Tragedi Kecelakaan Pesawat Dalam Sepakbola

Tragedi Kecelakaan Pesawat Dalam Sepakbola

Bola.net - Bola.net - Aksi teror belum lama ini mengguncang Paris, Prancis. Bom meledak di dekat Stadion Stade de France yang sedang menggelar partai uji coba Prancis melawan Jerman.

Aksi dari sekelompok teroris di Paris pekan lalu itu bukanlah satu-satunya kisah sedih yang pernah mewarnai dunia sepakbola. Sejarah mencatat bahwa kecelakaan pesawat pernah menimpa beberapa tim sepakbola.

Berikut ini daftar kecelakaan pesawat yang pernah menimpa tim sepakbola.

1 dari 8 halaman

Tragedi Superga

Tragedi Superga terjadi pada Rabu 4 Mei 1949. Pesawat Fiat G.212 yang mengangkut hampir seluruh anggota skuat Torino yang saat itu dikenal sebagai Il Grande Torino menabrak Bukit Superga di dekat Turin.

Kecelakaan ini menewaskan 31 orang penumpang. 18 pemain, ofisial klub, wartawan yang menyertai tim dan awak pesawat tewas.
2 dari 8 halaman

Tragedi Munich

Tragedi ini menimpa skuat Manchester United pada 6 Februari 1958. Kecelakaan bermula ketika maskapai British European Airways dengan nomor penerbangan 609 saat hendak take-off.

Landasan yang dipenuhi salju dan lumpur membuat pesawat meluncur keluar runaway hingga menabrak bangunan di sekitar bandara. Sebanyak 23 dari 44 penumpang tewas dalam kecelakaan tersebut.
3 dari 8 halaman

Tim Sepakbola Denmark

Pesawat de Havilland Dragon Rapide (registrasi OY-DZY) yang dicarter Asosiasi Sepakbola Denmark mengalami kecelakaan pada 16 Juli 1960. Pesawat itu membawa delapan pemain sepakbola menuju Herning Airport untuk mengikuti seleksi terakhir skuat Tim Nasional Denmark yang akan mengikuti Olimpiade 1960.

Pesawat tersebut jatuh ke selat Oresund, sekitar 50 meter dari pantai, setelah pilot kehilangan kontrol pesawat akibat cuaca buruk. Delapan penumpang tewas. Pilot selamat, namun kakinya harus diamputasi.
4 dari 8 halaman

Tim Sepakbola Chile

Pesawat Douglas DC-3 yang mengangkut 24 penumpang jatuh di pegunungan Andes. Delapan pemain dari tim Green Cross dan dua anggota staf pelatih meninggal dalam kecelakaan pesawat pada tanggal 3 April 1961.

Setelah 54 tahun berlalu atau pada 26 Januari 2015 lokasi kecelakaan pesawat tersebut ditemukan. Para pendaki gunung di Pegunungan Andes mengaku menemukan rongsokan sisa-sisa dari bagian kecelakaan pesawat itu.
5 dari 8 halaman

Tragedi Viloco

Tragedi ini menimpa klub sepakbola Bolivia The Strongest. Pada 24 September 1969, pesawat yang mengangkut para pemain dan pelatih jatuh di kawasan pedesaan yang terletak di Viloco.

Pesawat hilang dari pantuan radar dan baru ditemukan dua hari kemudian. 16 pemain dan empat staf pelatih dinyatakan tewas.
6 dari 8 halaman

Klub Alianza Lima

Saat kembali dari pertandingan Liga Peru di Pucallpa, pesawat Fokker F27-400M yang ditumpangi klub Peru Alianza Lima jatuh di Samudera Pasifik. Kecelakaan ini terjadi pada 8 Desember 1987.

Seluruh penumpang yang terdiri dari pemain, manajer, staf, cheerleaders, dan awak kapal tewas di tempat, sedangkan sang pilot selamat dari kecelakaan. Berdasarkan laporan investigasi yang dilakukan pejabat berwenang setempat, Pilot salah perhitungan ketika mendaratkan pesawat.
7 dari 8 halaman

Timnas Zambia

Kecelakaan menimpa Timnas Zambia ketika hendak mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 1994 di Senegal. Pesawat militer yang mereka tumpangi jatuh di perairan Samudra Atlantik pada 27 April 1993.

Seluruh penumpang dan awak, termasuk 18 pemain, serta pelatih tim nasional dan ofisial tim, tewas dalam kecelakaan ini. Pesawat jatuh karena mengalami kerusakan mesin sesaat setelah take-off.
8 dari 8 halaman

Tim Sepakbola Suriname

Pesawat Surinam Airways DC-8-62 mengalami kecelakaan saat dalam proses pendaratan menuju bandara Paramaribo-Zanderij, Suriname pada 7 Juni 1989. Kecelakaan ini menewaskan 176 orang dari total 187 penumpang pesawat.

Di antara korban tewas terdapat sekelompok pemain profesional Suriname yang bermain di liga Belanda. Tim yang dikenal dengan sebutan Colourful 11 ini dijadwalkan bertanding di Suriname pada Juni 1989.

BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL