, dengan gaya yang juga sama. Kadang dia memang membuat kami menyerang lebih cepat, tapi itu hanya dilakukan ketika posisi tim lawan sedang tidak berimbang.

Dengan permainan seperti itu, permainan kami bisa menjadi lebih berwarna. Tapi secara prinsip, Tata sama dengan para pelatih sebelumnya. Kami nyaman dilatih oleh Tata.

Peran Berbeda

Q: Di Barca, kamu bermain lebih menyerang dibanding ketika masih di Arsenal. Apakah kamu yang meminta posisi itu?

A: Ketika pertama di Arsenal, posisi saya adalah gelandang tengah, seperti Mathieu Flamini atau Jack Wilshere. Saya memulai dari sana lalu Arsene Wenger meminta saya untuk lebih maju - bermain di belakang para penyerang.

Saya merasa lebih nyaman karena bisa menyodorkan umpan-umpan terakhir. Saya selalu suka melakukannya. Ketika punya pemain seperti Thierry Henry atau Robin van Persie, mudah saja memberikan assist.

Di Barca, saya kadang juga dipasang di posisi false nine. Saya juga nyaman bermain di posisi itu. Secara umum saya masih seorang gelandang dan saya menyukainya.

Mencetak Gol

Q: Apakah kamu ingin memperbaiki kemampuan mencetak golmu?

A: Ya! Saya kadang sering maju menyerang, saya selalu ingin mencetak gol. Awalnya saya adalah pengumpan, lalu menjadi pemberi assist dan kemudian saya juga memiliki tugas mencetak gol.

Kemampuan umpan dan membuat assist saya sekarang sudah lebih baik. Saya merasa sudah komplet sebagai pemain dan saya harus berterima kasih kepada semua pelatih yang pernah menangani saya. Selalu menyenangkan jika bisa belajar dari orang-orang yang berbeda.

False Nine

Q: Bisa dikatakan posisi false nine adalah tren baru. Apakah menurutmu posisi itu akan terus ada atau orang akan kembali menggunakan skema tradisional dengan dua penyerang murni?

A: Saya rasa semua tergantung kepada pemain yang ada di dalam suatu tim. Jika anda memiliki Didier Drogba atau Thierry Henry, anda tak perlu menggunakan false nine.

Tapi di Barcelona kami tidak memiliki penyerang berfisik kuat yang bisa menahan bola dan menunggu pemain lain untuk datang. Kami punya Lionel Messi yang meski mungkin adalah pemain bertubuh kecil, tapi kemampuannya menjadikannya sebagai yang terbaik dunia.

Secara umum para pemain Barca bertubuh kecil. Kami harus mencari gaya permainan yang sesuai untuk skuat kami. Rasanya menyenangkan melihat pemain yang tubuhnya tidak terlalu besar menjadi penyerang utama.

Ketertarikan Manchester United

Q: Kamu sempat dikabarkan menjadi incaran Manchester United pada musim panas lalu. Apakah sempat ada diskusi transfer atau tawaran resmi?

A: Sejujurnya saya tak terlalu tahu bagaimana cerita itu. Yang saya tahu adalah sebagai pemain, jika anda diinginkan oleh klub, apalagi yang sebesar Manchester United, anda akan selalu merasa tersanjung.

Saya selalu mengatakan saya bahagia di Barcelona. Saya merasa nyaman di sini, saya bermain bagus dan merasa menjadi bagian penting tim.

Harapan Fans Arsenal

Q: Kamu juga pasti tahu saat itu banyak fans Arsenal yang berharap kamu tidak memilih United. Mereka menyatakannya terutama lewat Twitter.

A: (Tertawa) Saya mencoba untuk tidak terlibat dalam hal-hal semacam itu. Untuk membuat keputusan besar, saya biasanya mendengarkan kata hati saya.

Treble Winners

Q: Kalian (Barca) menjalani beberapa pekan yang berat sebelum akhirnya mengalahkan Madrid. Apakah sekarang Barca mengincar treble lagi?

A: Saat ini semua masih mungkin kami raih. Itu saja yang bisa saya katakan. Kami memiliki peluang yang besar di La Liga, berada di final Copa serta masih terlibat di Liga Champions.

Jelas bahwa peluang treble masih terbuka bagi kami, tapi kami juga harus bekerja keras dalam beberapa bulan ke depan. Sisa akhir musim ini akan berat, menantang dan menarik dari sudut pandang pemain.

