Korelasi Penjadwalan dan Intensitas Latihan Serta Pengetahuan Gizi Dengan VO2 Max Pemain

Korelasi Penjadwalan dan Intensitas Latihan Serta Pengetahuan Gizi Dengan VO2 Max Pemain

Bola.net - Membuat jadwal dan program latihan tidaklah semudah yang dibayangkan orang. Banyak pelatih kesulitan membuat program dengan baik dan efektif . Selain itu, banyak pelatih kita yang  kurang memiliki pengetahuan mengenai penjadwalan, intensitas serta periodisasi latihan. Pemain juga tidak sadar akan pentingnya mengonsumsi gizi yang tepat. Akibatnya pemain kita memiliki VO2Max di bawah standar internasional.

Di level sekolah sepak bola (SSB) sering terjadi penjadwalan latihan yang tidak sesuai usia pemain. Tenggang waktu antara satu latihan dengan latihan berikutnya juga seringkali terlalu jauh (undertraining). Sementara, di level professional yang sering terjadi adalah kebalikannya. Penjadwalan dan intensitas latihan terlau berdekatan (overtraining) sehingga banyak terjadi cedera yang sebnarnya bisa dihindari.

Perihal penjadwalan dengan tujuan meningkatkan fisik pemain tanpa menyebabkan cedera sudah diatur di kurikulum sepak bola Indonesia. Kurikulum, yang bisa diunduh gratis di beberapa website ini, mensyaratkan bahwa saat membuat program latihan seorang pelatih harus sadar akan tingkat intensitas latihan yang dirancangnya. Apabila latihan tersebut bisa dikategorikan sebagai latihan dengan intensitas tinggi perlu ada waktu istirahat yang cukup di antara dua sesi latihan dengan intensitas tinggi.

Peraturan umumnya adalah biarkan pemain istirahat 24-32 jam di antara sesi latihan dengan kualifikasi intensitas tinggi. Logikanya begini. Saat kita menjalani latihan dengan intensitas tinggi fisik kita akan menurun bukan meningkat. Baru pada saat kita istirahat fisik kita akan meningkat. Apabila istirahat terlalu sedikit maka fisik justru akan drop walaupun kita melakukan latihan dengan disiplin dan penuh kerja keras. Istirahat adalah bagian dari latihan! Sebaliknya, apabila waktu istirahat teralu banyak maka tidak akan terjadi peningkatan fisik.



Intensitas latihan itu sendiri harus diciptakan pelatih dengan cara ,antara lain:
1. Persiapkan latihan baik-baik sebelumnya. Pastikan program latihan tertulis dan sudah dipikirkan masak-masak sebelumnya.
2. Pastikan tersedia cukup bola. Idealnya satu pemain satu bola.
3. Banyak bermain lapangan kecil dengan membatasi jumlah sentuhan.
4. Menghindari variasi latihan yang menghadirkan antrian panjang, dan lain-lain. Dari sisi pemain, intensitas latihan akan tercipta apabila pemain bersemangat dan bugar.

Selain dengan cara penjadwalan yang tepat dan intensitas latihan yang tinggi, peningkatan fisik pemain juga sangat bergantung pada konsumsi makanan dan minuman yang menunjang. Banyak minum air putih serta makan makanan berkarbohidrat jenis complex (nasi merah, kentang, sagu, dll), protein, mineral dan vitamin sangat penting artinya demi peningkatan fisik pemain.

HANYA apabila latihan terjadwal dengan rapi, intensitas latihan tinggi, serta gizi terpenuhi dengan benar fisik pemain bisa mencapai level fisik yang dibutuhkan untuk bermain sepak bola di level elit.

Harapan saya, baik SSB, pelatih maupun pemain bekerja sama meningkatkan mutu latihan, intake gizi ,serta disiplin saat bersitirahat guna terciptanya generasi pesepakbola baru dengan tingkat kebugaran VO2Max sesuai standar internasional.

Apakah sebenarnya VO2Max itu, berapa standard internasionalnya untuk masing-masing posisi pemain serta apa hubungan VO2Max dengan hasil akhir pertandingan? Itu semua akan saya bahas di tulisan saya berikutnya.

Salam,

Coach Timo (bola/den)

TAG TERKAIT


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL