Lima Kesimpulan Laga Madrid-Galatasaray

Lima Kesimpulan Laga Madrid-Galatasaray

Bola.net - Real Madrid memasuki Santiago Bernabeu dengan status unggulan. Mereka menunjukkan status itu dengan menghajar Gala tiga gol tanpa balas.

Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Gonzalo Higuain memberikan bukti betapa laparnya Madrid terhadap La Decima. Keinginan kuat untuk memenangkan La Decima itu diwujudkan dengan permainan yang solid plus hasil memuaskan.

Secara umum, Madrid sangat dominan dalam laga tadi. Mereka menang mudah dalam pertandingan itu. Berikut adalah lima kesimpulan yang bisa diambil dari kemenangan 3-0 Madrid atas Galatasaray. (br/hsw)

1 dari 5 halaman

Madrid Mencetak Gol Terlalu Mudah

Hanya butuh waktu tak lebih dari 10 menit bagi Madrid untuk mendapat keunggulan. Mesut Ozil memberikan umpan terobosan yang mampu diselesaikan dengan mudah oleh Cristiano Ronaldo.

Karim Benzema menggandakan keunggulan setelah menerima umpan silang Michael Essien ketika laga berjalan sekitar setengah jam. Benzema berdiri begitu bebas dan bisa menciptakan gol simpel. Dua defender Gala yang harusnya menutup ruang gerak Benzema dan Ronaldo (tujuan umpan Essien) hanya memperhatikan pergerakan bola saja.

Gol ketiga Madrid lewat heading Gonzalo Higuain juga terkesan sangat simpel. Xabi Alonso mengirim umpan ke kotak penalti Gala dan Higuain bahkan tak perlu melompat untuk menempatkan bola ke gawang lawan.

2 dari 5 halaman

Perjudian Gala Tak Berhasil

Galatasaray sangat percaya diri menjelang laga ini. Mereka selalu mengatakan akan tampil menyerang meski bermain di Bernabeu, dan mereka memang melakukannya.

Gala memang berhasil menciptakan beberapa peluang manis, sayang tak ada yang bisa diselesaikan dengan baik. Secara umum, klub Turki ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan membangun serangan yang sangat bagus.

Namun strategi menyerang Gala nampaknya membuat mereka sedikit lupa dengan pertahanan. Tiga gol mudah Madrid, terutama dua gol pada babak pertama menjadi sinyal peringatan bagi Gala untuk memperbaiki cara bertahan mereka.

3 dari 5 halaman

Varane Terus Tampil Gemilang

Belakangan ini, Raphael Varane mendapat banjir pujian berkat penampilan bagusnya di lini belakang Madrid. Ia bahkan masuk timnas Prancis asuhan Didier Deschamps meski baru berusia 19 tahun.

Varane melanjutkan performa gemilangnya dalam pertandingan melawan Gala. Ia menunjukkan bahwa ia cukup tangguh untuk menghadapi dua penyerang berbahaya Gala, Didier Drogba dan Burak Yilmaz.

Sergio Ramos beberapa kali bisa 'dikalahkan' Drogba, tetapi Varane selalu ada untuk menjadi benteng penyapu bola. Varane pun tidak sekadar membuang bola dari pertahanan. Ia mulai menunjukkan bisa membagi bola ke para gelandang Madrid di depannya.

4 dari 5 halaman

Mourinho Seorang Profesional

Sebelum laga berlangsung, salah satu yang menjadi topik perbincangan utama adalah Jose Mourinho. Pelatih Madrid ini memang menjalani laga emosional melawan beberapa sosok di kubu Gala yang punya hubungan baik dengannya.

Mou menunjukkan bahwa dirinya mampu menyisihkan perasaan ketika sudah di lapangan. Ia tetap memimpin Madrid untuk menang dalam laga tadi.

yang kedua adalah soal pemilihan kiper Madrid. Mou banyak dikritik karena meninggalkan Iker Casillas dan lebih memilih Diego Lopez. Clean sheet kali ini memberikan bukti bahwa pilihan Mou memang didasarkan pada pertimbangan taktis, bukan karena hubungannya dengan Casillas.

5 dari 5 halaman

Semua Sudah Berakhir

Mungkin akan sedikit terlalu arogan untuk mengatakan bahwa Madrid pasti akan lolos ke semifinal. Namun jika mau rasional, Madrid memang sudah mendapatkan satu slot semifinal Liga Champions.

Secara matematis, peluang Gala memang belum habis, kedua kubu pasti juga akan mengatakan hal yang sama. Namun agak sulit membayangkan Gala menjebol gawang Madrid empat kali sementara lini depan Los Blancos akan mandul di Istanbul nanti.

Laga Tottenham vs Inter di Liga Europa menjadi bukti bahwa kemenangan 3-0 adalah skor yang amat sulit untuk dibalik. Inter kalah 0-3 di White Hart Lane, namun tampil super istimewa di Giuseppe Meazza. Meski akhirnya bisa menang telak 4-1, Inter tetap tersingkir akibat aturan gol away.

Jadi, secara realistis, Madrid sepertinya hanya tinggal menikmati 90 menit permainan di Istanbul sebelum bermain di semifinal Liga Champions nantinya.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL