BRI Super League: Langganan Kartu Kuning, PSM Makassar Hadapi Ancaman Denda dan Sanksi

BRI Super League: Langganan Kartu Kuning, PSM Makassar Hadapi Ancaman Denda dan Sanksi
Selebrasi pemain PSM Makassar saat melawan Persijap Jepara di BRI Super League. (c) dok.Ileague.id

Bola.net - PSM Makassar tengah menghadapi situasi pelik di BRI Super League 2025/26. Hingga pekan ke-12, tim berjuluk Juku Eja ini telah mengumpulkan total 28 kartu kuning, menjadikannya salah satu tim dengan catatan disipliner terburuk di Liga 1.

Akumulasi kartu kuning ini tidak hanya mengganggu stabilitas tim di lapangan, tetapi juga berdampak signifikan pada keuangan klub. Sanksi berupa denda uang dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI telah mencapai angka yang tidak sedikit.

Menanggapi kondisi ini, manajemen PSM Makassar telah menyuarakan keprihatinan. Mereka mendesak para pemain untuk lebih berhati-hati dalam setiap pertandingan dan berharap suporter ikut menjaga nama baik klub demi menghindari sanksi yang lebih berat di masa depan.

1 dari 3 halaman

Akumulasi Kartu Kuning PSM Makassar yang Mengkhawatirkan

Duel antarpemain di laga Semen Padang vs PSM Makassar, BRI Super League 2025/2026 (c) Official Instagram PSM Makassar

Duel antarpemain di laga Semen Padang vs PSM Makassar, BRI Super League 2025/2026 (c) Official Instagram PSM Makassar

Hingga pekan ke-12 BRI Super League 2025/26, PSM Makassar tercatat telah mengoleksi 28 kartu kuning. Angka ini menunjukkan frekuensi pelanggaran yang cukup tinggi dari para pemain Juku Eja di setiap pertandingan.

Klub ini bahkan kerap menerima hingga lima kartu kuning dalam satu pertandingan, yang tentu saja sangat menguras energi dan fokus tim. Sebanyak 17 pemain PSM Makassar telah menerima kartu kuning, menunjukkan bahwa masalah disipliner ini merata di berbagai posisi.

Dua pemain yang paling sering dikartu kuning adalah full-back kiri Victor Luiz dan penyerang sayap Ricky Pratama, yang masing-masing sudah tiga kali menerima peringatan dari wasit. Situasi ini tentu saja mengancam ketersediaan pemain dalam skuad PSM Makassar, terutama saat menghadapi jadwal padat.

2 dari 3 halaman

Dampak Finansial dan Sanksi Disipliner bagi Juku Eja

Duel antarpemain di laga Dewa United vs PSM Makassar, BRI Super League 2025/2026 (c) Official X PSM Makassar

Duel antarpemain di laga Dewa United vs PSM Makassar, BRI Super League 2025/2026 (c) Official X PSM Makassar

Tingginya akumulasi kartu kuning ini berdampak langsung pada sanksi dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI. Sanksi tersebut berupa denda uang yang harus ditanggung oleh PSM Makassar sebagai konsekuensi dari pelanggaran disipliner.

Hingga saat ini, total denda yang diterima PSM Makassar khusus karena kartu kuning telah mencapai Rp200 juta. Jumlah ini dianggap tidak kecil dan tentu saja berdampak pada finansial klub yang harus dialokasikan untuk membayar denda tersebut.

Selain denda akibat kartu kuning, PSM Makassar juga menerima sanksi denda sebesar Rp120 juta karena kejadian di luar tim atau di lapangan yang tidak terkait dengan kartu. "Yang paling penting, kalau kita berbicara sanksi, paling banyak kan karena kartu kuning. Rp200 juta karena kartu kuning dan Rp120 juta itu karena kejadian di lapangan di luar dari tim," ungkap Manajer Tim PSM Makassar, Muhammad Nur Fajrin, dikutip dari ileague.id.

"Untuk kejadian di luar lapangan, kami berharap ada kesadaran dari teman-teman semua untuk menjaga PSM. Karena kita pikir begini, jangan sampai sanksinya ke depan bukan lagi berbentuk rupiah, tapi sudah berbentuk larangan penonton," tegasnya.


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL