
Bola.net - Bola.net - Duel Indonesia melawan Thailand merupakan laga klasik di pentas sepakbola Asia Tenggara. Kedua negara memiliki riwayat persaingan yang panjang baik itu di pentas Piala AFF [dulunya Piala Tiger] maupun di ajang olahraga multi even seperti Sea Games.
Pada hari Rabu (14/13) di Stadion Pakansari, Indonesia akan berjumpa dengan Thailand pada laga final Piala AFF 2016 leg pertama. Ini merupakan pertarungan kedua tim yang ke-10 di turnamen dua tahunan ini.
Perjumpaan pertama kedua negara terjadi pada Piala AFF 1998. Pertandingan pertama ini akan selalu dikenang dalam sejarah sebagai sebuah catatan kelam. Pasalnya, saat itu kedua tim sama-sama bermain tidak untuk mendapatkan kemenangan.
Loh, kok bisa? Jadi, saat itu Indonesia dan Thailand tidak mau menang karena sang pemenang akan menjadi juara grup dan akan berjumpa dengan Vietnam di babak semifinal. Vietnam sangat ditakuti karena dianggap sebagai salah satu tim kuat di kala itu.
Indonesia unggul lebih dulu pada menit ke-53 lewat gol Miro Baldo Bento. Lalu, Krisada Piandit menyamakan kedudukan sepuluh menit berselang. Skor imbang ini membuat pertandingan berjalan dengan seru.
Apalagi setelah Indonesia unggul lewat Aji Santoso pada menit ke-83. Menit ke-85, Thailand kembali menyamakan kedudukan lewat aksi Therdsak Chaiman. Pada kondisi ini, gelagat aneh mulai ditunjukkan oleh para pemain di lapangan.
Para pemain Thailand menumpuk di kotak penalti Indonesia. Bukan untuk mencetak gol, tapi justru malah berusaha mempertahankan gawang Indonesia agar tidak kebobolan. Mereka tidak ingin gawang Indonesia bobol.
Namun, usaha mereka sia-sia. Mursyid Effendi membobol gawang Indonesia yang dikawal oleh Kurnia Sandi dan skor menjadi 3-2 untuk kemenangan Thailand. Indonesia terhindar dari Vietnam. Berikut cuplikan pertandingannya:
Meski sukses menghindari Vietnam, bukan berarti langkah Indonesia di Piala AFF tahun ini mulus. Singapura, lawan yang dianggap lebih enteng, justru mampu menyingkirkan Indonesia di semifinal dengan skor 2-1. Bahkan, Singapura akhirnya juara usai mengalahkan Vietnam dengan skor 1-0 di laga final.
Nahas untuk Indonesia masih berlanjut. Mursyid Effendi mendapatkan hukuman larangan bermain di pentas internasional seumur hidupnya. Ketua PSSI Azwar Anas langsung mengundurkan diri begitu Piala AFF usai. Sementara Thailand dan Indonesia mendapatkan hukuman denda 40 ribu dolar.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Indonesia vs Thailand dan Memori Kelam Sepakbola Gajah
Editorial 13 Desember 2016, 23:36 -
Head to Head Indonesia vs Thailand: Tim Tamu Masih Unggul
Tim Nasional 13 Desember 2016, 23:22 -
Meiga dan Benny Harus Tularkan Pengalamannya
Tim Nasional 13 Desember 2016, 21:50 -
Riedl: Kami Ingin Membuat Sejarah!
Tim Nasional 13 Desember 2016, 21:50 -
Riedl Bocorkan Kunci Sukses Indonesia
Tim Nasional 13 Desember 2016, 21:27
LATEST UPDATE
-
Diikuti 8 Tim, Saksikan Keseruan Final Four Livoli Divisi Utama 2025 Eksklusif di MOJI
Voli 4 Oktober 2025, 17:07 -
Liverpool Harus Perbaiki Performa Tandang untuk Bisa Bersaing di Semua Kompetisi
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:52 -
Real Madrid Temukan Duet Emas Baru: Mbappe dan Guler
Liga Spanyol 4 Oktober 2025, 16:43 -
Duel Panas Chelsea vs Liverpool di Stamford Bridge, Ujian Berat untuk The Reds
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:19 -
Jadwal Live Streaming MotoGP Indonesia 2025 di Vidio, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11 -
Jadwal Lengkap MotoGP Mandalika 2025, 3-5 Oktober 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11 -
Link Live Streaming MotoGP 2025, Jangan Lupa Dukung Rider Jagoanmu!
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11 -
Otomotif 4 Oktober 2025, 16:11
-
Manchester United Disebut Butuh Gareth Southgate, Bukan Pelatih Jangka Pendek
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 16:10 -
Update Klasemen Pembalap Asia Talent Cup 2025
Otomotif 4 Oktober 2025, 15:54
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR