Bola.net - Bola.net - Eric Cantona baru saja menyusun sebuah kesebelasan super yang bermaterikan para pemain legendaris di dunia sepakbola, namun minus Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Cantona dikenal sebagai salah satu penyerang terbaik yang pernah ada di Eropa. Pria yang berasal dari Prancis ini membuat namanya terkenal ketika membela Manchester United di era tahun 90an. Ia sukses membantu Setan Merah meraih banyak gelar juara.
Pria yang pensiun dari dunia sepakbola pada usia 30 tahun tersebut baru saja diminta untuk membuat sebuah dream team oleh Fourfourtwo. Materi pemain dalam klub tersebut ternyata anti mainstream. Ia tak menyertakan nama dua pemian terbaik dunia saat ini, Lionel Messi maupun Cristiano Ronaldo.
Akan tetapi, ia memang memilih sejumlah pemain legendaris yang rata-rata beredar dari tahun 70 hingga 90an. Salah satunya adalah Diego Maradona.
Lantas siapa saja para pemain yang masuk ke dalam Best XI anti mainstream-nya itu? Klik tombol di bawah ini.
Kiper
"Ya ia memang sering melakukan trik di atas lapangan. Saya suka energinya, semangatnya, nafsunya untuk mengambil resiko. Ia membuat kesalahan, namun ia memiliki spirit yang nyata untuk olahraga ini."
"Aksi penyelamatan kalajengking-nya lawan Inggris bukan? Ia mencegah bola masuk dan itulah hal yang paling penting. Saya ingin ada seorang entertainer (penghibur) dalam tim saya."
Bek Tengah Kanan
"Ia adalah adalah seorang pemain yang kuat. Seorang pria sejati. Ia memainkan peran yang besar di skuat Brasil yang hebat dari Piala Dunia 1982. Beberapa orang mengatakan bahwa tim itu adalah tim terhebat yang tak memenangkan turnamen tersebut."
"Ia bisa bertahan, namun ia juga sangat hebat ketika bermain menyerang. Saya suka dengan caranya mengekspresikan dirinya. Ia sepertinya selalu menikmati permainannya."
Bek Tengah
"Ia adalah seorang pemimpin dari kaum pria. Sosok yang dominan yang bisa menguasai bola dengan anggun dan penuh ketrampilan. Sebagai bocah yang masih berusia delapan tahun, saya menyaksikan Piala Dunia 1974 antara Jerman Barat dan Belanda dan saya mendukung Belanda."
"Saya menangis ketika mereka kalah. Saya sangat sedih, namun sekarang saya paham semuanya terkait kecemerlangan sang kaisar."
Bek Tengah Kiri
"Tim Anda harus memilki seorang defender asal Italia dan tak ada defender yang lebih baik ketimbang Facchetti. Saya terlalu kecil untuk melihat permainannya secara langsung, namun saya melihat beberapa cuplikan penampilannya di akhir tahun 60an dan saya langsung menyukainya."
"Ia adalah seorang pemain yang luhur, tangguh dan penuh skill. Ia juga mencetak banyak gol untuk ukuran seorang full-back."
Gelandang Tengah
"Apa saya perlu mengatakan mengapa saya memilihnya? Ia adalah yang terbaik di lini tengah. Ia bisa bermain di mana saja. Ia bisa bermain di posisi gelandang jangkar dan bermain bertahan, namun ia tiba-tiba bisa menerjang maju dan mencetak gol."
"Ia begitu cerdas dalam bermain dan saya katakan pada Anda: rasanya nyaman sekali ketika saya bermain dan ia ada di belakang saya selama empat musim. Ia akan memenangkan perebutan bola dan kemudian memberikannya pada saya. Sungguh karakter yang luar biasa! Ia akan memimpin tim saya dan menginspirasi mereka."
Gelandang Kanan
"Banyak orang hanya ingat soal rambutnya, namun ia adalah pesepakbola yang mengagumkan. Kami sempat bermain bersama di Montpellier dan rasanya sungguh menyenangkan sekali."
"Ia sosok pria yang pemalu dan pendiam, namun juga memiliki karakter yang kuat. Secara fisik ia memang tak terlalu bagus, namun ia memiliki visi yang sungguh bagus dan bisa menempatkan bola di manapun ia mau. Ia adalah pemain yang sungguh murah hati dan tak pernah berpikir soal dirinya sendiri."
Gelandang Kiri
"Beberapa orang berpendapat Pele merupakan pemain terhebat sepanjang masa, namun tak demikian dengan saya. Maradona akan selalu jadi yang terhebat. Ia memenangkan Piala Dunia tahun 1986, lalu kalah tipis di final Piala Dunia 1990 dan kemudian di tahun 1994 mungkin ia akan memenangkannya lagi jika saja ia tak mendapat sanksi larangan bermain."