Ejekan

Q: Apakah kalian merasa terganggu jika ada yang mengatakan bahwa sebuah tim 'tak akan  juara' setelah mengalami kekalahan?

A: Tidak, itu memang sudah menjadi bagian dari sepakbola. Ketika anda kalah dua kali beruntun, anda harus bangkit. Di Spanyol pers memang tidak terlalu sabar. Di Inggris, orang-orang lebih terbiasa melihat timnya kalah dua kali beruntun.

Kekalahan adalah hal yang normal terjadi, terutama jika sebuah tim mengalami perubahan. Di Spanyol, Barca dan Madrid seperti tidak diperbolehkan kalah dua kali beruntun. Media sangat keras kepada kami.

Mau tak mau kami harus membiasakan diri. Kami harus berusaha tampil konsisten. Sebagai pemain Barca, kami mendapat tugas untuk memenangkan semua pertandingan.

Pengganti Xavi

Q: Kira-kira seberapa berat tantangan untuk menggantikan Xavi seandainya dia pensiun nantinya?

A: Buat saya, Xavi adalah pemain yang unik. Tak ada pemain lain yang seperti dia. Dia adalah pengumpan terbaik di dunia. Dia memiliki kemampuan untuk mengatur pertandingan, lebih hebat dari siapa pun.

Saya selalu mengatakan bahwa ketika Xavi pergi, permainan Barca tidak akan sama lagi. Selama ini Xavi yang mendikte permainan kami. Dia sangat cerdas dan siapa pun yang menggantikannya pasti akan sedikit berbeda.

Menggantikan Xavi

Q: Apakah kamu merasa bisa menjadi pengganti Xavi nantinya?

A: Saya tak tahu. Selama tiga tahun terakhir saya dipasang di posisi false nine atau di sayap kiri. Saya tidak pernah mendapat kesempatan untuk menempati posisi Xavi.

Semua berjalan baik ketika saya diberi tugas bermain di posisi Xavi. tapi untuk bisa lebih percaya diri, saya mungkin harus bermain di tengah lebih reguler dulu.

Piala Dunia Brasil

Q: Piala Dunia sudah menjelang. Apakah kamu melihat Piala Dunia nanti akan berat bagi tim-tim Eropa karena harus bermain di Amerika Selatan?

A: Well, saya rasa Piala Dunia akan berat bagi semua orang. Buat kami lebih berat lagi karena kami adalah juara bertahan sekaligus juara Eropa. Kami sudah memenangkan semuanya dalam enam tahun terakhir.

Sepakbola menuntut kami untuk selalu menunjukkan kemampuan terbaik. Orang akan memberikan ekspektasi yang besar kepada kami. Lawan-lawan kami juga berat. Selain itu, semua tim butuh keberuntungan. Yang paling penting adalah kami lolos fase grup dulu.

Melawan Belanda

Q: Tim pertama yang akan kalian hadapi di Piala Dunia adalah Belanda. Apakah kamu berpikir Spanyol akan menghadapi permainan yang keras seperti pada final Piala Dunia 2010?

A: Kami tahu banyak tim yang mencoba memanfaatkan permainan fisik saat menghadapi kami. Spanyol secara umum berpostur lebih kecil namun memiliki teknik yang tinggi.

Saya rasa Spanyol memiliki skuat yang cukup cakap untuk menghadapi segala tipe permainan. Kami juga rukun sebagai tim. Kami akan bersatu dan memainkan gaya khas kami.

Manajer Lawan

Q: Seandainya kamu adalah manajer lawan, permainan seperti apa yang akan kamu pakai untuk menghadapi Spanyol?

A: Saya tak tahu. Jika jadi manajer, yang pertama dilakukan adalah melihat kualitas tim sendiri. Saya selalu suka sepakbola menyerang dan mungkin akan menekan sejak masih di depan.

Pastinya saya tidak akan menjadi pelatih yang menunggu diserang dan kemudian melakukan serangan balik. Saya tidak dibesarkan dengan sepakbola seperti itu. Saya akan memiliki keinginan menang dan keluar menyerang sejak menit pertama.

Gol!

Q: Sepertinya akan ada banyak gol jika kamu melatih tim lawan Spanyol...

A: Ya, mungkin akan begitu (tertawa). Saya cinta sepakbola menyerang.