
Bola.net - Direktur Utama PT. Liga Indonesia Baru (PT LIB) Ferry Paulus menyebut peluang diterapkannya salary cap di sepak bola Indonesia kecil. Hal ini, sambungnya, tak lepas dari kegagalan negara-negara lain menerapkan sistem tersebut.
"Jadi, berangkat dari masalah-masalah yang ada, kemarin, komunikasi yang dibangun dengan klub mungkin bukan salary cap," ucap Ferry Paulus.
"Kami belajar dari beberapa negara lain yang menerapkan salary cap, tapi gagal," sambungnya.
Ferry mengakui, ada banyak negara yang menerapkan sistem salary cap. Namun, ia menambahkan, sistem kompetisinya berbeda dari Indonesia.
"Banyak negara yang menerapkan salary cap seperti MLS, tapi di sana tidak ada degradasi. Di Australia juga tidak ada degradasi," papar Ferry.
"Di Australia, ada salary cap, tapi utangnya juga banyak. Nah masalah yang ada. Jadi, Liga tidak boleh membuat kebijakan populis di mata publik dan industri, tapi tidak bisa diaplikasikan," sambungnya.
Simak artikel selengkapnya di bawah ini
Pastikan Tak Terapkan Salary Cap
Menurut Ferry, di beberapa kompetisi, salary cap sudah dihapus karena tak sesuai. Hal inilah yang juga jadi pertimbangan PT LIB untuk tak menerapkan salary cap di kompetisi Indonesia.
"Kami ingin applicable untuk dilakukan. Dalam pelaksanaannya juga kita harus melihat tuntutan pengembangan usia muda di banyak negara," kata Ferry.
"Di Indonesia, ada audit internal dan eksternal. Nah, ini sangat luas sekali dan kami tidak ingin begitu meski cabor lain sudah memberlakukan salary cap ini," pria 59 tahun ini menambahkan.
Susun Formula yang Tepat bagi Sepak Bola Indonesia
Ferry menyebut, sebagai ganti salary cap, PT LIB masih merumuskan sistem yang tepat bagi sepak bola Indonesia. Untuk itu, mereka berdiskusi dengan sejumlah pihak untuk merumuskan sistem yang tepat tersebut.
"Kemarin, ada brainstorming untuk memperkuat finansial klub. Ini masih hangat kemudian untuk mempersiapkan musim depan kami ada formula yang jauh lebih valid dan lebih pas," papar Ferry.
"Butuh dua sampai empat kali bertemu dengan teman-teman klub sampai ada formula yang tepat," sambungnya.
(Bola.net/Dendy Gandakusumah)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Berbarengan dengan Piala Asia U-23, PT LIB Belum Pastikan Liburkan Kompetisi
Bola Indonesia 7 Februari 2024, 21:13
-
Dirut PT LIB Pastikan Tak Akan Terapkan Salary Cap di Kompetisi Indonesia
Bola Indonesia 7 Februari 2024, 18:16
-
PT LIB Akui Kalteng Putra adalah Tim yang Paling Sarat Masalah Soal Gaji Pemain
Bola Indonesia 6 Februari 2024, 14:55
LATEST UPDATE
-
Derby della Madonnina: Mentalitas dan Kualitas Modric, Faktor Pembeda bagi AC Milan
Liga Italia 18 November 2025, 00:02
-
Juventus cuma Punya 1 Gelandang Top: Analisis, Masalah Struktural, Agenda Transfer
Liga Italia 17 November 2025, 23:14
-
Juventus Butuh Regista: Tuntutan Spalletti yang Tak Bisa Ditawar
Liga Italia 17 November 2025, 23:03
-
Mesin Gol Belum Berkarat: Lewandowski Bukan Cadangan, Barcelona Masih Membutuhkannya!
Liga Spanyol 17 November 2025, 22:46
-
Real Madrid Siap Ambil Risiko? Xabi Alonso Pertimbangkan Transfer Striker West Ham
Liga Spanyol 17 November 2025, 21:07
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55



















KOMENTAR