Bola.net - Oleh: Timo Scheunemann
Pagi ini, saya terbangun dan langit serasa berbeda. Bukannya biru seperti biasanya, pagi ini, langit serasa telah berubah warna menjadi hitam-merah-kuning. Dua klub papan atas Jerman untuk sementara ini menunjukan keperkasaannya atas dua wakil Spanyol.
Keunggulan sementara yang sangat telak ini -Bayern unggul 4-0 atas Barcelona, sementara BVB unggul 4-1 atas Real Madrid- memang istimewa. Terlebih lagi, tim yang dikalahkan dua tim Jerman ini adalah dua tim teratas dunia.
Walau begitu, dan bisa dikatakan karena itu, Bayern dan BVB tidak boleh lengah sedikitpun. Keunggulan mereka hanyalah itu, keunggulan yang sifatnya sementara. Masih ada laga berat di Spanyol.
Memang, keunggulan mereka termasuk besar dan bisa saja membuat BVB dan Bayern merasa nyaman. Tapi kalau ada tim-tim di dunia yang bisa membalikan ketertinggalan sebesar itu, Real dan terutama Barca-lah timnya.
Prediksi All German final, yang saya buat beberapa waktu lalu memang dianggap subyektif oleh banyak pihak. Secara falsafah, seorang manusia memang tidak bisa terlepas dari subyektivitas. Sadar atau tidak, kita semua adalah subjek. Terlepas dari apakah opini saya subyektif (sebagai orang Jerman) atau objektif (sebagai ‘orang bola’ yang juga seorang pelatih), yang pasti opini saya didasari pertimbangan yang cukup matang.
Bayern, sebagai contoh, musim ini telah berbenah dibanding musim lalu. Kerangka tim masih sama sehingga mereka semakin padu. Selain itu, mereka juga mengambil langkah tepat dengan merekrut Mathias Sammer sebagai Sports Director Munich. Sammer berfungsi sebagai watchdog atau penjaga stabilitas Munich yang sebelumnya menjadi titik lemah.
Perpaduan kualitas tim dan stabilitas performa inilah yang menjadi kunci sukses Bayern berada 20 poin di atas rivalnya, BVB Dortmund, yang berada di posisi ke dua Budesliga! Luar biasa! Inilah sebuah pencapaian yang didasari kerendahan hati.
Di awal musim, pemain Bayern disuguhi pressing ala Barca dan Dortmund. Bayern bukan tim sembarangan tapi mereka mau belajar dari klub lain. Saya sangat menghormati itu!
Secara teknis, Bayern begitu memukau karena kombinasi pertahanan yang disiplin bagaikan mesin serta kecepatan dua penyerang sayapnya plus yahudnya center forward mereka. Luar biasanya lagi bukan hanya Mandzukic yang on fire, tapi Gomez dan bahkan Pizarro tidak mau kalah. Sebuah fenomena yang langka karena biasanya hanya satu center forward yang moncer per musim.
Ini semua membuat Bayern menjelma menjadi special tim dalam sejarah sepak bola sekelas Juventus semasa Michael Platini, AC Milan semasa Gullit , Baresi dan Van Basten, Manchester United di jaman Eric Cantona, Barcelona bersama Messi, Iniesta dan Xavi, dan lain-lain. Inilah yang membuat saya begitu yakin tahun ini adalah tahunnya Bayern Muenchen.
Dortmund juga spesial. Dua musim sebelumnya mereka berhasil memecah kedigdayaan Bayern dan bahkan ‘memaksa ‘ Bayern belajar dari mereka. Suntikan motivasi ala Klopp, yang tidak ada duanya di jagad sepak bola saat ini, ditambah kebersamaan tim yang terjaga baik membuat BVB tampil begitu bersemangat di setiap pertandingan. Dua juara Bundesliga mereka raih secara beruntun. Tahun inipun mereka tidak jelek, seperti yang dunia bisa saksikan semalam saat mereka menghempaskan raksasa dunia Real Madrid 4-1.
Yang menjadi titik lemah adalah konsistensi. Selain itu pesaing terkuat mereka Bayern Munich tahun ini terlalu perkasa. Jadi bukan BVB tidak bagus, tapi kalah bagus. Sebuah persaingan papan atas yang betul-betul menguntungkan timnas Jerman yang juga sudah lama mendominasi dunia sepakbola internasional bersama Spanyol.
Jerman sudah sekitar enam tahun belakangan ini memetik hasil restrukturisasi pembinaan sepak bola Jerman. Di level usia muda klub-klub professional diharuskan memiliki akademi yang standarnya diawasi dengan ketat oleh Federasi Sepakbola Jerman. Scouting di level junior juga diperbaiki dengan didirikannya sekitar 100 sichtpunkte atau titik scouting di mana pemain terbaik di wilayah tersebut didata dan berlatih bersama sekali seminggu (mengingat jarak yang jauh).
Kursus kepelatihan juga ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya. Ini efeknya luar biasa baik di level atas maupun usia muda mengingat kualitas SDM pelatih adalah hal yang paling menentukan dalam hal penciptaan pemain!
Peraturan pemerintah Jerman, yang mengharuskan klub-klub professional untuk harus untung secara finansial, juga berdampak positif. Pemain muda yang notabene lebih murah mendapatkan lebih banyak kesempatan bermain di level atas sejak jauh lebih muda dari sebelumnya.
Secara brand, Bundesliga memang masih kalah dibandingkan Premier League. Tapi, secara kebijakan pembinaan, sound financial planning dan kualitas kompetisi antar klub -yang sangat menarik sehingga stadion Bundesliga selalu penuh- Bundesliga jelas unggul dan layak untuk ditiru.
All German Final layak menjadi hadiah kerja keras DFB (federasi Jerman) dan DFL (regulator Bundesliga). Subjektif? Mungkin saja. Yang pasti ada dasar pemikiran di belakangnya.
Salam Olahraga!
@coachtimo (den/mac)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Neuer: Hati-hati, Barca Belum 'Tewas'!
Liga Champions 25 April 2013, 16:16 -
Mengenal Sosok Mimpi Buruk Real Madrid, Robert Lewandowski
Editorial 25 April 2013, 15:16 -
Semifinal Liga Champions 2013, Sebuah Refleksi
Editorial 25 April 2013, 13:59 -
Animasi: Empat Gol Lewandowski Kubur Madrid
Open Play 25 April 2013, 13:27 -
Animasi: Empat Gol Lewandowski Pembunuh Madrid
Open Play 25 April 2013, 13:13
LATEST UPDATE
-
Breaking News! Ruben Amorim Mainkan Senne Lammens Jadi Starter Lawan Sunderland!
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:05 -
Link Live Streaming Arsenal vs West Ham - Nonton Premier League di Vidio
Liga Inggris 4 Oktober 2025, 20:02
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan Jika Ruben Amorim Dipecat
Editorial 3 Oktober 2025, 15:31 -
7 Pemain yang Mampu Cetak Lebih dari 800 Gol, Ronaldo Nomor 3
Editorial 3 Oktober 2025, 15:04 -
7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selamat Jika Pindah Januari
Editorial 2 Oktober 2025, 14:29
KOMENTAR