"Perbedaan yang krusial dengan Pele adalah Maradona tak dikelilingi oleh pemain-pemain hebat. Ia harus mengangkat tim itu sendirian. Jika Anda mengambil Maradona keluar dari tim Argentina mereka pasti tak akan memenangkan Piala Dunia. Namun saya rasa Brasil tanpa Pele sekalipun masih akan bisa menang."
Sayap Kanan
"Sayangnya saya hanya sedikit saja melihat cuplikan permainannya ketika ia beraksi, namun ia adalah tipe pemain yang saya inginkan di dalam tim saya. Ia adalah sosok pesepakbola yang sempurna."
"Cara orang-orang bercerita dan menulis segalanya tentang dirinya menarik perhatian saya. Ia mungkin tersembunyi dari kita saat ini, namun jika ia aktif bermain hari ini ia akan jadi salah satu pemain terbaik di dunia. Ia memiliki skill yang sangat berlimpah."
Sayap Kiri
"Saya sangat menyukai tim Belanda di era 70an. Mereka membuat saya bersemangat dan Cruyff adalah yang terbaik. Ia adalah pahlawan masa kecil saya. Saya memiliki poster dirinya di dinding kamar tidur saya."
"Ia adalah seorang kreator. Ia adalah jantung dari sebuah revolusi dengan gaya sepakbolanya. Ajax mengganti permainannya dan ia adalah pemimpin dari semua perubahan itu. Jika ia ingin ia bisa menjadi pemain terbaik di posisi manapun di atas lapangan."
Striker
"Kempes diingat karena membantu Argentina memenangkan Piala Dunia di tahun 1978, namun ia juga bermain sangat hebat bagi Valencia di Spanyol."
"Ia bisa mencetak gol, dan yang paling penting bagi saya adalah ia melakukannya dengan elegan. Tubuhnya tinggi, bagus dalam duel udara, dan ia begitu lincah dalam bola-bola bawah dan begitu tajam di depan gawang lawan."
Striker
"Ia berjiwa bebas dan memiliki karisma yang besar. Bersama George dan para pemain lainnya (di dalam tim ini), saya yakin saya akan bisa bersenang-senang di dalam bus. Ia mencintai hidup ini, namun ketika sudah berada di lapangan ia akan selalu bisa fokus."
"Ia memberikan segalanya yang harus ia berikan agar bisa menang. Ya, ia meninggalkan Old Trafford terlalu dini, namun ia memulai karirnya di usia yang sangat belia dan pergi dengan begitu banyak kenangan hebat."
Manajer
"Saya hendak memilih Cruyff sebagai pemain sekaligus manajer karena saya suka dengan otaknya yang penuh pengetahuan soal taktik. Ia selalu berpikir, ia selalu ingin meingkatkan kemampuan para pemainnya."
"saya tahu apa hal yang bisa dilakukan oleh tim asuhannya karena saya menyaksikan dari tribun ketika tim Barcelona asuhannya mengalahkan Man United 4-0 di tahun 1994. Namun kemudian saya berpikir, 'saya memilih tim ini, jadi sayalah yang harusnya menjadi manajer mereka'. Saya ingin sekali menangani tim ini. Saya tahu kami akan bisa bersenang-senang."
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Garcia Optimis Liverpool Bisa Juara Liga Europa
Liga Eropa UEFA 8 Maret 2016, 23:47 -
Banyak Ancaman, Mourinho Tetap Yakin Latih MU
Liga Inggris 8 Maret 2016, 23:45 -
Rodgers: Liverpool vs MU Bukan Hanya Pertarungan Sepakbola
Liga Inggris 8 Maret 2016, 23:31 -
Ferdinand: Liverpool dan MU Punya Jalan Lain Menuju UCL
Liga Eropa UEFA 8 Maret 2016, 23:14 -
Garcia: Liverpool vs MU Adalah Clasico Versi Inggris
Liga Eropa UEFA 8 Maret 2016, 22:56
LATEST UPDATE
-
Hasil Latihan Moto3 Mandalika 2025: Angel Piqueras Ungguli Maximo Quiles
Otomotif 3 Oktober 2025, 13:01 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Seret, Mikel Arteta Woles Aja!
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:46 -
Marc Guehi Pilih Move On usai Gagal Pindah ke Liverpool
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 12:34 -
Prediksi Eintracht Frankfurt vs Bayern Munchen 4 Oktober 2025
Bundesliga 3 Oktober 2025, 12:26 -
Cek Jadwal Serie A 2025/26: Matchweek 6: Tayang Eksklusif di Vidio
Liga Italia 3 Oktober 2025, 12:21 -
Cek Jadwal dan Nonton NFL Matchweek 5: Eksklusif di Vidio
Olahraga Lain-Lain 3 Oktober 2025, 12:13 -
Manchester United Dinilai Sulit Membenarkan Transfer Bryan Mbeumo
Liga Inggris 3 Oktober 2025, 11:18
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29 -
5 Top Skor Sepanjang Masa Liga Champions, Mbappe Mulai Mendekat
Editorial 2 Oktober 2025, 13:55
KOMENTAR