
Bola.net - Oleh: Zulfikar Aleksandri
Gael Clichy resmi ke Eastlands. Arsenal akhirnya memilih berbisnis 7 juta pound (sekitar Rp 76 miliar) daripada kehilangan bek kiri asal Prancis itu tanpa sepersen pun musim panas tahun depan.Transfer Clichy memang tak seheboh saga transfer Cesc Fabregas dan Samir Nasri. Tapi harus diakui, sejak hengkangnya Cash-ley Cole ke Chelsea tahun 2006 lalu, Clichy adalah pilihan utama bek kiri The Gunners. Performa stagnan dan beberapa blunder membuat Arsene Wenger bermain poker dengan melepas Clichy. Siapa tahu, Kieran Gibss, Armand Traore, atau mungkin Pedro Botelho bakal jadi Clichy baru.City juga mengincar Nasri, yang kontraknya di Arsenal juga habis tahun depan. City optimis bersaing di angka 20 juta pound dengan Manchester United untuk menggaet pemain yang masuk daftar PFA Team of the Year musim lalu itu.Andai skenario di atas terjadi, bakal ada duo Arsenal di City, Nasri dan Cilchy.Tapi apakah City benar-benar membutuhkan Clichy?Statistik membuktikan, Clichy tak jauh beda dengan bek kiri City saat ini, Aleksandar Kolarov.Sejak didatangkan dari Lazio musim panas tahun lalu, Kolarov menjadi pilihan utama di sektor kiri pertahanan City. Cedera ligamen engkel pada laga perdana musim 2010-11 lawan Tottenham Hotspur membuat Kolarov absen hingga akhir putaran pertama.Musim lalu Clichy tampil dalam 33 pertandingan liga dengan rata-rata 3,4 tekel dan 2,6 intersep per pertandingan.Kolarov yang baru tampil lagi jelang putaran dua, mencatat 1,7 tekel dan sekali intersep per pertandingan. Dalam dua aspek ini, Clichy lebih unggul dari Kolarov.
Aleksandar Kolarov dengan spesialisasinya, tendangan roket kaki kiriClichy melakukan blok tendangan dua kali lebih banyak dari Kolarov, dan meski lebih pendek 11 centimeter, Clichy lebih unggul duel bola udara daripada Kolarov dengan prosentase 51% berbanding 41%.Namun Clichy lebih sering melakukan pelanggaran daripada Kolarov dengan rata-rata 2,2 pelanggaran per pertandingan, sedangkan Kolarov 0,7 pelanggaran per pertandingan.Meski tak membuat blunder sefatal Laurent Koscielny dan Wojciech Szczesny, kesalahan yang dibuat Cilchy turut berperan membuat Arsenal mengakhiri kompetisi dengan tangan hampa.Kolarov saat di Lazio dikenal sebagai "Roberto Carlos dari Balkan" lebih agresif dan unggul akurasi crossing daripada Clichy. Kolarov mencatat rata-rata 1,6 crossing akurat per pertandingan, sementara Clichy 0,5.Gaya bermain umpan-umpan pendek ala Arsenal membuat Clichy lebih unggul dalam jumlah umpan, yakni rata-rata 54,1 umpan per pertandingan dengan rasio keakuratan 80%, sementara Kolarov 32,9 umpan per pertandingan dengan rasio 77%.
Gareth Bale, bek sayap yang sukses di posisi barunya sebagai wingerDari segi pertahanan tim, tak bisa dibantah bahwa Kolarov merupakan bagian dari back four City dengan jumlah kebobolan hanya 33 gol, lebih sedikit 10 gol dari Arsenal, termasuk sejak Kolo Toure tak lagi bermain karena kasus doping.Dari statistik di atas, kedatangan Clichy tak memberi perubahan radikal di lini belakang City, namun naluri menyerang City dari left flank akan tereduksi.Tapi Roberto Mancini punya opsi menjadikan Kolarov sebagai Gareth Bale.Ketika di Southampton dan awal karirnya di Spurs, Bale berposisi sebagai bek sayap. Naluri menyerang yang tinggi membuat Harry Redknapp mengubah posisi Bale dari fullback menjadi winger.Hasilnya sudah kita lihat bersama. Bale turut membawa Spurs ke delapan besar Liga Champions, mencetak hattrick sensasional di San Siro, dan terpilih sebagai PFA Players' Player of the Year.Kebetulan, musim depan City juga bermain di Liga Champions. (ws/zul)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Welcome to Manchester: Clichy ke City, Kolarov Bisa Jadi "The New Bale"
Editorial 5 Juli 2011, 12:28 -
PHIL JONES: 10 Hal Menarik Tentang Calon "Young Lions" Manchester United
Editorial 10 Juni 2011, 17:36 -
JORDAN HENDERSON: 10 Hal Menarik Tentang Bintang Baru Liverpool
Editorial 9 Juni 2011, 08:00
LATEST UPDATE
-
Kabar Buruk untuk Arsenal, Pemulihan Kai Havertz Alami Kemunduran
Liga Inggris 19 November 2025, 02:20
-
Arsenal Buka Peluang Lepas 4 Pemain di Bursa Transfer Januari, Siapa Saja?
Liga Inggris 19 November 2025, 00:56
-
Manchester United Bisa Jual Marcus Rashford dan Kobbie Mainoo untuk Patuhi PSR
Liga Inggris 19 November 2025, 00:30
-
3 Opsi Pengganti Mohamed Salah di Liverpool, Termasuk Pemain dari Klub Rival
Liga Inggris 19 November 2025, 00:00
-
Lupakan Ronaldo, Bruno Fernandes Buktikan Jadi Pemain Paling Penting di Timnas Portugal
Piala Dunia 18 November 2025, 23:41
-
Analisis Calon Pengganti Robert Lewandowski: Menimbang 4 Kandidat Ideal untuk Barcelona
Liga Spanyol 18 November 2025, 23:22
-
Kiper Persis Solo Gianluca Pandeynuwu Ukir Sejarah di BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 18 November 2025, 23:11
-
Benjamin Sesko Absen Kontra Everton, Kembalinya Diperkirakan Desember
Liga Inggris 18 November 2025, 22:46
-
Blunder Pemain Naturalisasi Malaysia Saat Sidang FIFA: Salah Sebut Asal Nenek
Tim Nasional 18 November 2025, 22:37
-
2 Laga Timnas Indonesia U-22 vs Mali: Kalah di Laga Pertama, Imbang di Laga Kedua
Tim Nasional 18 November 2025, 22:36
-
Bermain Api: Risiko Besar Perlakuan Tuchel pada Bellingham di Timnas Inggris
Piala Dunia 18 November 2025, 21:51
-
Calhanoglu dan Misi 'Anti-Modric': Kunci Taktik Chivu Menghadapi Panasnya Derby Milan
Liga Italia 18 November 2025, 21:02
-
Adrien Rabiot dan Dilema Derby: Analisis Kebugaran, Strategi, dan Alternatif AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 20:08
LATEST EDITORIAL
-
4 Pemain yang Bisa Didatangkan Liverpool di Januari untuk Selamatkan Musim
Editorial 19 November 2025, 01:56
-
3 Bintang Manchester United yang Bisa Ditukar dengan Antoine Semenyo
Editorial 19 November 2025, 01:37
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55



















KOMENTAR