Cegah Kericuhan Suporter Kembali Terulang di Blitar, Ini Kiat Manajemen Arema FC

Cegah Kericuhan Suporter Kembali Terulang di Blitar, Ini Kiat Manajemen Arema FC
Arema FC di Piala Presiden 2024 (c) Instagram/aremafcofficial

Bola.net - Manajemen Arema FC buka suara soal langkah-langkah antisipasi mereka untuk mencegah terulangnya kericuhan suporter kala berkandang di Stadion Soepriadi Kota Blitar. Klub berlogo singa mengepal tersebut mengaku telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk merumuskan langkah-langkah antisipasi.

"Pekan lalu, kami sudah beraudiensi dengan dinas terkait dan kepolisian Blitar, termasuk mempresentasikan alur suporter di sekitar Stadion Soepriadi," kata General Manager Arema FC, M. Yusrinal Fitriandi.

"Selain itu, sebelum pertandingan, juga akan ada rapat koordinasi dengan pihak kepolisian dan dinas terkait," sambungnya.

Sebelumnya, Arema FC dipastikan bisa berkandang sementara di Stadion Soepriadi Kota Blitar. Klub berlogo singa mengepal ini dipastikan bakal berkandang di stadion tersebut pada putaran pertama BRI Liga 1 2024/2025.

Upaya Arema FC untuk berkandang di Blitar sendiri tak bisa dibilang mudah. Mereka sempat menghadapi penolakan berkandang di stadion tersebut. Hal ini menyusul masih adanya rasa trauma di benak sebagian warga Kota Blitar pasca kerusuhan suporter, antara pendukung Arema FC dan Persebaya Surabaya beberapa waktu lalu.

Simak artikel selengkapnya di bawah ini.

1 dari 1 halaman

Gunakan Tiket Daring

Selain itu, menurut Inal -sapaan karib Yusrinal- manajemen Arema juga menerapkan kiat lain untuk mengantisipasi potensi kericuhan suporter. Mereka, sambungnya, akan menerapkan sistem tiket daring.

"Kami akan memakai tiket daring dengan mengidentifikasi setiap suporter yang membeli tiket. Kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak presidium suporter terkait ini," papar Inal.

"Selanjutnya, akan ada komunikasi lanjutan terkait pelibatan presidium untuk pembahasan sosialisasi tentang keamanan, keselamatan, dan kenyamanan suporter," ia menambahkan.

(Bola.net/Dendy Gandakusumah)


BERITA TERKAIT

KOMENTAR

BERIKAN KOMENTAR

LATEST UPDATE

LATEST EDITORIAL