Bola.net - Oleh: Zulfikar Aleksandri
Jalan terjal dihadapi Tottenham Hotspur, Inter Milan, Shakhtar Donetsk, dan Chelsea pekan ini pada leg kedua perempat final Liga Champions.Ada kalimat klasik mengatakan "impossible is nothing". Sepanjang leg kedua belum berakhir, masih ada harapan untuk keempat tim tersebut lolos ke semifinal.
Wayne Rooney saat menaklukkan Petr Cech di Stamford BridgeChelsea 0-1 Manchester UnitedGol tunggal Wayne Rooney mempertegas pernyataan Sir Alex Ferguson empat hari sebelumnya di Upton Park. "Kami bermain layaknya tim juara,"Kekalahan yang terlalu mengecewakan untuk sang bos The Blues, Roman Abramovich. Liga Champions yang menjadi obsesi terbesarnya terancam lepas lagi musim ini. Investasi mahalnya pada Fernando Torres pun berujung pada kekecewaan dan rencana melepas sang bomber musim panas nanti.Habiskah harapan Chelsea? Tentu tidak. Masih ada leg kedua di Old Trafford, dengan margin gol yang tak lebar. Sepanjang sejarah Liga Champions, ada dua tim yang lolos setelah menderita kekalahan pada leg pertama di kandang.Saat dilatih Louis van Gaal, Ajax kalah 0-1 di kandang pada leg pertama semifinal 1995/96, tapi dua gol dari Jari Litmanen dan tambahan satu gol dari Nordin Wooter memberi kemenangan 3-0 Ajax di Yunani. Inter Milan mengulang prestasi Ajax saat menyingkirkan Bayern Munich di babak 16 besar lalu. Kalah 0-1 di Giuseppe Meazza pada leg pertama dan menang dramatis 3-2 di Allianz Arena.
Kalah telak: Samuel Eto'o dkk tak mengira kebobolan lima gol di kandangInter Milan 2-5 Schalke"Bila ada orang yang memprediksi Schalke mengalahkan Inter lebih dari tiga gol, orang itu pasti dianggap gila," kata pelatih Schalke Ralf Rangnick sebelum laga di Giuseppe Meazza pekan lalu.Segalanya berubah untuk Inter. Nerazzurri butuh keajaiban dan "kegilaan" untuk lolos setelah kebobolan lima gol di kandang, rekor terburuk tim juara bertahan sepanjang sejarah Liga Champions.Perempat final Liga Champions 2003/04, Deportivo La Coruna kalah 4-1 dari AC Milan pada leg pertama di San Siro. Saat leg kedua di Riazor, Super Depor mengamuk dan menang 4-0!Kisah Dinamo Bukarest juga bisa jadi inspirasi Inter. Klub Rumania itu kalah 0-3 di kandang sendiri dari Slovan Liberec pada playoff kualifikasi Liga Europa 2009/10. Hebatnya, Dinamo menang 3-0 pada leg kedua di kandang lawan dan akhirnya lolos setelah menang adu penalti 9-8.
Mampukah Shakhtar menghentikan Lionel Messi dkk di Donbass Arena?Barcelona 5-1 Shakhtar DonetskUsai kekalahan telak di Nou Camp, kapten Shakhtar Darijo Srna mengatakan, "Barcelona adalah tim terbaik dalam sejarah sepak bola,"Apakah lantas Shakhtar memberikan tiket semifinal cuma-cuma pada Barca? Tentu tidak. Bukan kali ini saja sebuah tim bisa lolos setelah mengalami defisit empat gol.Klub Portugal Leixoes SC kalah 6-2 di kandang klub Swiss FC La Chaux-de-Fonds pada putaran awal Piala Winner 1961/62. Namun mereka berbalik unggul 5-0 pada leg kedua di Portugal. Tim Serbia FK Partizan pernah kalah 6-2 dari Queens Park Rangers di Piala UEFA 1984/85 dan berbalik menang 4-0 di Belgrade.Real Madrid kalah 1-5 dari Borussia Munchengladbach pada leg pertama putaran tiga Piala UEFA 1985/86, tapi berhasil lolos setelah menang 4-0 di Santiago Bernabeu. Los Blancos kemudian menjadi juara setelah di final mengalahkan FC Koeln.
Kartu merah Peter Crouch menambah berat langkah SpursReal Madrid 4-0 Tottenham HotspurSeperti halnya Leixoes, Partizan, dan Madrid, Spurs juga pernah kalah 0-4 pada leg pertama di Liga Champions (dulu bernama Piala Champions) 1961/62 dari klub Polandia, Gornik Zabrze. Namun pada leg kedua di White Hart Lane, Spurs dengan pemain legendarisnya, Bill Nicholson, seperti kesetanan dengan melumat sang lawan dengan skor telak 8-1.Menarik ditunggu, mampukah Tottenham Hotspur, Inter Milan, Shakhtar Donetsk, dan Chelsea membalikkan keadaan dan berbalik meraih kemenangan untuk lolos ke semifinal?Tak semudah membalikkan telapak tangan. "Impossible is nothing". Dalam sepak bola, tak ada yang tak mungkin. (foto: GettyImages) (uefa/zul)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
'Impossible is Nothing': Mampukah Inter, Spurs, Shakhtar, dan Chelsea Bangkit?
Editorial 11 April 2011, 09:45 -
Liga Champions: 'Head to Head' Inter Lawan Wakil Jerman
Editorial 5 April 2011, 06:30 -
Kembalinya Ian Harte, Raja Tendangan Bebas Kaki Kiri
Editorial 13 Maret 2011, 18:46 -
Editorial 10 Maret 2011, 16:55
-
Leyton Orient dan Misi Recovery Arsenal
Editorial 2 Maret 2011, 15:30
LATEST UPDATE
-
Evaluasi Timnas Indonesia U-22 jelang SEA Games 2025: Progres Terlihat, PR Masih Ada
Tim Nasional 19 November 2025, 04:25
-
Imbang 2-2 Lawan Mali, Ini 3 Pemain Timnas Indonesia U-22 yang Layak Dapat Apresiasi
Tim Nasional 19 November 2025, 04:00
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55




















KOMENTAR